Bel disekolah berbunyi. Aku dan semua murid di sekolahku keluar kelas dengan perasaan girang. Hari ini adalah hari terakhir sekolah pada bulan Ramadhan. Besok, kami ke sekolah hanya untuk pesantren kilat.
"Rara! Tunggu aku!" panggil seseorang.
Aku berhenti sejenak. Oh, iya! Ada yang ketinggalan. Sahabatku! Iya, dia lupa kubawa.
"Rara, tungguin bentar, ngapa! Tali sepatuku lepas nih," omel Mimi, sahabatku.
"Sorry, Mi! Saking senangnya, aku sampai ninggalin kamu!" aku menggaruk kepala sambil nyengir. Mimi mengacak-acak rambutku.
"Ra, jalan-jalan yuk!" ajak Mimi.
"Enggak ahh! Kan kita lagi puasa! Nanti kecapekan!" tolakku
"Aahh! Rara mah gitu! Ayo dong Ra!" pinta Mimi. "Nanti, aku kasih satu paket brushpen deh!" lanjutnya.
"Hah! Brushpen? Mau! Ya udah deh... Yuk kita jalan-jalan!" aku menarik tangan Mimi.
Aku dan Mimi hanya berjalan-jalan di sekitar taman bermain yang luas.
"Coba ya, lagi enggak bulan puasa. Aku bakal traktir kamu jus jeruk dan makanan ringan!" keluh Mimi.
Aku hanya tersenyum melihat sahabatku itu.
"Mi, pulang yuk! Udah jam dua nih. Aku capek!" ajakku yang mulai kelelahan.
Dia hanya menganggukkan kepala. Sepertinya, Mimi juga lelah. Lalu, kami bergegas menuju rumah masing-masing.
Baca lanjutannya yaa...!!! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend Forever [END]
Teen FictionRara dan Mimi adalah sahabat sejati hingga akhir hidupnya. Rara akan selalu mengingat Mimi meskipun mereka sudah terpisah jauh.