Untuk : Lintang Bulan Alkaid
Dari : Selaras Bintang Kejora
Halo, Bulan.
Bagaimana kabarmu? Aku harap baik-baik aja. Semoga teman-teman di sana juga dalam keadaan sehat. Sampaikan salamku untuk mereka, ya?
Gimana? Udah tau nama lengkapku kan? Jangan bilang Seni Budaya dan Keterampilan lagi lho! Awas ya!
Omong-omong, kamu tau nggak kalau sebenarnya aku ini planet bukan bintang?
Banyak yang bilang kalau bintang kejora adalah bintang yang paling terang di langit. Nyatanya, bintang kejora itu bukan bintang, melainkan Planet Venus. Itu sebabnya bintang kejora nggak berkelap-kelip.
Bulan, mungkin saat kamu baca surat ini kita udah nggak berada di dunia yang sama. Anggap aja kamu masih di Bumi dan aku udah berada di angkasa. Tapi, tenang meskipun sebuah bintang itu musnah atau mati, cahayanya masih dapat terlihat dari Bumi. Jadi, kalau kamu kangen aku tolong lihat ke atas langit oke? Ada aku di sana!
Mungkin, saat baca surat ini kamu juga udah ingat siapa aku. Ya, aku anak perempuan yang kamu gendong ke UKS pagi itu karena pingsan saat upacara. Maaf, aku nggak bilang sejak awal.
Awalnya aku nggak tau siapa yang gendong aku sih, tapi anak PMR yang ada di UKS bilang kalau anak laki-laki bernama Bulan yang bawa aku ke sini. Aku kaget dong haha, cowok tampan, lucu, dan bersuara merdu di kelasku ternyata yang menyelamatkan aku. Mungkin jantung aku bermasalah karena aku terlalu kaget dan senang waktu itu.
Kalau kamu mau tau, itu upacara terakhirku sebelum akhirnya aku homeschooling. Makanya, kenapa saat ketemu kamu lagi yang mau aku lakukan adalah upacara.
Mungkin, kamu juga udah tau apa yang terjadi selanjutnya setelah insiden itu. Ya, berkali-kali dokter membedah dadaku. Dan yang terakhir, mereka meletakkan benda di dalam dadaku secara permanen. Mereka bilang aku ini seperti Iron Man dan aku juga akan kuat seperti laki-laki itu.
Mereka bohong, Bulan. Nyatanya benda yang ada di dalam dadaku malah membuat aku lemah dan terbatas. Semua aktivitasku dibatasi, semuanya dilarang. Aku nggak boleh terlalu capek lah, aku nggak boleh inilah, aku nggak boleh itulah. Sangat berbeda kan dengan Iron Man yang justru makin kuat dengan benda di tubuhnya? Itu alasanku membenci Iron Man, karena nyatanya aku nggak bisa sekuat dia.
Setelah melakukan semua operasi itu aku masih diharuskan minum banyak obat dan setiap bulannya aku harus melakukan kontrol ke rumah sakit. Karena aktivitasku terbatas, akhirnya Ayah memutuskan agar aku berhenti sekolah, keluargaku fokus dengan kondisiku sekarang. Tapi, nyatanya hidupku sekarang seperti nggak berguna. Kenapa aku harus merawat diriku kalau ujung-ujungnya aku akan mati juga? Yang membedakan cuma durasinya. Dan untuk apa aku hidup lebih lama hanya untuk menanggung sakit dan nggak bahagia?
Sampai akhirnya aku kembali ke sekolah dan bertemu kamu lagi. Aku bersyukur saat itu karena kamu mau membantu aku mewujudkan keinginanku.
Maaf, aku tau aku egois karena merahasiakan ini dari kamu. Tapi, aku lelah, Bulan. Aku rindu kehidupanku yang dulu sebelum dokter memvonis aku menderita penyakit ini. Aku cuma mau bahagia dengan melakukan hal-hal yang aku suka. Dan inilah keputusan yang aku ambil, Bulan. Aku sadar akan risiko dari apa yang aku lakukan dan aku nggak menyesal.
Kalau nanti aku harus pergi dari dunia, maka itu adalah kehendak Tuhan yang berada di luar kuasa manusia.
Jadi, jangan merasa bersalah oke? Justru karena kamu, Bulan. Aku kembali merasakan hidup. Aku bisa melakukan hal-hal yang aku suka dan yang nggak pernah aku lakukan. Intinya, aku bahagia.
Jangan sedih lagi ya? Apalagi nangis! Kalau kamu nangis, nanti aku suruh Yuta dan Yoga buat ledekin kamu loh!
Terakhir, aku minta maaf untuk kegoisanku dan berterimakasih karena telah menjadi Bulan yang disayangi semua orang.
Dan yang aku sayang.
Sampai jumpa lagi di atas langit, Bulan.
—Salam dari Venus.
Pada Kamis, 31 Januari 2019.
Bulan dan Bintang kembali bertemu di langit timur sejak pukul 3.30 dini hari. Kali ini, Bintang mengajak temannya Jupiter untuk menemani Bulan.
Apakah kalian ikut melihat pertemuan mereka?
Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPARAN
Fiksi RemajaKumparan dalam kelistrikan dan elektronika adalah gulungan lilitan kabel atau kawat yang berfungsi untuk menimbulkan medan magnet. Di SMA Adibrata, Kumparan adalah sebutan yang digunakan untuk sekumpulan laki-laki berparas tampan dan juga rupawan. K...