"Kita main yuk ke cafe" Ucap Akzan dengan gaya bicara yang cepat. Akzan cukup gugup.
Risa berfikir sejenak. Lalu ia menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Akzan yang melihat ekspresi Risa. Ia sangat senang dan masih cukup gugup.
"Oke. Iya iya oke" Akzan pun membalikan badannya. Saat berbalik badan dan baru saja melangkah sudah menabrak seseorang.
"So. So. sorry" sambil menggaruk - garuk kepalanya. Sedikit menoleh ke arah Risa. Ternyata Risa menyengir melihat tingkah Akzan yang sangat gugup.
---
"Sa, gimana ? Jadi ?" Tanya Akzan ke Risa setelah bel pulang sekolah berbunyi.
"Jadi Zan. Sebentar ya aku mau beresin ini dulu"
"Oke. Aku tunggu depan pintu" Akzan pun jalan meninggalkan Risa.
Tiba - tiba ada yang berdiri di depan meja Risa. Dengan spontan Risa langsung melihat orang tersebut.
"Yuk bareng gua berangkatnya ?" Ucap Rasid.
"Hah ? Tapi hari ini aku gak ada jadwal les Sid"
"Oh. Kita main gimana ?" Tawar Rasid.
"Maaf. Tapi aku udah ada janji. Lain kali ya hehe" sambil menyengir.
"Oh gitu. Hari ini gua kurang beruntung. Oke. See you sayang"
Rasid baru saja mau berbalik badan tapi Risa langsung menghentikan Rasid dengan memegang tangan kanannya.
"Rasid"
"Ya"
"Kenapa kamu selalu bilang sayang ke aku ? Gimana kalau ada yang dengar ?"
"Emang kenapa Sa? Salah ya gua bilang sayang ke lu ?"
"Salah Sid. Kita gak ada hubungan apa apa. Terus kita juga baru kenal. Aku gak mau ada orang yang dengar terus dia tersakiti dengan ucapanmu itu"
"Kalau seandainya sekarang kita ada hubungan aja gimana ?"
"Apa maksud kamu ?"
"Gua cinta sama lu"
Risa terdiam.
"Aku gak paham. Maaf. Aku cuma gak mau ada yang tersakiti. Aku duluan ya" Risa pun melangkah meninggalkan Rasid.
"Tapi kita masih bisa dekat kan?" Teriak Rasid dan balas anggukkan oleh Risa. Rasid gak mau hubungan dia dengan Risa menjadi canggung setelah kejadian ini.
---
Akzan yang dari tadi menguping percakapan Risa dan Rasid. Akzan langsung merubah posisinya saat Risa menghampirinya.
"Ayo Zan. Maaf kamu jadi nunggu lama"
"Oh gapapa kok Sa. Yuk"
Mereka berjalan menuju cafe. Saat diperjalanan Akzan melihat Risa yang melamun memikirkan sesuatu.
"Sa, kamu baik baik aja ?"
Risa tersentak, "oh iya Zan hehe"
"Mau beli minum dulu ?"
"Gak usah repot-repot. Nanti kan di cafe juga ada minuman" sambil menyengir.
"Kalau kamu kenapa kenapa cerita aja"
"Iya Zan"
Akhirnya mereka sampai di cafe. Mereka langsung memesan minuman dan makanan ke salah satu pelayan. Tidak terlalu lama pesanan mereka sudah siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arisa Rina Syabilla
Teen FictionRisa anak pendiam ternyata banyak lelaki yang mencintainya. Salah satu nya Akzan. Akzan yang sangat mencintai Risa harus sabar menunggu dan berjuang mendapatkan hati Risa. Akankah Akzan dapat mendapatkan cinta Risa ?