Part 4

26 0 0
                                    

Part Sebelumnya

"Hacih hacih. Gatel banget idung ku" sambil mengusek ngusek idungnya. Karena terlalu fokus dengan idungnya dengan kepala menunduk saat jalan menuju kantin. Akhirnya Risa malah menabrak seseorang.

*bruk*

"Aduh maaf ya maaf" ucap Risa

"Risa ? Lu yang kemaren kan ?" ucap laki laki itu. Risa mendangakan kepalanya untuk melihat laki laki itu. Dan ternyata dia ketemu dengan orang itu lagi.

----

"Kamu? Rasad ? Rasid ? Rosid ?" Risa mencoba mengingat-ingat lagi siapa nama cowo yang kemaren ia temui.

"Hahaha Rasid"

"Iya iya itu. Kok ada disini ?" Risa bingung kenapa bisa ketemu lagi dengan dia.

"Gak liat seragam gua ?" Risa langsung melihat seragam yang Rasid pakai. Ternyata seragam mereka sama.

"Loh? Kamu sekolah disini juga?"

"Betul. Gua baru liat lu disini. Anak baru ?"

"Iya aku anak baru kelas XI Mipa"

"Oooo... Jadi lu adik kelas gua ya hahaha" Risa kaget. Ternyata Rasid kaka kelas nya. Ya ampun.

"Guk usah bingung apa ! Lu mau kemana ?"

"Ke kantin ka. Hacih" hitung Risa masih terasa gatel.

"Gak usah pake ka!" Risa hanya membalas dengan anggukan.

"Lu pilek ya gara - gara kemaren ?"

"Sepertinya gitu"

"Gua anterin ya ke kantin" Risa hanya mengangguk saja. Karena dia sudah tidak tahan dengan hidungnya. Mereka akhirnya berjalan menuju kantin. Dikantin ternyata ada Akzan juga. Akzan yang melihat Risa dengan kaka kelasnya pun kaget. Karena sejak dia masuk. Dia belum pernah lihat Risa dekat dengan cowo. Akzan hanya melihat dari kejauhan.

Risa merasa seperti ada yang melihatnya. Risa menoleh tapi tak menemukan siapa pun.

"Lu kenapa ?"

"Seperti ada yang melihat aku. Tapi gak aku gak liat siapa siapa"

"Hanya perasaan lu doang kali"

"Ya sepertinya gitu"

---

"Zan, mana vitaminnya ?"

"Lu kenapa begitu mukanya Zan?" Rifa bingung dengan raut wajah Akzan.

"Rasid dekat ya sama Risa ?" Rifa ditambah bingung. Soalnya belum pernah dia melihat bersama Rasid.

"Mana gua tau. Kok lu nanya gitu ?"

"Tadi gua ngeliat mereka di kantin"

"Serius ? Hanya karena berpapasan doang kali. Gua gak tau soal ini"

"Lu gimana si"

"Ya makanya. Lu berjuang lah buat dapetin Risa. Lu ajak ngobrol kek. Bercanda kek. Ini mah malah diem aja diem. Kagak ada pembicaraan. Ya gimana Risa bisa membuka hatinya buat lu. Come on Zan!"

"Gak segampang itu Rifa"

"Lu dulu aja bisa dapetin gua. Masa Risa gak bisa! Gua selalu dukung lu" Tiba - tiba Risa sudah sampai di pintu kelas mereka.

"Risaaaa aku mau nanya kamu"

"Nanya apa Fa?"

"Kamu kenal Rasid ?"

"Iya"

"Dekat sama dia ?"

"Gak juga Fa. Kenapa ? Aku juga baru kenal dia kok"

"Gapapa. Tadi tuh ada yang cemburu gitu. Sedih dia" sambil mencondongkan bibirnya seperti menunjuk Akzan. Risa hanya membalas dengan senyuman.

---

"Kamu ?" Baru saja Risa masuk tempat les nya, tapi dia langsung bertemu dengan Rasid lagi.

"Eh elu. Kok kita ketemu mulu ya hahaha" Rasid sambil tertawa. Karena mereka sama sama heran.

"Bimbel disini juga ?" dibalas anggukan dengan Rasid.

"Ih hebat banget ya kita ketemu mulu. Jangan jangan kita... "

"Jangan jangan apa ? Kita kan emang satu sekolah karena aku murid baru. Dan aku juga baru masuk les sini juga"

"Namanya takdir untuk kita bertemu namanya" ucap Rasid sambil terkekeh.

"Bertemu untuk menjadi teman ?" Risa juga ikut terkekeh.

"Hahaha iya iya. Gimana pesan kesan lu masuk sekolah kita ?"

Akhirnya mereka berbincang banyak kadang ada hal lucu yang membuat mereka tertawa, kadang ada yang garing bahkan sampai Rasid menggosipin gurunya. Tak terasa guru bimbel Risa sudah hadir di tempat.

"Sid, aku belajar dulu ya"

"Oke. Gue tunggu ya"

Gak lama berselang, guru bimbel Rasid datang. Mereka belajar masing-masing diruangan yang berbeda.

"Loh ? Kamu belum balik?"

Risa bingung setelah selesai belajar ternyata masih ada Rasid di depan. Padahal Rasid lebih dulu selesai belajarnya dibanding Risa.

"Yuk. Pulang"

"Iya hati hati dijalan ya"

"Ayo kita pulang. Bareng sama gua"

"Hah ? Pulang bareng ?" Risa bingung.

"Iya pulang bareng. Udah cepetan gua tunggu depan ya" hanya dibalas anggukan oleh Risa dan langsung jalan mengikuti Rasid.

"Nih helmnya" Rasid kasih helm ke Risa.

---
Sampai di rumah

"Makasih ya Sid"

"Helmnya" Ucap Rasid sambil tertawa. Risa lupa untuk melepaskan helmnya. Pipi Risa pun langsung merah merona karena malu.

"Pipinya gak usah merah dong" sambil terkekeh.

"Iihh udah udah aku masuk ke dalam rumah ya. Makasih ya. Hati hati dijalan" Risa pun langsung berbalik badan dan jalan meninggalkan Rasid.

"Iya sayang" ucap Rasid sambil berteriak. Risa mendengar itu dan kaget. Tapi ia berusaha gak nengok ke arah Rasid.

---

Sayang ?

Apa Risa baper ?

Yuk ditebak tebak. Jawab dikomen ya :)

Terimakasih sudah membaca :) Jangan lupa votenya ya hehe sama komentar, saran, dan kritik yang membangun untuk saya bisa menulis cerita lebih baik lagi.

Apabila ada ejaan yang kurang enak atau tidak pas, monggo tulis dikomentar agar bisa saya revisi. Menggunakan bahasa yang sopan ya :) 

ENJOY AND LOVE YOUR LIFE - FINSA-

Arisa Rina SyabillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang