Esok hari setelah pulang sekolah aku mengajak kutu kupret ku alias Al pergi ke perpustakaan kota. Untungnya dia mau:v sebenarnya al gak mau tapi ku iming-imingi akan membelikannya komik kesukaannya.
Sesampainya di depan perpustakaan kota..
"Suer sebenarnya malas banget!" Kata al dengan raut wajah yang kesal.
"Alayyy!! Cuman nemenin gue nyarik buku doang juga! Loe kan bisa main game pake wifi perpus" kataku.
"Iya tau! Untung ada wifi"
Lalu kami masuk dan aku menyuruh al duduk tapi dia maunya duduk di lantai paling pojok sambil main game. Dan aku melanjutkan mencari buku yang ingin aku cari.
Hampir semua lemari ku cari tapi aku cari paling ujung dekat toilet. Sebenarnya aku mencari novel terlaris yang baru keluar tapi masalah novelnya hanya ada satu di perpus ini.
Dan... yaaaaa aku dapat novelnya. Saat aku ingin menarik novel dari jajarannya tiba-tiba seorang cewek langsung ikut menarik novel itu juga. Asli aku marah.
"Tunggu!! Gue yang dapat diluan!!" Kataku sambil memperhatikan wajah wanita tersebut. Ku ingat ingat wajahnya seperti tidak asing dan baru kuingat wanita tersebut dari SMA Nusa Bangsa yang menjabat jadi sekretaris osis. Kalau tidak salah namanya Icha.
"Omg!!" Kataku dalam hati.
"Gue diluan yang megang novelnya!" Ketus si icha.
"Wahh!! Ngajak ribut nih anak" pikirku.
"Anda punya mata tidak? Saya diluan yang pegang lalu anda datang secara tiba-tiba dan ikut megang juga!!" Tiba-tiba kata kataku seperti orang dewasa😂.
"Apaan sihhhh.." katanya dengan layas.
"Chaaa!! Uda belum nyarik bukunya?" Tiba-tiba suara cowok memanggil wanita songong di depanku tapi wajah si cowok gak kelihatan sama sekali.
"Bentar vin!!" Jawab icha.
"Vin..vin..vin.. namanya seperti JEVIN??" Entah kenapa feelingku berkata kalau itu suara jevin si kacamata.
Kudengar suara sepatu melangkah ke arah kami berdua. Segera ku tarik novel tersebut dan aku lari meninggalkan wanita itu. Aku lari ke tempat al main game.
"Woii!! Mau kemana lu?" Icha berteriak tapi aku berlari tanpa batas:v.
"Luu bicara sama siapa?" Tanya jevin pada icha.
"Ada yang ambil novel gue! Kan sialan!" Kata icha kesal.
"Gue harus cari itu cewek!""Ehhh... lu mau ribut disini? Yakin loe? Jangan malu maluin sekolah kita deh! Loe masih pake baju seragam sekolah!"
Jevin mencoba menahan icha.Ichapun hanya diam. Sepertinya dia setuju dengan kata kata jevin.
Disisi lain.......
"Aduhhh!! Capek banget!!" Aku langsung duduk dilantai disamping al.
"Kenapa lu? Kayak dikejar kejar setan" kata al sambil main game.
"Memang gue baru ketemu setan!" Kataku lagi dengan nafas tak tentu.
"Serius lu? Demi apa? Lu jangan main main nyett! Gue tau kalo orang di perpus ini masih dikit jadi jangan main main" al langsung menunjukkan ekspresi takut.
"Serius gue tongggg!" Jawabku. Kulihat ada 2 pasang kaki yang berjalan ke arah kami. Kok sepatu nya gak asing ya? Pikirku.
Ternyata memang benar kalau itu jevin dan si icha songong tadi."Mati deh gueee!!"
Aku langsung menutupi wajahku dengan novel tadi.
"Woii!! Lu kenapa nutupi muka?" Tanya al mencoba menjauhkan novel dari wajahku.
"Lu apaan sih!! Uda diem aja!" Aku memukul tangan al.
"Bentar bentar vin! Itu novel gue tadi!" Kata icha dan langsung mendekati ku.
"Ehh lu mau ngapain?" Kata jevin dengan panik.
"Hehh?? Balikin novel gue!" Icha berdiri di depan ku dan al. Sedangkan posisi kami sedang duduk di paling pojok. Dan aku masih menutupi wajah dengan novel.
" heiii..... balikin novel gue!!!" Kali ini icha mengatakan dengan nada tinggi dan yang paling ngeselin dia menendang tulang keringku. Aku marah dan aku memaksakan berdiri walaupun kaki sangat sakit.
"Uda gue bilangkan! Tadi gue diluan yang ambil novelnya terus loe bilang loe diluan yang ambil! Otak lu dimana sih? Loe sekretaris osis kan? Loe itu harus jujur! Heran kenapa elu bisa jadi bagian osis!!" Semua kata kataku keluar begitu saja tanpa memperhatikan kalau jevin si kacamata sudah melihatku.
"Lu kok tau gue sekretaris osis?" Tanya icha balik.
"Terserah dong tau dari mana!" Jawabku dengan ketus.
"Lu sok kecantikan banget sih!!" Icha mencoba ingin menarik rambutku tapi al menepis tangannya.
"Woiii!! Loe cewek kan? Lembut sikit kenapa? Lu jangan cari gara gara disini ya!" Al marah dan wajahnya memerah( kalau lagi marah sama nangis pasti wajahnya merah:v)
"Uda uda! Sorry ya flaurence" tiba tiba jevin menyebut namaku. Padahal seragamku ditutupi dengan hoodie yang ku pakai. Sontak icha dan al heran kenapa jevin bisa tau namaku.
"Vin? Lu kenal sama ini cewek?" Tanya icha heran.
"Hmmm.. dia kemarin ikut lomba lukis di sekolah kita! Uda deh ayuk balik!!" Jevin langsung menarik tangan icha.
"Lu gak apa apa nyett? Sok kuat lu! Liat tuh kaki loe uda merah! Uda yuk pulang.." kata al dan sempat menoyor kepalaku.
"Tolong gue nanti gue jatuh!!" Al langsung memapah ku.
Akhirnya kami pulang dan Al mengantarkanku pulang. Sempat mama bertanya kenapa Al memapah ku tapi Al mengatakan kalau aku jatuh karena lompat lompat:v.
🔜
Don't forget voment💙
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
Teen Fiction"Kenapa gue gak nyadar kalau dia itu cinta pertama gue waktu umur 7 tahun?" Flo alias Flaurence Nathania hanya diam dan terduduk dilantai kamarnya. Sungguh tak disangga pria yang selama ini dekat dengannya itu adalah cinta pertamanya saat umur 7 tah...