Ya... gw verna bukan laura,Gausah boong Ra.
Gue ga boong Al!
Tapi knp lo mirip sm Laura?
Mirip bukan berarti sama.
It's not make sense.***
Verna langsung menutup ponselnya dan berguling-guling di kasurnya. Verna berpikir kembali tentang kejadian yang membuat Aldric berubah total itu.
"Mbego tu orang, lagi kesambet ato kena pelet gatau gue ah," desis Verna sembari memeluk gulingnya erat-erat
Tok tok tok
"Vernaaa gue mau keluar ikut kaga?" teriakan Kak Troy membuat Verna berjingkrak dan langsung mengenakan jaket dan bandananya.
"Ikut!! Ayok ke mall! Mau nonton Fantastic Beasts!" teriak Verna sambil mempersiapkan barang-barangnya yang akan dibawa.
Bocah kuntet satu ni langsung minta ke mall -batin Kak Troy.
***
Sudah tiga jam lamanya Kak Troy berkeliling menemani Verna di mall. Dari sekian banyak kios yang ia kunjungi ia hanya membeli satu jepit rambut yang harganya ratusan ribu rupiah. Dengan alasan jepit rambut itu cute bangettt.
"Ver, bentar lagi film-nya mulai loh, lo mau ketinggalan film yang lo dambakan?" tanya Kak Troy yang kelelahan sambil sesekali mengibaskan tangannya.
"Ver! Awas belakang....."
Bughh!
"Lo.."
Ketika hendak berbalik badan dan kembali berjalan, Verna jatuh tersungkur karena telah menabrak benda itu lagi tanpa sepengetahuannya. Ya. Itu yang dimaksud adalah ia baru saja menabrak Aldric.
"Verna, lantainya gapapa? ga lecet kan?!" ucap Kak Troy yang langsung menghampiri Verna dengan sedikit terkekeh.
"Guenya yang lecet tolol! Punya abang kok laknat gini!" teriak Verna yang membuat pengunjung lain ikut menoleh ke arah pemilik suara.
Verna bergegas berdiri dan merapikan kembali pakaiannya. Dan benda itu—Maksudnya Aldric masih saja terpatung di depan Verna.
Dia lagi dia lagi zzz
"Lo sengaja kan nabrak gue?!" bentak Verna dengan menarik kerah baju Aldric. "Lo ga bosen-bosen nyari masalah ama gue!" lanjutnya.
Aldric tetap diam seribu bahasa. "Lo mau diem aja ampe kiamat hah?!" Verna menaikkan lagi ucapannya sampai oktaf ke-5.
"Gue ga salah," balasnya datar.
"Siapa suruh otak taruh di dengkul," lanjutnya yang membuat telinga Verna semakin panas.
Dasar cowok blasteran alien.
Bughh!
Satu tinjuan melayang dengan sangat ringan dan mendarat tanpa dosa di sudut bibir indah Aldric. "Lo ngeselin!" bentak Verna. Disamping itu, darah mulai bercucuran tepat di targetnya.
"Whoa whoa! Ver! Jangan barbar ini tempat umum!" teriak Kak Troy yang berusaha memeluk Verna agar mengehentikan kegiatan brutalnya itu.
Aldric terkejut. Ia langsung berlari entah kemana dengan membawa sapu tangan putihnya itu. Kak Troy mencoba untuk menenangkan Verna yang sudah kumat sifat barbarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] SHE IS MY VERNATTHA
Teen FictionKau memang bukanlah orang yang saya cari. Kau memang bukan orang yang mengenal saya sejak kecil. Namun kau adalah Vernattha. Milik saya. Dan akan selalu begitu, selama-lamanya.