2

61.4K 3.7K 254
                                    


Sekarang Tiara sedang melakukan rutinitas yang wajib dilakukannya yaitu tidur malas-malasan sesekalia ia ngemil dan membaca komik yaoi cerita Favoritnya di kasur nan empuknya.

Tiara tidak menyadari kalau ia sedari tadi di perhatikan oleh seseorang yang telah berdiri di balkon kamarnya.

Seorang pemuda bersurai hitam malam, tersenyum ke arah Tiara. Seyum yang menyerupai seringaian licik. Ia memgenakan Hoodie yang menutupi seluruh kepalanya dan balutan celana jeans yang berwarna senada dengan rambutnya.

Perlahan ia membuka pintu kaca itu perlahan. Ia pikir kalau pintu itu dikunci namun salah besar pintunya sama sekali tidak di kunci membuat nya dengan mundah masuk 'Ceroboh' kata itulah yang tepat untuk gadis yang ia incar itu. Entahlah kenapa ia begitu tertarik dan terobsesi oleh gadis bersurai coklat itu.

Kreett!!

Suara decitan pintu kaca itu terbuka mengalihkan pandangan Tiara dari ritual membacanya. Ia menatapa dari mana sumber suara itu betapa terkejutnya dia karena melihat laki-laki yang di gudang itu sekarang berada di kamarnya.

Tiara pov.

Astaga kenapa dia bisa berada di sini!!!

Apa yang akan dia lakukan?!

Apakah dia akan menjadikankku korban berikutnya?!?! Oh ini tidak boleh terjadi!! Tidak boleh!

"Si..siapa kau?"-tanyaku dengan terbata-bata

"Hmm... Aku yakin kalau kau sudah tau namaku. Tapi, kenapa kau bisa lupa ya Sweetheart?"-jelas panjang lebar yang di sampaikan pria itu

"Vano"-gumamku namun masi bisa didengarnya karena pendengarannya sangatlah tajam.

"Wah! Kau berhasil menebaknya Sweethert!"-senyum Vano lebih ke seringaian yang membuatku ketakutan. Perlahan ia mendekat kearahku membuat ku refleks mundur

" Ja..jangan mendekat!"-bentakku kearahnya namun dia terus mendekat

Sekarang ia merangkak naik ke atas kasurku dan kembali mendekat ke arahku, aku terus mundur hingga ia menarik pergelangan tanganku dan menariknya membuat kepalaku terantuk di dada bidangnya.

Aku mendongakkan kepalaku dan melihatnya tersenyum bukan seringaian melainkan tersenyum sangat manis membuat wajah tampannya semakin tampan. Seketika aku tertegun melihat ketampanannya.

"Kenapa Sweetheart? Apa kau mengagumi ketampananku?"-pertanyaannya membuatku berhenti melamuni dan mengaguminya seketika aku sadar dan berusaha melepaskan diriku dari dekapannya. Yah walaupun nyaman sih_-

" E-eh i-itu gak! Kau kenapa bisa ada di sini!"-teriakku seketika mulutku di bekap menggunakan tangan besarnya membuatku memberontak untuk bisa lepas darinya

"Sstt jangan berisik nanti orang tua kau datang kesini!"-bisiknya di dekat telingaku membuat bulu kudukku naik karena deru nafasnya menyentuh permukaan kulit leherku dan yang lebih membuatku terkejut ia mengecup leherku lembut.

****

PSIKOPAT JODOHKU!! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang