18 september
MalamLengan seseorang memeluk perutku, bukan hanya itu terasa benda dingin di perutku, ketika aku menunduk ternyata itu pisau, pisau kecil yang dapat merobek kulit ku.
Seketika aku menegang, siapa sosok itu?, tubuhku bergetar.
"Si-si-apa k...au?"tanyaku walau sedikit ada rasa takut, gila aku akan mati sekarang.
"Hey merigold"ucapnya lembut, merigold? Aku pernah mendengar nama itu, bunga menandakan pemakaman atas kematian seseorang seperti yang di jelaskan pria itu dalam mimpiku.
Tubuhku semakin merinding, apa aku akan mati malam ini, hey aku masih muda.
"Bagaimana kabar mu ?, apa kau akan lari lagi ?" aku hanya bisa diam.
"Apa kau tak ingin menjawab ku merigold hmm" pria itu mengecup leherku, bibirnya begitu dingin, tiba-tiba ia menjilat leherku, mengecap,menghirup"baiklah ini yang kau mau" seketika pisau yang ada di genggamanya menggores kulit perutku yang tertutup tengtop.
"Akhh sakit...."ringisku menahan sakit, sedang pria yang di belakang ku tertawa senang," apa aku hiks... mimpi, jika ini mimpi aku mohon ini sakit, hiks....hiks" tangisku, pria itu semakin mendalamkan wajahnya di lekuk leherku."aku mencintaimu merigold, kenapa kau menjauhiku? hmm kenapa?" Saat itu aku hanya bisa menangis, ketika pria itu membentakku.
"Bagaimana jika kau mati, dan aku takan pernah mendekatimu lagi"
"Kau gila, siapa kau sebenarnya?"teriak ku
Ketika pria itu membalikan badan ku, di situ aku sadar pria ini memiliki luka di lehernya, walau aku tak tau wajah nya." Kau akan tau aku sebentar lagi"
Saat itu lah di menyayat perutku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku terbangun tepat jam 12:12 malam, mimpi itu bagai nyata, dan di saat ku sentuh perutku terdapat luka sayatan, ini nyata tuhan, terdapat darah yang mengering, ini bukan sekedar mimpi.