KUMPARAN

Intro : KUMPARAN

"Ini buku apa?"

Perempuan itu membenarkan kacamatanya,"Nggak tau. Kayaknya baru sekarang gue liat buku ini di perpustakaan."

Wush!

"Ngebul anjir!" protesnya sambil terbatuk-batuk. Pasalnya setelah temannya mengembuskan udara lewat mulut semua debu langsung beterbangan ke arah wajahnya.

"Ya maaf. Ini debunya banyak banget lagian."

Dia menepuk-nepuk sampul buku tersebut lalu membaca tulisan yang tertera, "Kum... Pa... Ran?"

"Hah? Ini sebutan legendaris itu bukan sih?" pupil mata temannya itu terbuka lebar kala membaca judul yang tertera pada sampul buku usang tersebut.

"Legendaris apaan?"

"Ah kurang update lo!"

"Gue sering kok baca berita Kumparan. Nggak mungkin gue ketinggalan berita. Lo kali yang keseringan nonton acara gossip!"

"Bukan itu ih!" gadis dengan model rambut khas buntut kuda itu mendesis. "Kumparan itu sebutan buat cogan-cogan SMA Adibrata! Tau nggak?"

"Cogan Adibrata pernah masuk berita Kumparan??! Ngapain? Tawuran?"

Menghela napas sebentar dia berucap kembali, "Jadi, Kumparan itu akronim dari Kumpulan Pria Tampan nan Rupawan. Paham?"

"Ah serius?"

"Iya, coba aja nih kita baca."

Tangan gadis itu mulai membuka lembar demi lembar buku tersebut.

Kumparan's Yearbook

1. Lintang Bulan Alkaid

Anggota Kumparan generasi pertama.

Udah lulus 5 tahun yang lalu sekarang jadi guru magang pelajaran Geografi di SMA Adibrata. Katanya terlalu banyak kenangan di masa SMA-nya makanya milih kerja di sana. Padahal mah karena mau nostalgia masa-masa ketemu cinta pertamanya. Ciiiaaa.

Keliatannya kalem dan pemalu, tapi sebenarnya mah malu-maluin.

Hening.

Hening.

"Kuk... Kuk... Kuk... "

"Lan, lo denger suara ayam berkokok nggak?"

"Itu gue niruin burung hantu bgst."

Kakak kelas yang sering dibully adek kelasnya. Terutama Yoga, Fariz, dan Yuta.

"Bang, udah jangan nangis. Cup cup cup."

"Lo nangis ya nggak usah sekalian ngupil juga kali, Bang!"

"Ini gue nyeka air mata anjir."

Padahal mah emang hidungnya gatel. Hehe sepik aja.

Nggak cocok jadi pembawa acara kuliner karena menurut Bulan makanan itu cuma ada dua rasa. Enak dan nggak enak.

"Bulan, cobain deh ini cilok bikinan gue."

"Hmmm, kenyal, enak."

"Ini gimana nih? Siomay gue juga bikinan sendiri."

"Hmmm. Enak."