25 september
Jangan tanya kan lagi, sekarang aku sudah terbisa memimpikan dirinya, memeluk ku di tengah malam, menciumku, sampai membuat ku terluka di setiap tubuhku, mimpi nyata, entah siapa pria itu ?, entah kenapa setiap kali datang ia akan mengucapkan, "aku mencintai mu merigold", "kenapa kau menghindariku tadi" , " kenapa kau malah takut padaku", "kenapa aku mendekati pria lain"," jika aku tak bisa memilikimu kau harus mati merigold" itulah yang sering pria itu ucapkan. Respon ku hanya ada rasa ketakutan, gelisah, dan setiap aku terbangun selalu saja waktu menunjukan pukul 12:12 malam.
Jika kalian menanyakan kelakuan Mr.jeff jangan tanya, pria itu slalu menyuruhku datang pagi dan lagi-lagi menyuruhku membereskan tempat bercintanya tadi malam dengan jalang-jalangnya itu.
Ahk rasanya aku ingin terbebas dari semua ini, mimpi itu, Mr.jeff. lalu apa lagi ?
Hari ini ada yang aneh dengan Mr.jeff dia selalu mengikuti ku, ah atau aku yang ke geeran, tapi ini bukan sebuah kebetulan, katika aku berada di perpustakaan kantor, pria itu di sana dengan tatapan tajam ke arah ku, ketika aku berada di luar kantor untuk membeli makanan jajanan di jalan dia ada di copy shop, sebrang tepat ku berdiri, menatapku tajam, lalu ketika aku menatap nya balik dia menyeringai, apa itu imajinasi pria itu tersenyum. Kenapa aku tak memilih makan di kantin, bukan apa-apa tapi makanan di kantin rata-rata mahal dan tidak cukup dengan uang jajanku setiap harinya.
Malam nya Aku mengadu pada dio kami bertemu di pinggir danau, di temani dua jagung bakar dan teh kotak, dia ingin menghajar pria itu, tapi aku tahan. dio ini memiliki sifat terlalu terburu-buru.
"Tapi mer itu namanya pelecehan, bisa kena pasal loh, aku gak ikhlas pacar aku di gituin" ujar dio termakan emosi
"Tapi dio mungkin aja tanggapan aku salah aku terlalu ke geeran yo"ucap ku
"Aku gk mau kehilangan kamu mer" ucap dio tulus ia mengusap puncak kepalaku, aku merona diam-diam tersnyum malu-malu hingga tiba-tiba
Pret...
"Anjir dio kamu kantut yah ahk gila cowok kok jorok si"ucap ku kesal, aku mengerucutkan bibirku
Dio tanpa dosa malah tertawa terpingkal-pingkal
"Gk tahan, dari pada jadi penyakit" ujar dio lalu kembali tertawa .
Malam itu aku habiskan bercerita, tentang mama, sodara kandung ku, lalu kantor maganku
Ah malam yang indah dengan seribu beban.