1〽️Ayana Rafanda Shakeera

145 4 2
                                    

Gadis mungil yang selalu membuat keributan ketika berada di meja makan. Namun kini ia terlihat sangat murung dan diam. Entah apa yang membuat mood nya hari ini berantakan. Rio yang tak lain adalah kakak dari Ayana pun merasakan hal yang berbeda, karena ia tahu betul bahwa adik nya itu akan menggerutu dan akan memarahinya panjang lebar ketika melihat kakaknya yang selalu terlambat ke meja makan.

Rio yang tak suka melihat tingkah adik satu-satunya itu pun mulai angkat bicara.

"Ayana Rafanda Shakeera, putri dari bapak Ibrahim sepertinya hari ini sedang libur berbicara" bisik Rio pada Yana.

"kak Rio.. abang aku yang paling baik bisa diam ngk? Ayana lagi ngk mood berdebat sama kakak" dengan rasa sebal Ayana mengambil susu vanilla kesukaannya dengan sedikit kasar. Minum secara perlahan hingga habis. Ayana tanpa sadar menghentakkan gelas kosong pada meja makan, sehingga menimbulkan bunyi yang cukup besar. Sontak ayah, mama dan Kakaknya merasa kaget oleh ulah Ayana yang mulai meningkat sedikit demi sedikit.

"Astagfirullah... Ayana kamu kenapa sayang? dari tadi mama perhatikan kamu diem terus. Nah roti kamu juga belum di sentuh sama sekali Yana" protes Sinta mamanya.

Ayana tidak peduli dengan pertanyaan yang di lontarkan sang mama. Ia malah sibuk merapikan kerudung dan tas ransel ungu kesayangannya.

"Mama, papa, kak Rio. Ayana jalan duluan iya soalnya udah telat. Assalamu'alikum"

"Wa'alaikumussalam"

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Ayana untuk sampai ke sekolah. Setibanya di sekolah sudah menjadi kebiasaan Ayana berdiam diri di dalam kelas sambil menunggu temen-temennya. Ayana sering kali bertanya kepada Abira dan Aufa, ia heran kenapa dua sahabatnya itu sering kali terlambat ke sekolah. Alasan yang selalu  sama macet, air habis, terlalu pagi dan yang lainnya.
Ayana sering kali ingin merasakan yang namanya terlambat ke sekolah, namun bagi Ayana hal itu sangat mustahil. Karena dia selalu di didik oleh orang tuanya untuk menghargai waktu dengan sebaik baiknya.

"Peri kecil sudah datang rupanya" lelaki jakun tinggi itu mulai mendekat ke arah Ayana.

"kenapa jerapah tangguh?"

"kata Rio hari ini peri kecil lagi sebel iya. Kenapa?"

"Yana ngk kenapa-kenapa kok kak, Yana sebel aja liat Ryeowook buatin lagu buat Yoona. Kan seharusnya itu buat Yana dong kak bukan buat Yoona aish jinjja"

"mulai lagi deh" sedikit berbisik pada dirinya sendiri.

"Yana denger loh kak, jangan tambahin kegalauan lagi deh" regek Ayana. Laki-laki yang di panggil jerapah itu pun pergi meninggalkan Ayana seorang diri, karena dia tau betul bagaimana Ayana ketika sudah menyangkut pautkan Ryeowook idolanya yang tak lain best vocal di super junior, boy band asal Ginseng tersebut sudah sangat familiar di telinga laki-laki jerapah itu. Karena Ayana sendirilah yang terus menerus memberitahukan kepadanya tanpa ada rasa lelah saat membicarakan topik yang sama setiap harinya.

Satu persatu teman Kelas Ayana sudah banyak yang berdatangan. Termasuk Abira dan Aufa menampilkan wajah yang sama dengan Ayana. Sejak pagi tadi mereka bertiga yang terkenal dengan julukan kembar tidak seiras. Karena sikap dan tingkah laku mereka yang selalu sama. Mulai dari penampilan, hoby, kebiasaan bahkan idola. Namun tetap mereka sadar bahwa idola yang paling pantas untuk di idolakan hanyalah Rasulullah saw.

Teeeet......

Lamunan mereka pun pecah akibat bel yang berbunyi menandakan pelajaran akan di mulai. Selang beberapa menit ibu Tika guru mata pelajaran seni budaya datang. Pelajaran dimulai. Tak terasa ternyata jam sudah menunjukkan pukul 16.00 yang menandakan waktu pelajaran telah usai.

"kalian yakin masih mau disekolah?" cibir Azzam ketua kelasnya.

"Diem deh Zam, aku lagi ngk mood hari ini jangan sampai korban pertama aku itu kamu iya Zam" balas Abira.

"Okay. aku tau kalian pasti lagi PMS. Makaknya di pakek tu roti jepang jangan di panjang doang kan jadi sensian gini" ledek Azzam tanpa henti.

"AZAAAM....."

Teriak mereka bertiga. Sontak Azzam berlari ke arah pintu sambil tertawa puas karena sudah berhasil menjahili teman kelas sekaligus bawahannya. Ayana yang tak lain adalah wakil Azzam, Abira sekertaris kelas dan Aufa bendahara yang terkenal paling killer di antara bendahara yang ada di SMA TOWN ini. Meskipun begitu Aufa tidak peduli dengan sebutan-sebutan tersebut. Prinsif Aufa menjadi bendahara hanyalah satu. Yaitu "LUNAS"

Hening. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Ayana sedikit terganggu dengan notification yang sedari tadi membanjiri hp nya. Jemari yang tak begitu penasaran mulai mengotak atik angka untuk membuka password. Betapa terkejutnya Ayana ketika mendapati 9 panggilan tak terjawab dari sang mama. 4 dari Rio dan yang terakhir angka yang tak disangka Yana 12 dari si Jerapah.

"Astagfirullah. Sumpah demi apa guys aku harus cepet-cepet balik nih mama ngomel dari tadi" sambil menunjukkan jemari yang membentuk huruf V

"kemana Yan, kan rencana awal kita bakalan konser di rumahnya Aufa" protes Abira

"Oo iya sorry aku lupa. Tapi ini bener-bener diluar kendali. Okay gini aja gimana kalok kalian ikut sama aku ke acara mama malam ini jam 8 di butik mama yang kemarin aku ceritain" tawar Ayana

"Jadi malem ini tante Sinta udah mulai buka butik lagi ceritanya?" tanya Aufa

"Iiiih dasar oon lu Fa. Tante Sinta itu emang udah buka butik dari dulu kalik. Nah malam ini buat perayaan 1st butik nya itu" balas Abira

"aduh Fa dasar pelupa. Pokoknya kalian harus dateng dan kayaknya bunda sama mama kalian dapet undangan deh dari mama.... "

Belum sempat Ayana melanjutkan lagi-lagi ponselnya berbunyi. Tepat dari mamanya.

"assalamu'alikum ma, iya ma 5 menit lagi Yana pulang. Siap mama" merangkul dua sahabat kesayangannya itu ke arah parkiran.

"Ayo balik!! Inget harus dateng lo. Masalah konser nanti aja diacaranya mama okay. Sampai ketemu nanti malam sayang"

Hi guys🙌
ini tu the first story aku. So kalok banyak yang typo kasik kritik dan saran aja langsung iya. Biar aku juga bisa belajar nantinya. Terimakasih yang udah mau baca♥️

MelupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang