chapter 5: Tak terasa

100 13 0
                                    

**
"...setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Namun awal dari segalanya..."
**

#AUTHOR POV

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, hingga akhirnya tiba saat-saat menegangkan yang dialami kelas tingkat akhir. Ya, Ujian Nasional. Pun sama halnya dengan Azra, Nur dan Key yang tengah melaksanakan ujian ini.

Setelah Azra bertekad lebih menutup dirinya terhadap orang lain terutama pada Key,dia berhasil sedikit menekan rasa suka nya pada Key dan sibuk dengan segala persiapan UN nya.

Namun rasa suka nya masih tetap ada pada key ,tak mudah menghilangkan rasa pada laki-laki sholeh sepertinya.

Key termasuk kedalam kriteria lelaki idamannya, dia penghafal Al-Qur'an, pintar berdakwah, ilmu agama nya bagus, tutur katanya sopan, prestasi di sekolah juga gemilang hingga tak heran banyak piala berjejer di rumahnya.

Ditambah rupa yang begitu tampan, perawakan tinggi yang athletis, hidung mancung dengan alis tebal tegas menghiasi wajah teduh nya, kulitnya putih bersih dan senyumnya begitu hangat jika sedang tersenyum.

Wanita manapun pasti akan terpikat padanya hanya dengan melihat senyumannya saja. "Astaghfirulloh" ucap Azra. Dia sadar telah memikirkan sesuatu yang tak seharusnya.

Sahabatnya Nur tak terlalu kepo tentang perasaan sahabatnya, dia lebih memilih diam dan mendo'akan kebaikan untuk sahabat dan sepupunya itu.

"Key!"panggil seseorang.

"Ah,iya." Jawab keyy.

Dia menoleh pada sumber suara itu,dan terlihat guru yang begitu dia segani. "Pak munawar". Ucap key langsung mencium tangan gurunya itu.

"Apa kabar kamu nak,sudah lama ya bapa tak lihat kamu. Terlihat lebih tinggi dan lebih ganteng,hehe". Ucap pak munawar sembari menepuk bahu Key, murid kesayangannya.

"Alhamdulillah saya baik Pak, hehe. Bapa bisa saja, saya masih sama seperti dulu. Hanya saja Bapa kurang menyadari." Jawab Key sopan pada gurunya.

"Iya, bisa saja. Bapa sengaja ke sekolah buat ngajak kamu ikut program beasiswa masuk ke ITB, bukannya kamu mau kuliah farmasi disana bukan? Kalo bapa bisa, In syaa Allah bapa akan bantu. Kebetulan bapa juga jadi dosen disana. Itu sebabnya bapa jarang ke sekolah." Ucap Pa Munawar  pada key.

"Alhamdulillah, kalo begitu saya mau Pa. Apa syarat-sayarat yang harus saya penuhi Pa?" Tanya Key serius.

"Nanti saja Bapa kasih tau via WA ya. Bapa mau berangkat sekarang juga. Ini nomer Bapa." Kata Pak Munawar pada Key dan berlalu meninggalkannya setelah mengucap salam .

"Wa'alaikumussalam" jawab keyy.

***

Sahabatku Adik IparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang