Nata dibesarkan di keluarga broken home, banyak sekali pertengkaran yang sering di dengar dan di perlihatkan didepan mata Nata, padahal umur Nata masih di bilang muda. Ayah dan Ibu Nata mereka sangatlah egois, tidak memikirkan Nata yang seharusnya d...
Mereka sampai di sebuah kelas kosong. Denis mendorong punggung Nata dan berhasil membuat dia masuk, dan setelah itu Denis mengunci pintu itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nata yang melihatnya jadi takut, untuk apa dia sampai mengunci pintu segala, kalo cuma untuk bicara. Ini engga beres aku harus hati-hati. Nata memundurkan langkahnya hingga menabrak tembok, dan diam disana sambil menundukkan kepala karena takut.
Denis melihatnya jadi merasa bersalah, pasalnya dia tidak ada niat buat menakut-nakuti Nata. Dan tujuan dia membawa nata kesini karena....
Tap tap... Suara langkah kaki Denis yang mendekati Nata, terus, hingga tubuh mereka berdua tak ada jarak.
Denis bersuara 'apakah kamu tau tentang perjodohan ini'
'perjodohan???' jawab nata yang tampak bingung dan tidak tau apa-apa
Denis yang melihat nya jadi sedikit curiga, apakah orang tua nata tidak memberi tahukan kepada Nata tentang perjodohan bisnis ini atau apakah hubungan kedua antara Nata dengan orang tuanya tidak baik.
Untuk sekarang itu nanti saja ku bahas, aku hanya ingin melihat dia yang sebentar lagi menjadi istri ku. Tapi bukankah ini terlalu cepat..pasalnya kami kan masih SMA kelas dua dan memang sebentar lagi naik kelas tiga itu pun belum cukup menjadikan umur kami sah untuk menikah apa boleh buat karena bisnis itu jadi hal no belakang.
Baiklah sepertinya aku engga perlu panjang lebar aku juga cuma mau memberi kalung ini untuk dia pakai, sebenarnya kalung ini bukan dari ku tapi dari ibu saya dan dia menyuruh ku untuk memberikan nya pada Nata. Dan aku menurut aja.
' nih ambil kalung ini ' menyodorkan kalung liontin berbentuk hati setelah di ambilnya aku berlalu pergi meninggalkannya.
Nata hanya diam sampai Denis menghilang dari pintu kelas. Tapi kata perjodohan yang Denis lontarkan masih terus berputar di kepala Nata. Maksudnya apa coba?? Kata nata dalam hati. Kalo pun dia ingin bertanya kepada orang tua nya apakah mereka mau menjawabnya, untuk menyapa nya saja cukup takut apa lagi bertanya. Lebih baik aku pulang dan tunggu sampai orang tua ku yang bicara duluan.
Nata langsung bergegas pulang dan tak lupa mengirim pesan ke sahabatnya karena engga bisa pulang bareng.
'Nata pulang' ini hal biasa yang dia lakukan setelah pulang sekolah walaupun engga ada yang membalas sapaannya dia tetap melakukannya ini membuat dia senang dengan caranya sendiri.
' ehhh non sudah pulang '
' iya bi, ohh bibi masak apa malem ini?'
' bibi masak ayam rica-rica, sebelum makan non Nata ke ruang tamu dulu ya, nyonya dan tuan sedang nunggu non Nata'
' memang nya ada apa Bi '
'bibi engga tau non, seperti ada hal yang penting yang ingin di bicarakan dengan non Nata, non langsung ke ruang tamu aja biara bibi siapin makanannya non'
' iya bi' balasku, aku melanjutkan langkah ku ke arah ruang tamu dan sempat kaget mereka bahkan menunggu ku biasa nya mereka berdua langsung masuk kamar atau mengerjakan urusan kerja mereka. Apa yang ingin mereka sampaikan???
Aku sampai di depan pintu yang membatasi menuju ruang tamu, ku buka pelan pintu itu dan berjalan menuju salah satu kursi yang menghadap ke arah mereka dan duduk disana dengan sopan.
Mama yang memulai bicara ' Besok setelah pulang sekolah pak Sano akan menjemputmu jadi pastikan kamu langsung ketemu pak Sano. Karena kita akan bertemu dengan calon suami mu '
Mendengarnya membuat ku kaget setengah mati, aku bahkan sedikit melompat dari kursi. Ada apa ini sebenarnya dan apa maksud perkataan mama mengenai calon suami.
' maksud mama apa?? Nata engga mengerti ma '
Akhirnya papaku yang hanya diam, angkat bicara juga ' perusahan papa sedang goyang dan salah satu untuk mempertahankan nya adalah dengan menjodohkan kalian. Setelah kalian menikah mereka akan menyuntikan dana ke perusahaan papa sehingga ini akan mempertahankan perusahaan'.
Mendengar penjelasan papa membuat hati ku sesak, bagaimana tidak sesak mereka menjadikan diriku sebagai jaminan bisnis. Ini sangat tidak masuk akal. Apa mereka tidak mengganggap aku anak mereka? Apakah aku tidak ada artinya bagi mereka ??. Kutahan air mata ku agar tidak jatuh, ku harus tegar dan aku juga harus membantu mereka bagaimanapun mereka telah membesarkan ku.
' ya Nata mau, Nata akan datang tepat waktu ' jawabku, dan memasang jawab tersenyum
' bagus kalo begitu, sekarang kamu boleh kembali ke kamar mu ' dengan suara ketusnya mama menjawab.
Aku berjalan keluar dari ruang tamu dan mendapati bibi membawa nampan dan menuju kearah ku.
' ini non makan malamnya, maaf ya bibi bikinnya lama, soalnya mau dipanasin dulu ayam nya '
Aku hanya tersenyum dan berkata ' gak papa bi, makasih ya kalo gitu Nata mau makan dikamar '
******
Sesampainya di kamar kuletakkan asal makanannya. Tak peduli bila makanan itu jatuh berserakan, aku terus berjalan kekasur dan berbaring di sana. Perlahan tapi pasti air mata ku mulai keluar tidak hanya sekali tapi berkali-kali sampai 2 Isak pun keluar. Aku terus memikirkan perkataan mama dan papa tentang perjodohan dan alasan mereka.
Karena lelah mata ku pun mulai terpejam dan semuanya menjadi gelap.
Tet.... Tet... Suara alarm hp ku berdering kencang memenuhi ruang kamarku. Sekarang sudah pagi dan aku harus berangkat ke sekolah, padahal aku ingin tidur dan menangis.
Aku bangun dari kasurku berjalan dengan gontai ke kamar mandi, membersihkan setiap inchi tubuh ku setelah selesai aku keluar dan memakai baju seragam ku tak lupa memoles muka ku dengan make up terutama di daerah mata ku yang bengkak. Setelah menurutku sudah pas, aku pun berangkat ke sekolah.
******
Sesampainya di kelas kulihat Lani yang sudah sampai, dia melambaikan tangan nya kearah ku untuk mendekatinya, melihatnya aku jadi lupa masalah ku dia memang sahabat yang terbaik.
' ada apa Lan '
' Tebak aku bawa apa ' sambil naik terukan alisnya, yang terlihat konyol sekaligus lucu
' Aku engga tau kamu bawa apa, dan emang aku cenayang yang tau segalanya ' jawab ku dengan belagak cuek padahal dalam hati penasaran banget.
' ihhh engga seru banget nih, yaudah dari pada lama tadaaaa aku bawa coklat dari Swiss lohh, lebih tepatya dari paman ku yang habis pulang dari Swiss '
' wawww coklattt, pas banget lan aku lagi pengen manis-manis untuk menghilangkan stress '
' hahah pas banget kan, yuk kita serbuuu'
Kami langsung memakan coklat - coklat itu sambil mengobrol riaa, ternyata bener ya coklat bisa menurunkan stress dan lebih happy walau akhirnya berat badan ku akan naik dan membuat perut ku jadi buncit kaya ibu hamil 3 bulan.
Bersambung
Jangan lupa buat meninggalkan jejak dengan cara comen dan vote nya thank you yang udah baca🙏🙏