BAB 1 pertemuan

44 0 0
                                    

Sewaktu seseorang akan menikah, mereka akan terlebih dahulu akan mengucapkan janji sehidup semati dan akan selalu membahagiakan pasangan mereka. Mereka akan menjadi satu daging yang artinya ketika istri sakit suami pun merasakannya, suami akan merawat istrinya hingga sembuh begitu sebaliknya.

Membangun perkawinan yang sukses tidaklah mudah karena suami dan istri tidak sempurna, maka dari itu haruslah ada rasa sayang,cinta dan kepercayaan kepada pasangan. Dan tidak itu saja mereka juga harus memikirkan kata-kata Tuhan.

Ayah dan Ibu Nata tidak menerapkan hal-hal itu sehingga anak mereka yang kena imbasnya.

******

Cuit... Cuittt suara kicauan burung di pagi hari,mereka terbang kesana kemari sibuk mencari makanan untuk dirinya dan anaknya.

Sinar matahari yang begitu hangat menerobos tirai jendela kamar Nata, dan menerpa wajah Nata yang begitu tenang, membuat tidur Nata terusik. Sambil mengucek matanya Nata bangun dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu Nata memakai baju seragam sekolahnya dan turun untuk sarapan pagi.

" Selamat pagi bibi tina " sapa Nata

" Pagi juga Non, non mau sarapan apa pagi ini biar saya buatkan " balasan bibi Tina

" Hmmm, ahah aku mau makan nasi goreng dengan sosis yang banyak bi,tolong buatin buat aku ya bii " kata Nata yang bersemangat

" Ok non, kalo gitu non tunggu di meja makan aja nanti bibi Anter ya "

" Ok bi " Nata pun menuruti kata bibinya dan berjalan ke meja makan sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan tanpa hati-hati hal hasil dia menabrak seseorang.

Brukj aduh kata Nata yang engga sengaja menabrak Ibunya, dengan takut Nata menatap mata Ibunya.
" Mata kamu dimana sih kok bisa nabrak,lain kali mata tuh di pake ya "
Kata ibunya yang ketus kepada Nata.
" Maaf Bu, Nata tadi enggak sengaja,Nata engga akan ulangi lagi " ucap Nata dengan suara yang sedikit bergetar. Tanpa mempedulikan Nata ibunya langsung saja pergi tanpa mengatakan satu kata pun.

Nata yang di tinggal begitu aja,melanjutkan langkah dengan lemah di meja makan dan duduk salah satu kursi yang ada di meja itu.
Engga lama bibi Tina datang membawa makanan pesenan Nata.

" Ini non nasi goreng pesenan non, cepat di makan ya non nanti dingin" sambil menyodorkan piring yang berisi nasi goreng ke arah Nata, tapi tak ada tanggapan dari Nata dan akhirnya bibi Tina meletakkannya di atas meja.

" Non... Non kenapa " tanya Bibi Tina kepada Nata yang murung

" Ahhh maaf bi... Aku tadi sedikit melamun, aku engga papa bi " kata Nata dengan suara seraknya

Tanpa mempedulikan jawaban Nata, bibi Tina bisa langsung menebak pasti " kamu di dimarahin sama nyonya ya?? "

Bibi Tina udah bisa menebak kalo Nata murung atau sedih pasti kena marah sama nyonya dan Nata nya bisa mengiyakan ucapan Bibi nya karena memang benar begitu kejadiannya.

" Nata yang sabar ya, kamu harus kuat bagaimana pun dia orang tua kamu " bibi Tina pun memeluk Nata dengan erat dan mengusap-usap punggung Nata.

Nata pun membalas pelukan bibi Tina " makasih bi "

" Ya udah, sekarang kamu makan abis itu berangkat sekolah, bibi tinggal dulu ya "

Nata hanya mengangguk dan melahap sarapannya dan setelah selesai dia memesan grab motor ke sekolahnya.

