Chapter 2

63 9 4
                                    


"Kamu lagi apa? Kok sendirian?" Tanya gadis yang terlihat sepantaran dengan nya itu.

Karna Wendy baru saja pindah, jadi dia tidak mengerti apa yang gadis itu katakan dan hanya bisa saja.

"Kok diam saja?"

"Maaf, aku tidak mengerti apa yang sedang kamu katakan" balasnya namun menggunakan bahasa inggris.

"Oh, kamu orang luar negeri toh" sahut gadis itu kepada Wendy.

"Hallo... my.. name is.. Melody Cantika Putri. Umm 'panggil' bahasa inggrisnya apa ya? oh iya, call me Cantika" Gadis itu berusahah untuk berbicara bahasa inggris kepada Wendy agar bisa berkomunikasi. Meskipun perkataannya terbata-bata namun, terlihat menggemasakan.

"Oh halo, Cantika. My name is Wendy Barney. You can call me Wendy" jawabnya.

Setelah berkenalan mereka bermain bersama ditaman itu. Cantika sendiri adalah anak yang cerdas. Dia sangat cepat mempelajari sesuatu yang baru disekitarnya.

Beberapa hari kemuadian,mereka menjadi sangat akrab. Karena mereka berdua sudah sering bermain bersama, bahasa inggris Cantika pun sudah lebih fasih. Begitupun sebaliknya yang terjadi kepada Wendy. Saat ini Wendy sudah mulai berbicara bahasa indonesia dalam percakapannya sehari-hari. Baik kepada Cantika, orang tuanya dan kepada orang-orang yang ditemuinya.

🐾🐾🐾

Beberapa tahun kemudian mereka masuk ke sebuah sekolah dasar yang sama. Mereka tumbuh semakin cantik. Keduanya banyak disukai oleh teman-temannya.

Hingga mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama. Cantika tiba-tiba memutuskan untuk bersekolah di sekolah favorit di Jakarta. Mendengar hal itu Wendy hanya bisa diam saja. Dia pun juga menginginkan agar bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan Cantika. Dan akhirnya hanya bisa bersekolah di Bandung karena nilainya pas-pasan.

Namun, saat Wendy duduk dibangku kelas 3, ada seorang anak yang tidak suka dengan Wendy. Dia adalah anak kelas sebelah. Dia selalu bersikap jahat kepada Wendy. Memang, dia iri kepada Wendy yang memiliki segalanya.

Tapi sampai saat Harry, cover boy di sekolahannya Wendy menyatakan perasaannya kepada Wendy. Wendy yang baru pertama kali ada orang yang menyatakan perasaan kepadanya hanya bisa diam. Dia menolak tawaran Harry untuk menjadi pacarnya.

Mendengar hal itu emosi Sarah semakin meluap. Dia dengan sejuta rangkaian katanya menghasut orang-orang agar Wendy dijauhi dan sendirian.

"Eh, itu si Wendy sok-sok an nolak Harry ya kan? Merasa paling cantik kali ya? Duh jijik bangetlah" katanya kepada teman-teman kelasnya Wendy.

"Gue mah males bergaul sama orang sok jual mahal, berasa paling oke banget ga sih? Eh, btw kenapa ya dia nolak Harry? Harry kan ganteng. Cewek mana yang ga suka cowok kayak dia coba. Apa jangan-jangan si Wendy main-main di belakang kali ya"

"Maksudnya?" Kata Riri teman sekelas Wendy.

"Iya nih ya, masa kemaren gua lihat si Wendy lagi berdebat, umm tapi kayanya lagi berantem deh. Cowoknya si kayak nya udah berumur. Janggal ga si?"

"Ah lo ngaco! Tau dari mana coba kalau Wemdy kayak begitu?"

"Ih bener gua ga boong. Lagian nih ya, kalo dia pergi sekolah kan sama papa atau mama nya. Tapi kemaren sama cowok lain gitu, tapi udah kayak om-om"

"Ya mana tau itu om nya Wendy kan"

"Mana ada keluarga yang nganterin anaknya atau ponakannya lewan gang belakang sekolah. Kalau memang ada, pasti tu anak udah telat. Tapi Si Wendy kemaren ga telat kok, dia datang kayak biasa"

"Ya lo tau dari mana semua itu bener? Lo kan Ratunya tukang telat" kata Riri terkekeh.

"Bukan gitu maksud gua Ri, gua kemaren kan piket kelas tuh, jadi gua kemaren cepet berangkat kesekolah, nah pas gua mau buang sampah ke belakang, gua liat tuh si Wendy lagi debat sma tuh om-om. Ya gua penasaran dong, eh tiba-tiba tangan Wendy ditarik trus ditepis sama Wendy dan Wendynya kabur deh"

"Wah ga nyangka gue, dibalik wajah cantik polosnya ternyata dia lebih parah dari apa yang gue pikir, gua jadi meles ah deket-deket Wendy. Ntar ketularan ga bener lagi" Riri berkata sambil tersenyum geli.

Begitulah kata Sarah kepada teman-teman Wendy. Dia berusaha menjelek-jelekan Wendy kepada setiap orang yang ditemuinya. Alhasil Wendy pun terkucilkan dan dibuli. Meskipun bukan karena perbuatannya.

Akirnya rumor tentang Wendy menyebar dari mulut ke mulut. Setiap Wendy menyapa temannya, temannya itupun menghindarinya. Dia menjadi sendiri. Tidak ada yang menemaninya saat makan siang atau saat istirahat.

Dia dibuli. Seperti, mejanya dicoret-coret, baju olahraga di lokernya pun disiram dengan air selokan. Dia tidak tahan lagi. Rasanya ingin menghajar orang yang telah menfitnah nya. Namun, dia hanya bisa mengumpulkan kekuatan agar tetap sabar. Karena sebentar lagi dia akan melaksanakan Ujian Nasional. Dia ingin bersekolah di sekolah yang sama dengan Cantika kembali. Dan tidak ingin membuat masalah.

Sampai akhirnya dia mendengar anak-anak membicarakan keluarganya yang tidak-tidak. Emosinya memuncak. Dia benar-benar tidak tahan lagi dengan semuanya.

"Kenapa semua ini terjadi kepadaku? Apa salah ku kepada mereka? Seingatku aku tidak melakukan sebuah kejahatan" kata Wendy yang sedang menangis terisak-isak di WC.

"Aku tidak bisa diam lagi, aku harus menghentikan semua ini. Walaupun sendiri, aku akan membuktikan kepada semuanya bahwa semua yang mereka pikirkan tentangku salah"

Mohon tinggalkan jejak ^^
💕💕💕
Find me:
Ig: dianadrmptrii

Update setiap Senin🍁

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang