Jefferson City - Missouri
Awan kelabu menyelimuti seluruh Missouri sore itu. Hujan deras mulai mengguyur kota Jefferson dengan suara petir dan kilat yang menyambar seolah tengah berkelahi. Cuaca yang tak bersahabat tersebut membuat semua orang enggan bepergian dan melakukan aktifitas. Begitu juga yang dilakukan oleh seorang gadis muda berparas ayu itu. Dia hanya berdiam diri didekat jendela kamarnya, memandang lurus ke luar jendela dengan tatapan kosong.
"Maafkan aku Harvey. Maafkan aku" ucapnya lirih seraya menitikkan air mata.
Central Park, Jefferson City (The Night before)
Langit malam itu terlihat indah dihiasi dengan taburan bintang, serta disebelah utara langit tampak dengan jelas rasi bintang cygnus yang nampak cantik seperti angsa. 'Keindahan malam yang sayang untuk dilewatkan' begitulah batin seorang gadis cantik yang tengah duduk di atas ayunan taman sambil menengadah menatap langit malam yang indah itu.
Tak jauh dari tempat gadis itu terlihat seorang pria tampan tengah berjalan mengendap mendekatinya. Saat berada persis dibelakangnya, pria itu merangkulnya dari belakang sembari memberikan bunga Carnation berwarna putih untuk gadisnya itu.
"Happy 4th Anniversary Kenna!" Ucapnya seraya menciumi pipi gadisnya itu.
"Oh right." Jawabnya terkejut mendapat perlakuan manis dari kekasihnya itu. "Happy Anniversary Harvey!" Lanjutnya sambil menarik wajah Harvey dan melumat bibir Harvey dengan lembut.
Harvey kemudian duduk di ayunan samping Kenna dengan posisi mengahadap ke arah Kenna, yang diikuti Kenna dengan duduk sebaliknya.
"Aku tak menyangka kita bertahan selama ini Harvey." Ucap Kenna sambil menerawang kedalam mata Harvey.
"Begitu pula denganku" jawabnya tersenyum dan tangannya membelai wajah Kenna lembut. "Kenna" panggilnya.
"Ehm?" Kenna menjawab dengan senyumannya.
"4 sudah tahun kita bersama. Canda tawa tangis duka kita lalui bersama. Seringkali kita bertengkar seringkali aku membuatmu menangis, maafkan aku Kenna. Dan terimakasih untuk selalu berada disisiku, dimasa terbaikku serta dimasa terendahku. Terimakasih atas cinta yang kau berikan serta senyuman indah yang kau tunjukan. Kau tahu aku mencintaimu kan? Lebih dari apapun yang aku milikki. Bagiku kau adalah napasku, tak pernah terpikir olehku untuk bernapas tanpamu." Ungkap Harvey, dan perlahan dia berdiri dan kemudian dia menekuk satu lututnya dan berlutut dihadapan Kenna, dia merogoh saku jaketnya dan mengambil sebuah kotak kecil berwarna putih dan membukanya. Terlihat sebuah cincin dengan batu berlian yang tampak bersinar bagai bintang dibawah sinar bulan malam itu.
"Harvey, that's your grandma's ring right?" Tanya Kenna tak percaya.
Harvey mengangguk, "She gave me this ring before she die. And she said that this ring belong to someone else. She told me, if I met a girl who make me feel safe but also affraid on the same time. I should give her this ring. Because that is hows love feels like. And I want to give it to you Kenna." Harvey menggenggam tangan Kenna dan berkata, "Kenna Halley Andrew will you marry me?" Ungkap Harvey pada Kenna.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Life Stories
Krótkie OpowiadaniaKumpulan one shot story yang bercerita tentang hidup, cinta, dan takdir