Daddy?

8.8K 895 63
                                    

.
.
.

Disclaimer by Masashi Kishimoto

.
.
.

Jalanan cukup padat, dan Villa milik keluarga Uzumaki tempat dimana ibunya bersembunyi masih jauh dari kata sampai. Naruto menyesap kopi hangatnya, ia berada di minimarket. Memperhatikan sebuah mobil yang terparkir disamping mobilnya. Mencurigakan. Instingnya sebagai seorang Namikaze terbilang kuat, mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.

Naruto mengeluarkan ponselnya, Sasuke tidak membalas pesan terakhir yang ia kirim. Jahat sekali. Tiba tiba ponselnya berbunyi, sebuah nomor asing muncul dilayar. Membuatnya mengernyit bingung karena nomor ini sudah beberapa kali menghubunginya

"Halo?"

"Naruto!! kenapa baru menjawab, hah?!"

Lengkingan yang sudah sangat ia hafal terdengar. Kaasan nya berbicara cepat sekali, mengoceh tentang betapa Naruto tidak menghormati orang tua. Oh wanita itu mungkin lupa apa tujuannya menelpon Naruto karena terlalu asik menumpahkan kekesalannya

"I-ya.. iya kaasan! Aku pikir tidak penting, lagipula kenapa kaasan tiba tiba mengganti nomor telepon?"

"Saat mengunjungimu kan kaasan sudah bilang, ponsel kaasan tertinggal dirumah. kau tidak menyimpan nomor ini, Naruto?"

"Di- dirumah tousan?"

Kaasan nya mengiyakan. Sial. Ini pasti jebakan. Mobil yang ia curigai juga pasti suruhan ayahnya. Naruto benar benar lupa apa yang kaasan nya bilang saat mereka bertemu. Semua seolah terhapus saat Sasuke mengatakan bahwa lelaki itu mencintainya. Ia memang lalai dan payah.

"Naruto.. kau dengar kan?!"

"Tidak, maksudku iya! iya.. ada yang harus aku lakukan. nanti ku telepon lagi kaasan"

Naruto memasukan ponselnya, berjalan dengan cepat kearah mobil lalu menghidupkan mesinnya

"Ayo kita jalan jalan sebentar"

.
.
.

Menma menatap jalanan dengan mata bulatnya, ia berada didalam mobil dengan papa dan paman paman yang tidak ia kenali. Papa nya tertidur, paman tadi juga lah yang menggendong papa masuk kedalam mobil ini.

"Pa.. papa"
Menma mengguncang pelan tubuh Sasuke, raut wajah paman paman itu mulai membuatnya ketakutan. Tapi ia harus jadi jagoan, ia tidak boleh merepotkan papa nya.

"Paa.. "
Menma menelusupkan wajahnya, memeluk Sasuke yang tak kunjung sadar dari samping. Papa nya pasti lelah sekali, biasanya ia tidak pernah tidur hingga selelap ini.

Mobil berjalan dengan begitu cepat, Sasuke mulai sadar saat mereka memasuki pekarangan rumah yang terbilang mewah. Kepalanya pusing luar biasa, perutnya juga terasa mual akibat menghirup- astaga! Ia membelalakan mata

"Menma !"
Menoleh kesamping mendapati bocah itu tertidur sambil memeluknya. Pandangannya mengarah keluar jendela, ada beberapa orang penjaga yang menunggu didepan mobil dan juga pintu masuk. Seingatnya ia sedang membuatkan susu untuk menma saat seseorang membekapnya dari belakang. Dan tiba tiba saja ia berada disini

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang