Prolog

69 23 53
                                    

Dalam keheningan. Soraya, Papa dan Mamah--ah lebih tepatnya Mamah tirinya makan dalam diam. Suasana seperti ini sudah biasa bagi gadis cantik itu. Selalu di acuhkan oleh Papa kandungnya sendiri. Seakan dianggap tidak ada.

Menyedihkan memang. Lalu bundanya pergi meninggalkannya karena wanita dari masa lalu papanya hadir dan menghancurkan segalanya.

Dulu keluarganya harmonis, selalu terlihat bahagia. Namun ternyata bunda bukan perempuan pertama di hidup papa. Bunda hanyalah seperti perempuan pengganti untuk perempuan pertama itu.

Dan ketika perempuan itu kembali dengan teganya ia mengusir bunda. Lalu Papa, hanya diam saja melihat semuanya, sekan ia tak pernah mencintai bunda, yang tega melihat istrinya diusir di depan matanya.

"Kamu. Cepat bereskan semua ini." Suara angkuh Rina--Mama tirinya menarik Soraya kembali ke dunia nyata.

Soraya hanya diam saja sambil membereskan bekas makan keluarga itu. Melirik Papa yang hanya diam melihat putrinya di perlakukan seperti itu. Sungguh sakit rasanya tidak dianggap ada oleh Papa yang awalnya hangat terhadapnya. Anak mana yang ingin di abaikan oleh orang tuanya?

Pranggg

Mendengar suara piring pecah. Rina--Mama tirinya langsung menghampiri Soraya dengan wajah memerah.

Plakk

Tamparan keras mendarat di pipi mulus Soraya  setelah Rina berada di depannya. Sedangkan Papanya, langsung pergi entah kemana.

Tak terasa air mata yang sudah dirinya tahan akhirnya luruh juga. Sungguh sakit. Dia diperlakukan seperti ini dan Papanya sendiri hanya melihat, tidak membantu dan malah pergi ke dalam.

Rina tersenyum mengejek. "Ngapain kamu nangis. Papa kamu tuh gak akan kasihan hanya karena melihat air mata gak berguna kamu ini."

Soraya meraba pipi yang di tampar Rina. Rasanya sakit namun tak sesakit saat melihat Papa hanya diam saja melihat putrinya ditampar. "Maaf". Ucapnya lirih.

Rina mendengus. "Kata maaf gak akan bisa balikin piring yang sudah kamu hancurkan tadi." Rina mengacak pinggang. "Bereskan." Titahnya lalu berlalu meninggalkannya yang dengan segera membereskan sebelum Rina akan semakin marah besar.









Hmm gimana sama cerita ini lanjut tidak?




MASQUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang