"Hargai tangan yang mengetik".
.
.
.Jungkook telah duduk di kursi rodanya, percayalah hatinya masih sakit. Ia lelah. Saat ini jungkook tengah menulis diary.
Akhir akhir ini ia hobi menulis. Menurutnya daripada bertemu dengan hyungdeulnya lebih baik ia bertemu dengan pensil dan kertas.
"Kenapa takdir selalu mempermainkan aku? Cukup dengan kaki ku saja... Jangan hyungku". Ucap Jungkook.
Lalu ia menatap keluar jendela terdapat sepasang orang tua dan satu orang anak yang mereka gandeng.
"Andaikan aku bisa seperti mereka, namun menurutku itu semua nihil". Lirih jungkook.
"Ah, sudahlah. Aku tak ingin terlalu berharap kepada hal yang membuat ku sakit pada akhirnya". Ucapnya.
Lalu ia memutar roda kearah ranjang nya. Ia berpikir masih banyak yang harus ia lakukan esok makanya ia memilih tidur.
###
Pagi ini Jungkook bangun pagi sekali dan saat ini ia sudah siap dengan setelan seragamnya. Ia mengintip untuk memastikan tidak ada hyung yang sudah bangun.
Ia dengan perlahan memutar roda dan meraih gagang pintu. Lalu keluar. Diluar terdapat Lee ahjussi.
"Tuan ada ingin berangkat sekolah sepagi ini?". Tanya nya.
"I-iya".
"Ingin saya antarkan?". Tawar lee ahjussi.
"Tidak usah ahjussi aku akan berangkat sendiri menggunakan bus". Tolak Jungkook.
"Tapi bus baru mulai bekerja sekitar jam enam pagi, ini masih jam lima lewat lima belas kookie". Ucap Lee ahjussi.
"Tak apa ahjussi aku akan menunggu". Ucap Jungkook lalu memutar roda keluar halaman rumahnya.
Kali ini ia tak sarapan. Jungkook terus memutar roda sampai halte bus yang jarak nya cukup jauh dari rumah, sebenarnya ada yang lebih dekat namun ia tak ingin ketahuan hyungdeul jadi ia memilih jalur jauh.
Sesampainya di halte Jungkook meminum air putih yang ia bawa dari rumah. Setelah itu ia membuka ponselnya.
Terdapat banyak pesan dari Taehyung. Ia tak melihat apalagi membalas. Tiba tiba Taehyung menelponnya. Ia berpikir sejenak menjawab telpon tersebut atau tidak.
Disatu sisi, Ia tak ingin membuat hyungnya khawatir. Dan disisi lain ia malas bertemu hyungnya.
Ia menghela nafas lalu menjawab telpon tersebut.
"Kookie kau dimana?"
"Hmm d—"
"Kookie kau dimana? Langsung jawab!"
"Dihalte, aku akan berangkat sekolah sendiri hyung. Hyung dan Jimin Hyung berangkatlah bersama namjoon Hyung".
"Tidak kookie, aku akan berangkat bersamamu!"
"Sudahlah hyung ini masih pagi lebih baik kau sarapan".
Tutt
Jungkook memutuskan panggilan.
Jungkook menunggu bus selama satu jam setengah sampai akhirnya ia masuk kedalam bus. Sesampainya disekolah ia menghindari hyungnya lagi. Ia lewat halaman belakang sekolah.
"Akh! Bodoh! Kenapa aku harus lewat sini!". Dengus Jungkook.
Jungkook melihat sekumpulan pelajar tengah mengisap rokok. Dan mata mereka tak sengaja bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung! I am Tired
Fanfiction❝ Hidupku bagaikan angin, saat aku membutuhkan banyak orang tapi mereka tak ada untukku dan sebaliknya disaat mereka membutuhkanku aku selalu ada untuk mereka. hidup sangat lelah, diabaikan, dibohongi sampai dibenci ❞. - 𝐉𝐞𝐨𝐧 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 『...