chapter 12: Halal

114 4 0
                                    

**
Aku menjagamu dalam diamku,
Tak pernah berani menatap apalagi menyentuhmu..
Karena ku tahu,
Pertahanan imanku mampu roboh
Hanya karena seulas senyummu..

_Khalid Kaif_

**

"Azra..? Lihatlah.."

Suara laki-laki di sampingku mengangetkanku , aku tersadar dalam fikiranku yang tengah sibuk mencerna setiap kejadian yang baru saja terjadi dalam hidupku.

Rasanya masih seperti mimpi indah yang hanya ada dalam tidur panjangku.

Aku tak ingin mengakiri mimpi itu, terlalu sesak jika tiba-tiba terbangun.

Dan sekarang?
Aku masih bergeming, menatap lekat sosok disampingku. Maa syaa Allah dia begitu menyejukkan jika dipandang.

Sebuah senyum langsung terlukis di bibir mungilku. Begitu memabukkan rasanya melihat pria di sebelahku ini.

"Azra..?" Dia mulai menyadarkanku

"Hah???.." aku baru saja sadar.

"Kamu kenapa..?"

"Aa..aaku? Baik.." jawabku gugup.

"Beneran?" Tanya dia .

" Iya,bener. " jawabku dan tersenyum padanya.

"Jangan ngelamun Azra, kita hari ini menjadi raja dan ratu sehari. Tampakkan senyum indahmu, agar tak terlihat kau seperti terpaksa menikah denganku. Aku akan senang melihat istriku jika tersenyum, dan akan berkali lipat bahagia jika kauuu.. tersenyum lebih banyak untukku." Key bersuara akhirnya.

Aku mematung mendengar perkataan pria disampingku. Ternyata ini bukan mimpi indahku selama ini yang hanya ada dalam tidurku.

Dia memang nyata,, dia telah menjadi suamiku.
Kekasih halalku, imamku dan penggenap separuh imanku.

Aku tak bisa menahan air mataku, rasanya begitu terharu mendengar dia mengatakan istriku. Hingga tanpa kusadari buliran bening mengalir begitu saja.

Key yang melihatku menangis begitu saja langsung panik. Sorot matanya begitu terlihat memancarkan kekhawatiran.

Dia perlahan mulai mendekatiku, menatap lekat kedua mataku. Dannn..
Dia memelukku,, di hadapan orang-orang dan tamu undangan.

Aku kaget melihat perlakuannya yang sangat mendadak dan mengejutkan.
Semua pandangan tertuju pada kami, mereka tak kalah kagetnya denganku sepertinya.

Beberapa ada yang melihat biasa saja, tersenyum tapi entah senyum apa, kaget, baper juga ada apalagi jomblowan dan jomblowati .hhe

Banyak juga yang berbisik bisik, ada juga yang terang-terangan setengah berteriak. Namun suaranya kalah dengan sound yang ada. Beruntunglah nasibku tak begitu jelas mendengarnya. Namun tetap saja terdengar krusak krusuk mereka.

"Serasa dunia milik berdua, yang lain ngontrak kayanya.."

"Duhh,, yang satu cantik yang laki ganteng. Serasii banget.."

Sahabatku Adik IparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang