Double Kill

8.1K 915 68
                                    

.
.
.

Disclaimer by Masashi Kishimoto

.
.
.

"Anikii.."
Ucap Ryujin dengan suara super manisnya membuat bulu kuduk Menma meremang. Ia memutuskan untuk tetap fokus pada buku ceritanya. ryuu pasti menginginkan sesuatu. Batinnya, sudah hafal dengan tingkah laku makhluk imut yang kini memeluknya dari samping.

"yuu ingin belmain.."
Imbuhnya dengan manja, kepalanya kini berada dibahu Menma. Ia tahu benar bagaimana cara merayu kakaknya yang senang sekali menghabiskan waktu dengan buku itu.

Cup!

Satu kecupan mendarat dipipi Menma, siapa lagi pelakunya? tentu saja makhluk kecil yang saat ini sedang tersenyum polos dengan mata bulatnya yang berbinar itu. Sudah berakhir! Menma tidak pernah sanggup melawan kepolosan adiknya yang begitu menggemaskan.

"Ryu ingin bermain dimana? sekarang musim hujan, papa melarang kita bermain diluar rumah"
Menma menjelaskan dengan lembut, adiknya merengut tak suka. Pipinya terlihat semakin bulat saja. Ryujin menunduk, meremas remas baju bagian bawahnya sendiri karena kesal. Ia ingin bermain ditaman, kakaknya sudah berjanji. Tapi saat Ryujin menagih janjinya itu, yang ia dapat hanya jawaban yang tidak memuaskan.

"Baiklah baiklah ! tapi sebentar saja, ne?"
Dan raut mendung yang tadinya menghiasi wajah Ryujin pun berubah menjadi super cerah. Adiknya gampang sekali dibujuk, ia takut sewaktu waktu anak itu diculik.

.
.
.

Naruto menjalankan mobilnya dengan pelan, selain karena hujan deras yang tengah mengguyur daerah ini ia juga harus mencari alamat yang Kakashi tunjukan.

'Sasuke tidak pernah menikah'

Satu hal yang membuatnya yakin bahwa bocah kecil yang menabraknya kemarin adalah anaknya dengan Sasuke. Ia harus menemukan mereka, meminta maaf dan jika bisa- memperbaiki segala kesalahannya. Ini aneh, Naruto sudah lama tidak merasakan perasaan ini. Bahagiakah? perasaan yang membuncah dihatinya saat melihat Sasuke.

Sasuke. .

Lelaki manis itu masih menguasai hatinya, bahkan sampai saat ini.
Matanya memicing melihat dua orang anak yang sepertinya tengah berteduh dibawah pohon besar. Itu Menma! ya, Menma juga adiknya. Naruto segera menepikan mobilnya, lalu buru buru bergegas menghampiri kedua anak itu

"Hey, kalian baik baik saja?"
Menma terlihat sangat panik, tubuhnya gemetar entah menahan udara dingin atau hal lain.

"Daddy tolong.. Ryujin sakit"
Ujarnya, terlihat hampir menangis sambil memeluk anak yang ia panggil sebagai 'Ryujin' tadi. Anak itu terlihat begitu lemas dan pucat membuat Naruto sontak menggendongnya masuk kedalam mobil. Menma mengekor dibelakangnya, ia kini sudah menangis. Ini semua kesalahannya.

Jika mereka pulang sebelum hujan Ryujin tidak akan seperti ini. Ia seharusnya bisa mengantisipasi, ryu sangat lemah. Adiknya itu mudah sekali sakit apalagi dimusim hujan seperti ini.

"Menma.. jangan menangis. ryu akan baik baik saja"
Naruto berucap, menenangkan Menma yang kini tergugu sambil menjaga adiknya dikursi belakang.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang