Ep9. Canceled.

13 1 0
                                    

Ku baringkan tubuhku di pinggir lapangan karena merasa tidak kuat lagi dan diikuti oleh Dean yang ikut berteduh bersamaku. Pandanganku kabur karena kepalaku terasa sangat sakit sekarang, Dean memberikanku air minumnya dan aku meneguknya.

"You okay? Besok kan tanggal double date kita dan kamu sakit?" Kata Dean sambil memperhatikan wajahku.

"Tidak,hanya sedikit pusing karena aku keluar rumah semalam tanpa mengenakan jaket" teguk ku lagi.

"Semalam aku berusaha menelponmu berkali kali , kenapa tidak kau angkat? Ganti nomor lagi?" Tanya Dean. Aku melempar plastik bekas air minumnya ke tempat sampah.

"Aku pergi mengantar Junghwan kerumahnya karena hujan dan sudah malam".

"Umm.. kenapa dia dirumah mu? Kalian..." Aku memukul kepalanya dengan pelan.

"Yang benar saja! Aku ini pria baik baik tahu! Adikku ingin jadi seorang violinis, makannya aku memanggil Junghwan untuk mengajarinya. Jangan ngawur deh!" Jelasku dan pria itu tertawa.

"Lantas, kenapa kamu masuk hari ini? Sudah tahu suhu badanmu panas, jika aku jadi kamu aku lebih memilih istirahat dirumah untuk pemulihan".

"Aku.. hanya tidak mau buat Junghwan merasa tidak enak padaku karena usahaku untuk melindunginya. Dan sebentar lagi kencan pertama kami, aku tidak ingin dia membatalkannya karena tahu aku sakit" Jelasku dan pria itu tersenyum miring padaku.

"Begitu nampaknya. Sebaiknya kamu ke klinik sekarang untuk meminta obat jika tidak, kamu bisa tambah parah dan Junghwan pasti tahu jika kamu sakit".

"Yasudah, aku pergi dulu ya? Badanku sakit semua.." Aku langsung berdiri secara pelan pelan dan pergi menuju klinik untuk meminta obat.

-

Aku duduk di sofa, dan seorang suster pengurus bernama Jung Minji, menghampiriku dan kemudian ia membawakan ku sebuah termometer. Suhuku sangat tinggi, yaitu 38.5 derajat, setelah tahu itu dia langsung memberikan aku sebutir tablet obat yang harus kuminum.

"Akan ada sedikit reaksi dari obatnya, kamu akan terasa mengantuk nanti. Ingin beristirahat disini?" Aku menolak dan langsung berdiri.

"Aku akan menahannya. Terima kasih sudah melayaniku." Aku langsung pergi tapi suster Minji memanggilku lagi.

"K..kamu Seo Jinyoung murid baru dikelas 3-2 kan?" Aku menengok dan dia menghampiriku.

"I..iya. Kenapa?".

"Ah, tolong awasi siswi Kim Junghwan. kalian sekelas bukan?" Aku terkejut.

"Eh? Aku? Mengawasi Junghwan?" Aku menunjuk diriku sendiri.

Suster Minji mengangguk.
"Kenapa? Apakah ada sesuatu?" Tanyaku memperjelas.

"Aku.."
"Cepat cepat cepat! Suster tolong ada yang pingsan!" Omongannya terpotong dan ia langsung menyuruhku pergi karena ada siswa yang pingsan.

"Uh, Seo Jinyoung! Aku sangat minta tolong padamu!" Ujar suster Minji sambil mengangkat siswa yang pingsan keatas ranjang.

"I..iya! Aku akan bertemu lagi denganmu".

Kenapa tiba tiba suster Minji menyuruhku untuk mengawasi perempuan itu? Apakah mereka berdua punya hubungan? Ah tapi jika suster Minji adalah ibu atau kakaknya Junghwan.. mereka tidak terlihat mirip bahkan dari marganya saja sudah berbeda.

[REVISI] The Light : I Will Always By Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang