Nama gue Cinta. Sekarang gue duduk di kelas X SMA. Gue lagi naksir sama seseorang, dia senior gue. Namanya Ciko. Gue gak tau kenapa gue bisa suka sama dia.
Dia orangnya pendiam banget dan jarang bersosialisasi tapi kekalemannya itulah yang buat gue penasaran sama dia. Banyak juga yang bilang kalau dia itu cupu, ya memang penampilannya kurang menarik tapi sebenarnya dia adalah pemuda yang tampan kalau saja dia mau memperhatikan penampilannya itu. Namun banyak juga yang mengagumi dirinya salah satunya ya gue.
'Selamat pagi Cinta, semoga hari ini kamu selalu tersenyum'
Ini adalah surat ke-5 yang gue terima. Sejak beberapa minggu belakangan memang setiap pagi gue selalu dapat surat misterius ini. Namun hari ini berbeda dari 4 surat sebelumnya, surat ini tergeletak di laci meja gue ditemani setangkai bunga anggrek putih kesukaan gue. Gue benar-benar penasaran dengan si pengirim surat ini.
"Dapat surat lagi dari fans Lo Cin?" Santi mengagetkan gue.
"Aduh, gue kaget tauk. Iya nih San." Kata gue sambil memamerkan kertas kecil yang hanya terdapat beberapa kata itu pada Santi.
"Lo belum tau juga siapa pengirimnya?"
Gue hanya bisa ngangkat bahu menanggapi pertanyaan sahabat gue itu. Padahal gue pengen banget mergokin orang yang naruh surat ini dalam laci gue, tapi gue gak pernah berhasil. Gue selalu kalah cepat sama dia.
"Udahlah Cin. Siapa tau Cuma orang iseng yang mau ngerjain Lo." Kata Santi.
"Tapi ini udah hari kelima San. Masak orang ngerjain sampai segitunya?"
"Ya udah liat aja besok, kalau masih ada surat di laci Lo berarti memang ada yang lagi suka sama Lo." Jelas Santi.
Gue masih gak habis sama orang yang naruh surat di laci gue, kenapa dia ngelakuin itu? Gue yakin itu Cuma orang yang pengen ngisengin gue doang. Karena gue Cuma seorang cewek biasa yang gak ada istimewanya untuk di kagumi. Mungkin nama gue memang bagus tapi wajah gue gak sebagus nama gue. Gue juga gak terkenal di sekolah ini, gue hanya siswa biasa yang gak memiliki keistimewaan. Berbeda dengan Ciko, meskipun dia kalem dan jarang bersosialisasi dia adalah siswa yang pintar dan sering dikirim untuk mengikuti berbagai cerdas cermat atau sejenisnya.
Gue lagi mengistirahatkan otak gue yang lagi mumet mikirin si pengirim surat misterius sambil terus memandangi pangeran gue. Raja di hati gue, siapa lagi kalau bukan kak Ciko. Dia tengah asyik dangan buku dan beberapa soal di hadapannya. Gue gak habis pikir sama dia, gimana caranya otak dia bisa encer kayak gitu. Gue baru liat soal kayak gitu aja mungkin gue udah pingsan duluan sebelum mulai mengerjakannya. Ah entahlah, gue segera beranjak meninggalkan tempat itu, tempat yang selalu bikin hati gue labih baik saat gue lagi banyak pikiran kayak sekarang ini.
Keesokan harinya...
Seperti biasa gue datang ke sekolah lebih awal, untuk mencari tau apa ada surat baru di dalam laci meja gue. Setiba di kelas, kelas itu masih kosong. Gue segera mendekati meja gue dan melihat laci meja gue. Ternyata ada surat lagi.
'selamat pagi cinta, semoga hari ini kamu selalu tersenyum.'
Maaf membuatmu penasaran, tapi tolong bersabar sedikit lagi ya cinta.Begitu isi surat singkat itu. Apa maksudnya bersabar sedikit lagi. Gue benar-benar bingung sekarang. Entah bagaimana surat ini bisa sampai ke dalam laci gue, gue ngerasa ada yang lagi mainin gue sekarang.
"Selamat pagi." Sebuah suara membuat gue kaget.
Dan ternyata pemilik suara itu adalah Ciko, pangeran gue. Gue terpaku sesaat memandangi lelaki tampan ini. Apa mungkin gue lagi mimpi ya?
"Dek!! Kenapa?" panggilnya. Lagi-lagi gue kaget.
"Oh eh, ada apa kak?" tanya gue gugup banget. Tau gak kalian gimana perasaan gue sekarang saat seorang yang kalian sangat kagumi lagi berdiri dihadapan kalian. Duh rasanya gue mau pingsan.