PSIKOPAT JODOHKU!! [End]

5

----

Sekarang waktunya pulang sekolah. Aku hari ini ingin jalan-jalan ke taman bersama teman-temanku Sahla,Nadia,Anisa,Fuan,Aldo,Aisyah,Leon,Satria,Sarah,Ilham,Arif,Angel dan Raihan. Wkwk

Janjinya sih kami kumpul dulu di gerbang sekolah untuk menunggu teman yang lain karna tidak sekelas. Aku hanya sekelas dengan Nadia, Sahla, Annisa, Aisyah, Fuan dan juga Angel.

Sudah setengah menit kami menunggu dan mereka akhirnya datanh juga. Kami pun ingin melanjutkan misi kami yaitu jalan-jalan ke taman. Tetapi, ketika aku hendak melangkahkan kakiku tangan ku di tarik seseorang.

"Aku ikut!"-serunya memaksa

" Vano! Apa-apaan sih! Lepaskan! Sakit!"-bentakku dan berusaha melepaskan cengramannya di pergelangan tanganku.

"Aku ikut!"-serunya lagi

"Baiklah kau ikut. Puas!"-tanyaku

" Ya"-jawabnya dengan senyuman semanis gula melebihi senyumannya oppa-oppa ku yaAllah. Astagfirulah apa-apaan ini!? Kenapa pikiranku ini, cih dasar! Cinta ku hanya untuk Baekhyun oppa seorang!

"Hey kenapa melamun..hmm?"-tanyanya

"Eh... Um i-itu"-belum sempat aku menyelesaikan ucapanku sudah di potong dengan Ilham Setiawan_-

"Eitss.. Sorry permisa di jeda dulu drama nya ya. Kita berangkat sekarang aja ya"-ujarnya panjang lebar. Hufftt aku sangat berterimakasih padamu Ilham. Kau menyelamatkanku kali ini.

" Yaudah hayuk lah"-sambung Leon

"Ayo"-seru mereka bersama-sama.

Sekarang kami berada di parkiran. Sedang berbincang dengan siapa kami akan perginya.

Parkiran Sekolah.

"Baiklah sekarang sudah di putuskan. Ayo berangkat"-ujar Satria

Ah! Shit!! Damn you Satria!

Kenapa harus aku yang bersama manusia gila ini! Oh god.. Sekarang aku harus apa?

Kami pun berjalan. Mereka semua senang tetapi tidak dengan ku. Aku merasa sangat sial hari ini. Suasana di sini juga sangat canggung dan hening. Aku sangat benci keheningan!

"Ekhm"-dia berdehem. Hmm ingin mencoba mencairkan suasana bung?

Tiara pov

"Ekhm"-dehemnya mencoba mencairkan suasana

Aku hanya meliriknya sekilas lalu menatap luar lewar kaca mobil.

Hari sangat cerah. Awan tidak mendung. Tidak seperti biasanya. Apakah kalian sengaja tidak membiarkan hujan? Ayolah turunkan hujan! Agar aku tak jadi pergi dengan nya. Ya walaupun ini membuat teman-temanku sedih. Tapi apa boleh buat, aku sedang tidak mood.

Vano pov.

Aku berdehem untuk mencairkan suasana namun dia hanya melirikku sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Sangat sulit ya!

" Sedang lihat apa?"-tanya ku basa-basi

Dia hanya diam dan terus memandang ke luar kaca mobil.

"Tiara"-tanya ku lagi

Dia terus saja diam. Membuat kesabaranku mulai habis. Ingin sekali ku merobek telinganya yang pura-pura tidak mendengar itu.

" Tia"-panggilku sambil memegang tangangnya

Akhirnya dia menoleh ka arah ku tepatnya ke tangannya yang ku pegang.

"Lepas!"-desisnya lalu menepis tanganku

"Ya. Kau kenapa?"-tanyaku dengan nada selembut-lembutnya karna kesabaranku sudah di ambang batas. Aku tidak boleh lost control itu sangat bahaya! Dia pasti akan menjahuiku! Bahkan bisa lebih jauh dari pada ini!

Hanya tatapan yang begitu tajam dan kebencian yang bisa kulihat dari matanya. Segitu bencinya dia padaku?

" Kau kenapa, Tiara?"-tanyaku lagi dan lagi

"Tidak"-jawabnya dingin

Sangat dingin. Baru kali ini aku di perlakukan seperti ini. Biasanya aku hufftt. Apakah Papa benar jika aku sudah menemukan pasanganku, aku akan tunduk dengannya? Sial! Jika itu benar! Tapi ku rasa itu semua benar.

Taman.

Perjalan tidak terasa sudah menempuh setengah jam. Dan akhirnya kami pun sampai di  Taman.

"Huah... Akhirnya sampai juga!"-seru Sarah

"Ya, akhirnya kita bisa kumpul seperti ini lagi ya Rah?"-sambung Satria sambil menggenggam tangannya Sarah. Sarah pun membalas genggaman Satria. Huft begitu romantis bukan?

Ya sekedar info mereka semua sudah memikiki pacar. Tapi belum untukku. Ck sial bukan!?

"Ayo kita nikmati hari dengan ke bahagiaan"-seru Aisyah

"Ayo"-seru mereka barengan

Namun tidak denganku. Ini adalah hari tersial ku! Aku tidak ingin jika aku harus berada di dekat Vano! Kenapa dia trus saja mengikutiku? Ck menyebalkan!!