kagura's day

269 20 7
                                    

Di ruang kumpul alias ruang tv. Terjejer manusia manusia yang malas bergerak dan sibuk dengan hp nya masing-masing. Seorang gadia bercepol dua yang tadinya ikutan malas malasan tiba tiba teringat sesuatu.

"Eh gaes, kalian inget ga hari ini hari apa?" tanya sang gadis

"Hari pembuangan sampah?"

"Hari angkat jemuran?"

"Hari santa sedunia?"

Jawaban jawaban dari teman temanya membuat gadis itu jengkel sendiri "ish bukaaan"

"Apa sih? Lu kalo beriaik mensing keluar deh" kata sougo sinis menatap gadia yang masih mencak mencak sendiri

"Yaudah gw pergi!" kata gafis itu meninggalkan villa dan verjalan jalan sendiri.

Kagura, gadis itu berjalan sambil mengumpati teman temanya yang tidak ingat dengan hari special ini. Ya hari ulang tahun kagura.

Teganya mereka tidak mengingat hari yang paling dinanti gadis cepol dua teraebut. Padahal setiap teman temanya ulang tahun, kagura selalu mengingatnya dan merayakanya.

Tak adil.

Kagura menendang batu kerikil pelan, ia melihat dapang rumput yang di sebrangya terdapat sungai, karena lelah berjalan akhirnya kagura mengistirahatkan dirinya di padang rumput tersebut.

Duduk terdiam menatap sungai yang mengalir jernih.

Mari kita beralih ke bocah bocah mageran yang derada di villa.

"Woi woi woi, hayuk cepetan siapin kue sama dekorasinya!" perintah ginpachi.

"Iya ini sabar, gw lagi bawa kerdus bekas dekorasi ultah sensei" kondo, sang ketua kelas membawa sekotak dus yang berisi pita pita dan baloon yang masih bisa bergungsi sebagai hiasan.

"Hebat ye di saat kite jalan jalan yang ultah bisa dua kali" kata otae yang sedang menghias cake yang sedari tadi di sembunyikan dikulkas.

"Sougo ntar lu jemput kagura ye kesini" kata sacchan yang sedang merapihkan barang barang yang berserakan.

"Hah? Kok gw?" kata sougk tak terima

"Yaa siapa tau lu mau nembak kagura lagi gitchu" ledek touka

"Halah ogah najisun"

"Yeee tinggal nurut aja apa susahnya sih?!" takasugi yang udah gatahan dengan hubungan gajelas antara kagura dan sougo ini akhirnya angkat bicara "mau sampe kapan lu mantengin si doi tapi ujung ujungnya malah bikin kesel si doi?"

Sougo mendengus kesal dan akhirnya ia pasrah.

Kembali ke kagura.

Entah sudah berapa lama kagura menatapi sungai mengalir itu, dari matahari menyinari hingga matahari ingin terbenam kembali.

Yang ia lakukan hanyalah ngemilin sukonbu, menghela nafas, ngemilin sukonbu, menghela nafas, gitu aja terus sampe ferguso bisa melakukan pekerjaanya dengan mudah.

Dilangit senja, munculah seorang pemuda bersurai coklat pasir yang menghampiri kagura.

Pemuda tersebut mwnepuk bahu sang gadis, karena terkejut sang gadis hampir saja ingin terguling menuju sungai.

"APASIH LO?! GANGGU AJA!" baru pandangan pertama udah naik darah, siapa lagi kalau bukan sougo.

"Ye santuy dong mbak, gece balik lo, udah di tungguin sensei noh di villa"

"Bodok, males banget gw balik" kagura mengembungkan pipinya tanda marah

"Terserah, besok kita mau balik ke tokyo, lu disini juga gapapa" sang pemuda langaung berbalik badan dan beraiap meninggalkan sang gadis.

3-Z on flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang