17 - Mencoba mengerti

449 12 4
                                    

Sudah malam saja.

Tok tok tok...

Lian. Sepupu Salsa yang terpaut usia satu tahun diatasnya membuka pintu.

"Kalo kesini pasti ada maunya nih." sambut Lian.

Salsa tersenyum. Tapi sedikit. Ia masuk lalu langsung ke kamar Lian dan merebahkan diri diatas kasur.

"Lo galau?" Lian duduk sila disampingnya.

"Ahhhhh." Salsa sedikit merengek dengan tutupan kedua tangan diwajahnya.

"Baru aja jadian masa udah galau."

Salsa bangkit dan duduk sila disamping Lian.

Lian masih kelas 11. Mengambil jurusan Komputer di sekolah yang berbeda. Bisa dibilang tetangga dengan sekolahnya Salsa. Kira-kira hanya 1km saja.

"Dia cemburu sama Dion masa."

"Dion siapa?"

"Sekretaris Pramuka. Gegara dia chatt gue buat ngumumin kumpulan."

"Terus?"

"Katanya kenapa chatt ke gue pake emot. Tapi kalo di grup biasa-biasa aja."

"Hmmm."

"Kenapa?"

"Kok disini gue yang malah ada diposisi Arion ya."

"Maksudnya?"

"Ya si Sultan juga sama. Dia anak Paskibra gitu kan di sekolahnya. Kadang gue juga ngerasa cemburu sama temen ceweknya."

"Tapi kan itu cuma sebatas temen organisasi Yan."

"Setidaknya mereka selalu ketemu. Deket. Bisa-bisa jadi nyaman satu sama lain. Ya walau kemungkinan ceweknya sih yang baper duluan."

"Yang satunya juga jangan sama aja. Yang penting kitanya jaga perasaan orang yang kita sayang."

"Disisi lain si dia kan gak tau isi hati kamu yang sebenernya. Gue juga gak tau apa si Sultan nyembunyiin perasaan juga ke orang lain."

"Hmmm."

"Sorry ya Dek, gue bukannya mau bikin lo tambah keliatan buruk. Tapi emang itu rasanya. Mungkin Arion juga merasakan hal yang sama kayak gue."

"Gakpapa. Tapi gue jadi bingung. Kalo gini caranya berarti dia nyuruh gue keluar secara halus dong kalo gak boleh gabung bareng anggota cowok yang lain?"

"Bukan gitu. Jangan melebihi batas pokoknya. Hanya sewajarnya saja."

"Jadi gue harus gimana?"

"Hapus kontak cowok. Dan kalo ada perlu lewat grup aja atau suruh anak cewek yang lain buat nyampein. Jangan saling berhubungan selain di lapangan. Di lapangan pun sewajarnya. Jaga jarak. Kita kan gak tau kalau-kalau ada orang yang ngelaporin ke Arion tingkah laku lo selama di lapangan gimana."

"Oke deh gue bakal ngelakuin itu demi Arion."

Lian tersenyum lebar. Salsa menepisnya dengan tepukan halus.

"Woy bukannya kita mau bikin seblak?"

"Ah iya janji yang kemaren haha. Ayok ayok."

Lian menariknya ke dapur dan segera menyiapkan bahan serta segala alat untuk memasak Seblak. Cemilan khas Sunda.

🍂

Bukan LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang