Angga ku -2

20 0 0
                                    

15 September

" fiuittttt... " Terdengar suara siulan yang tak asing di telinga Ia

" gawattt...  Pak Rohadi datang guys!!! " sambil berlari secepat kilat masuk ke dalam kelas

Seketika seluruh siswa masuk karena Kepala Sekolah berjalan sambil membawa penggaris

" Mampus gw bawa rokok lagi...  " terdengar bisikan siswa laki-laki di kelas Ia

" anjirr..  Make up gw ketebelan gak Ia " Refa geger

" gak kok lu tu natural " jawab Ia lugas

Tiba-tiba berdiri seorang lelaki berkacamata sambil membawa penggaris

" saya akan mengadakan inspeksi terkait kehilangan uang kas sekolah senilai tujuh juta, dan saya  pelakunya ada di kelas ini " ujar kepala sekolah sambil  memukulkan penggaris ke meja

" seluruh tas kalian semua akan saya bongkar, saya tau siapa yang mengambilnya jadi biar kalian menjadi saksi atas apa yang teman kalian lakukan!  " ucap Kepala Sekolah sambil menyuruh siswa untuk meletakkan tas di depan meja

Segerombolan pengurus MPK dan OSIS membongkar tas siswa satu per satu

" pak saya menemukannya!!! " ujar Deren salah satu pengurus OSIS

Sambil mengangkat tas tersebut Kepala Sekolah  menanyakan sesuatu " siapa yang punya tas ini? "

Sambil berwajah tegang Ia mengangkat tangannya sambil berkata " saya pak! "

Seluruh siswa riuh dan tak menyangka bahwa Ia yang mengambil uang sebanyak itu

" Demi apapun pak saya tidak ernah menyentuh uang  milik Sekolah yang bukan milik saya! " lantang Ia sambil menangis

" benar pak Ia tidak pernah melakukan hal seperti itu " bela Refa

" Lia Regita...  Sekarang ikut saya ke ruangan saya !!! " ujar Kepala Sekolah sambil meninggalkan kelas

" Tenang aja  gw buktikan bahwa bakan gw yang  ambil uang itu!!!  " Ia berkata dan menatap ke arah teman-temannya

Di ruang Kepala Sekolah

" Apa pak Ia!!! Gak mungkin pak saya ini kenal siapa dia! " ucap Angga membela Ia

" saya percayai kamu sebagai dektif siswa Angga... Tapi pada kasus ini kamu malah membela Ia?  " Kepala Sekolah mengerutkan alis

" saya yakin pak bukan Ia yang ambil uang sebanyak itu!  Saya minta bawa barang bukti beserta tas Ia ke ruangan ini " pinta Angga sambil menyuruh salah satu pengurus OSIS

" ini barang nya! " ujar salah satu pengurus OSIS

" sekarang saya tanya apakah ini tas kamu Ia?  " tanya Kepala Sekolah

" benar pak..  Tapi sebentar tas saya pasti ada gantungan kunci "A" disebelah sini tapi kok hilang? " ujar Ia

" apa yang saya ucapkan benarkan pak bukan hanya Ia yang punya tas ini pak! Saya pernah melihat tas serupa tas ini mirip tas... Resya! " ujar Angga sambil berteriak menyebut Resya

" kalau seandainya di tas Resya ada gantungan kunci yang di maksud  Angga maka saya akan lepaskan kamu Ia tapi jika tidak... " ujar Kepala Sekolah

Beberapa saat kemudian Resya dipanggil menuju ruang Kepala Sekolah

" Aada apa ini pak?  " tanya Resya sambil gagap dan gemetar

" udah gak usah nge- les lagi tunjukkan tas mu!  " ujar Angga menunjuk tas Resya

" apaaa!!! Gak ada apa apa di tas ini " ujar Resya dengan wajah memerah

Sambil menyerahkan tas miliknya ada  sebuah gantungan kunci " A " pada tas itu yang di maksud Ia sebelumnya

" itu tas saya pak ada gantungan kuncinya!  " ujar Ia bernafas lega

" ini tas gw tau!!!  " Resya mengelak

" gak mungkin tas gw itu ada gantungan kunci spesial tau! " jelas Ia
sambil memberi kedipan mata ke Angga

" baik sekarang saya percaya sama kamu Ia awalnya saya termakan oleh omongan Resya tapi sekarang bukti yang berbicara " ujar kepala sekolah sambil menunjuk Resya

" no problem pak! intinya sekarang sudah jelas mana yang benar dan mana yang salah, mana yang ingin menjatuhkan orang sekarang sudah ketahuan! " ujar Ia

" satu teguran saya untuk kamu Resya atas semua kebohongan yang kamu buat untuk saya awalnya kamu bilang bahwa Ia mengambil uang tapi sekarang sudah jelas! " ujar Kepala Sekolah sambil menganggukkan kepala

" sekarang Ia,Angga,pengurus OSIS dan MPK silahkan keluar biarkan saya yang akan memberikan hukuman kepada Resya! " ujar Kepala Sekolah

Sambil keluar Angga berbisik ketelinga Ia " gw yakin lu gak bakal  ngelakuin hal se jahat itu! "

Ia membalas  bisikan Angga"  Mana mungkin Anggaku!  "

ΔΔΔ






-kalau ada yang typo mohon maaf dan mohon di mengerti

Aku dan IaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang