"pagi pagi ngerokok sambil minum kopi beuh enak banget si bujang lapuk"sindir Rhea saat melihat kakaknya sedang duduk santai di kursi taman ditemani segelas kopi dan sebatang rokok ditangannya.
Elios yang melihatnya hanya tersenyum maklum. 2 minggu tinggal bersama kini dia tau kebiasaan bertengkar antara Rhea, Aryo, dan juga Panji.
"Kuliah bukannya ngerjain tugas malah dapet sugar daddy"sindir balik Aryo, Rhea melotot mendengarnya.
"Gak papa yo, yang penting dapet penthouse"timpal Panji yang sedang menyiram tanaman.
"Bilang aja ayah seneng karna ke kantor pake mobil baru"kata Aryo.
"Apanya! Ayah dikira korupsi di kantor! awalnya pakai Inova tiba tiba bawa Pajero"ucap Panji agak sebal.
"Ayah sama bunda aja takut kak mana berani korupsi"kata Rhea.
"Kampret"umpat Panji.
Rhea, Aryo, dan juga Elios tertawa mendengarnya. Bagi mereka membuat sang ayah sebal adalah wajib, walaupun Elios tidak bisa berbicara tetapi dia bisa membuat ayahnya sebal ketika menampilkan wajah julidnya.
Kebiasaan bagi mereka di hari minggu adalah meluangkan waktu untuk keluarga, walau terkadang Siska tidak ikut karena pekerjaannya sebagai dokter membuatnya terkadang harus bekerja pada hari libur sekalipun.
"Sean gak kesini dek"tanya Aryo.
"Panggilnya pake bang dong kak, kan Sean lebih tua"ucap Rhea yang duduk dirumput, tenang saja rumput mereka berbeda dengan rumput tetangga apalagi rumputmu.
"Bentar lagi juga jadi adek ipar malah dia yang panggil kakak nanti abang"balas Aryo.
'Bukannya kalian ada janji?' tulis Elios di note kecilnya, dia memang sengaja meninggalkan handphonenya di kamar.
"Gak jadi dia yang aku suruh kesini hitung hitung berkebun kita"jawab Rhea.
"Gak boleh tanaman ayah bisa mati nanti, Sean kan orangnya gak bisa halus"tolak Panji, enak saja tanamannya dikorbankan. Tanamannya ini lebih penting setelah istrinya.
"Apasih ayah mudanya gak pernah lebay ya makanya sekarang lebay gini"celetuk Rhea.
"Enak aja! Dulu itu ayah paling terkenal paling banyak fansnya"balas Panji tak terima.
"No bukti sama dengan hoax"kata Aryo.
"Kamu kapan nikah? Harusnya sekarang kamu udah punya anak"balas Panji yang membuat Aryo kesal, seperti biasa Aryo akan menjadi sensitif jika ditanya kapan nikah.
"Udah kalian masih pagi udah ribut terus"ucap Siska dengan membawa teh hangat dan juga susu untuk suami dan kedua anak kembarnya.
"Itu tuh pacarnya si om dateng dateng ngejulid"adu Aryo.
"Enggak kok orang dari tadi Rhea sibuk sama Elios ya kan?"ucap Rhea yang diangguki Elios, saudara kembar itu akan saling membantu bukan?.
"Permisi"sapa Sean yang lengkap dengan setelan formalnya.
"Kamu habis dari kantor?"tanya Rhea.
"Enggak tadi aku dari rumah"jawab Sean.
"Kenapa pakai baju kayak gini? Harusnya pakai yang lebih santai aja gak papa kok"ujar Rhea dan membantu Sean melepaskan jasnya.
"Gini nih kalau kecilnya udah main dikantor gak kayak kita yang mainnya di becek becekan di tanah"ucap Panji tak habis pikir oleh calon mantunya itu. Lebih berwibawa Sean sepertinya daripada Panji.
"Makanya pas gede kaya gak kayak ayah udah tua masih main sama tanah"celetuk Aryo.
"Kurang ajar! Tau gitu ayah kubur kamu di tanah pas baru lahir"
"Kamu pinjam baju kak Aryo, sayang tau kalau kotor begini"kata Rhea lalu mengajak Sean masuk kedalam rumah.
"Terus kalau baju kakak gak papa gitu kotor?!"triak Aryo.
"Kakak kan gak pernah cuci baju, udah sih gak usah protes gitu"ucap Siska.
'Kak Aryo kan males mana pernah cuci baju'
"Enak aja sama orang tua!"balas Aryo tak terima, sedangkan Elios hanya membalasnya dengan memasang wajah julid andalannya.
________________
"Lain kali kalau cuman mau kerumah aku atau jalan biasa gak usah pakai baju formal kayak gini"ucap Rhea sambil melipat kemeja dan celana milik Sean, sedangkan Sean baru selesai memakai kaos milik Aryo.
Sean tak menjawab tetapi malah memeluk Rhea dari belakang dan mengecup pundak Rhea yang terhalang oleh kaosnya. Rhea hanya diam sambil memasukkan baju milik Sean kedalam paper bag. Tangan nakal milik Sean pun perlahan masuk kedalam kaos milik Rhea dan mengelus perut ratanya.
"Jadi kapan kita nikah?"bisik Sean fi telinga Rhea, Rhea merasakan geli ditelinga suara serak basah milik Sean nyatanya mampu membuatnya merinding.
"Nunggu aku lulus dulu"jawab Rhea.
"Masih lama Kitty, aku ingin punya anak"ucap Sean.
"Mau punya berapa?"
"Satu, tapi jika dia merebut mu dariku akan kusingkirkan"
"Mending kamu gak usah punya anak kalau gitu"ucap Rhea tak habis pikir.
"Kitty jawab besok atau lusa?"tanya Sean.
"Besok"jawab Rhea sedikit ragu.
"Baiklah besok aku akan melamarmu dengan resmi kitty, aku tidak punya orang tua tapi aku punya adik dan juga sahabat"
"Sean jangan macam macam!"
Sean membalikkan badan Rhea menghadap kepadanya dan memeluk pinggang Rhea erat.
"Hanya satu macam kitty, menjadikanmu milikku"
Setelahnya Sean mencium bibir Rhea lembut. Bibir yang membuatnya terus menerus ingin dia rasakan, bibir yang membuatnya salah fokus saat datang tadi. Tak berselang lama Rhea membalas ciuman milik Sean membuka mulutnya hingga mereka tak sadar bahwa Aryo yang melihat keduanya memutuskan untuk kembali tak ingin mengganggu.
"Rhea sama Sean mana?"tanya Panji saat melihat Aryo datang sendiri.
"Nyicil anak di kamar Aryo"jawab Aryo malas.
"Ck ck ck yang punya kamar aja belum pernah bawa pulang pacar eh kamarnya udah dipake zina"sindir Panji, Aryo hanya menatap malas kepada ayahnya itu.
"Mas anak kamu itu loh lagi zina di atas!"pekik Siska yang langsung membuat Panji sadar dan berlari masuk rumah diikuti oleh Elios. Ya sepertinya tanpa harus ada sesi lamaran Panji akan berteriak meminta Sean menikahi putrinya.
Tbc.
Happy ending kayaknya udah biasa kali yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Stranger
RandomAstarhea kira Sugar Diary adalah aplikasi sejenis Instagram dimana kita bisa membagi foto dan juga memasang story. Tapi itu semua berbeda ketika Seano, pria berusia 33 tahun datang menjemputnya di kampus hingga membuat heboh. Bahkan temannya melihat...