******

Nata yang sudah sampai di depan pagar sekolah turun dari motor dan memberikan uang kepada masnya,setelah itu dia berjalan menuju kelas. Nata berlajan melewati lorong dan melewati lapang basket sekolahnya, banyak cewek2 bersorak-sorak meneriaki nama dari salah satu pemain basket itu, hingga ada yang membawa kertas karton yang berisi nama jagoan mereka.

Nata yang melihat itu jadi penasaran, dan mendekat ke gerombolan anak2 perempuan tadi,tapi karena banyak sekali orang, membuat nata tak bisa melihat jadi nata pun mengambil salah satu kursi kosong dan berdiri di atasnya barulah nata bisa melihat dengan jelas.

Seorang pria ganteng, tinggi semampai badan yang tegap dan berotot serta wajah yang tegas memperlihatkan sosok yang berwibawa dan tenang membuat siapa saja yang melihatnya menahan napas, namanya adalah Denis.

Denis di kenal di seluruh sekolah SMA ini dia juga kapten Basket yang banyak menjuarai pertandingan antar sekolah, dan tak banyak juga kaum hawa tergila-gila padanya.

Nata hanya asal melihat ke para pemain basket itu hingga penglihatannya jatuh pada Denis seorang. Entah kenapa Nata jadi nyaman melihatnya hingga yang di liatinnya berpaling kearah nya dan mata merekapun bertemu cukup lama.

Karena arah mata Denis mengarah ke kumpulan cewek yang menyorakinyapun berteriak histeris

" Kyakkk Denis ngeliat aku " yang satu lagi berteriak
" Ahhh Denis..., ini akuuuu penggemar muuu "
Cewek yang gaduh itu pun jadi semakin aktif berdesakan yang membuat Nata jadi tak seimbang dan jatuh

" Aduhhh " kata Nata yang jatuh dari kursi.

Dalam hati Nata berkata' lebih baik aku ke kelas kalo terlalu lama bisa jadi ikan pepes nih. Nata pun melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Denis melihat punggung gadis itu hingga tak terlihat lagi keberadaannya.

Salah satu teman Denis memanggilnya " Denis ayo cepat kita ganti baju, setelah ini kita ada kelas "

Karena tak ada respon dari Denis diapun mendekatinya

" Oi brohh lagi liatin siapa sih kok serius banget, hmmm?? "

" Bukan apa-apa, yuk ganti baju "

" Ini anak di tanyain malah engga jawab, dasar"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang ganti baju, khusus anak basket.

Nata sudah sampai di depan kelas nya, membuka pintu kelasnya dan berjalan masuk menuju tempat duduk dia yang berada di pojok kiri dekat jendela.

Karena pelajaran akan mulai 15 menit lagi, nata memutuskan mengeluarkan hp dan memasang headset ke telinganya, untung3 sambil nunggu guru masuk.

Tiba2 ada yang menutup mata Nata dari belakang.

"Ayokkk tebak ini siapa"

Nata yang mendengar suara ini langsung tau" LANI" jawab nata

Karena jawabannya benar lani membuka mata Nata dan duduk di sampingnya sambil cemberut " kok kamu tau padahal lg dengerin lagu???"

" Emang siapa lagi kalo bukan kamu " jawab nata sambil ter kekeh geli melihat aksi merajuk Lani

"Ya kamu harus mikir dulu gitu, kalo misalnya bukan aku tapi Denis gimana??"

Nata yang mendengar Lani menyebut Denis langsung mengkerutkan dahi " maksud kamu apa lan??"

" Aku tadi liat kamu perhatiin Denis di lapangan, kamu suka Ama dia ya" goda Lani sambil menarik turun kan alisnya

" Engga kok, kamu aneh banget mikirnya "

Belum sempat Lani menjawab guru yang mengajar sudah datang.'Anak2 keluarkan buku matematika kali kita akan lanjut belajar materi Algoritma.'

Anak2 yang mendengar nya langsung membuka buku mereka

Bersambung

the wedding dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang