7

40.2K 2K 30
                                    

Happy reading........

vote and comment___________^_^







****
Aku terus berlari tanpa arah menyelusuri lorong yang begitu gelap, hanya penerangan yang remang membuat penglihatanku sedikit buram. Aku takut! Sangat takut! Siapa pun tolong aku!! Teriakku dalam hati. Aku tak mampu mengeluarkan suaraku padahal aku ingin. Suaraku tertahan di tenggorokanku sendiri.

Aku terus berlari berusaha keluar dari lorong menakutkan ini. Tetapi Nihil! Aku tetap saja berada di lorong ini sendirian!

Ini sangat menakutkan. Siapa pun tolong aku!

Tap Tap Tap

Siapa itu?

Tap Tap Tap

Langkahnya semakin mendekat. Apakah dia penolongku? Atau...

Tap Tap Tap

Sekarang dia berada di depanku. Jarak kami hanya 1 meter. Aku sulit melihatnya karna penerangan disini sangat minim sekali di penglihatanku. Yang bisa ku lihat hanyalah pakaiannya saja yang senada dengan gelap di lorong ini. Tapi tunggu, apa itu yang ia pegang? Apakah itu sebuah pisau?

Tap Tap Tap

Dia melangkah semakin mendekat. Ia ke arahku. Aku harus bagaimana?

Aku mencoba untuk bergerak mundur. Dia semakin mendekat, hingga aku bisa dengan jelas melihatnya. Damn! Dia Vano! Dia tersenyum ke arahku, senyumannya berubah menjadi seringayan menakutkan.

Craaassss!





"Aaakh!"


















Tap

Tap

Tap


Braak!

"Ada apa Tiara?!"-tanya Baron sang ayah yang sangat khawatir karna pagi-pagi sudah mendengar teriakan anak semata wayangnya itu.

Deru nafasku menggemburu, keringat dingin membanjiri wajahku.

"Tenang kan dirimu Tiara"-sambung Alee -ibu- sambil memegang tangan Tiara dengan tangan kanannya sedang kan tangan kirinya digunakan untuk mengusap pucuk kepala Tiara agar merasa tenang.














sialan hanya mimpi-Tiara

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
****

sekolah pov

istirahat

"hah?!"-teriakku refleks

"heh dugong selow ae napa sih!"-bentak Annisa

"Hehe sorry lah... yang bener cewek yang meninggal itu ketua osis kita?"-tanyaku memastikan

"iya.. ku harap kejadian itu tidak terulang lagi"-Annisa

"Dan yang ku dengar juga dia sehari dari kematiannya dia baru saja menerima seseorang"-sambung Sahla

"Siapa orang itu?"-tanya Nadia

"Mana aku tahu, kamu kira aku ini stalkernya dia atau orang tuanya?!"-jawab sahla sewot

"yeu kamvret cuma nanya"-Nadia

Yah seperti itulah jika para Queen Gosip di gabungkan semua info ae sudah pada tau walau belum akurat pasti.


yah walau aku tahu siapa yang membunuh ketua osis itu.. hmm apa mungkin Vano menyatakan cintanya ke ketos itu lalu besoknya ia membunuh ketos itu? atau Vano cemburu karna ketos itu lebih memilih cowok lain di banding dengannya lalu membunuhnya?-batinku





*****

bel berbunyi kami pun berhamburan keluar kelas***

"Hey"

*kami nengokkan

"Hey tayo hey tayo dia bis kecil govlok"-Nadia

"...."-kami

"Yeu maneh yang govlok"-sahla

"hehe sorry lah. Aku pulang duluan yah uda di jemput Raihan"-ujar Nadia berlalu menuju parkiran yang emng udh ada Raihan yang ngelambain tangannya macam lagi nonton konser.gg

"eh aku juga duluan itu udh di tunggu juga"-Sahla

"kami juga bye ada eskul nih sekalian mau ketemu ama Pujaan hati"-Aisyah sambil tarik tangan Annisa

"hoh pergi aja sono jan balik-balik lagi!"-usirku

"Yah ngambek noh ada Vano"-tunjuk Annisa

hah Vano?

"ekhm pulang bareng gak?"-tawar vano dari arah belakang aku

aku pun nengok ke belakang dan ya emng dia ada di belakang aku. kapan coba dia datang?

"h-ha?"-tanyaku memastikan

"udah sana ntar Vanonya di embat ngambek lagi"-goda Sahla

"A-apaan sih! mana mungkin, kalo dia di embat ama yang lain itu juga bukan urusan aku!"-teriakku

"Udalah Van bawa ae nih komedo satu antar dia pulang jan ketempat yang laen"-ujar Raihan

"Eeh udh kenal?"-tanya Nadia

Lah kenapa balik lagi ni orang-batinku

"Iyadong temen dari orok ya gak van?"-tanya Raihan sambil rangkul Vano

"Haha iya. gak nyangka aja kamu udah ada pasangannya, sedangkan aku pasangannya gak peka"-ujar Vano sambil melepas rangkulan Raihan

"Busyet sabar kang"-sambung Aisyah

"Kang Akang kamu pikir aku jualan cicak goreng di depan sekolah?-"protes Vano karna di bilang 'Kang' bukannya 'Kang' itu marga di korea ya?

"Woii Aisyah jadi kaga eskul nih.. udh jam berapa ini ntr telat di hukum lagi!"-putus Annisa




semuanya pergi menyisahkan aku sama vano lagi.

Vano pov

hmm lucu juga ya Tiara

Vano pov end--

PSIKOPAT JODOHKU!! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang