Tiga

49 14 2
                                    

Seperti yang dikatakan Aksa, Keyla benar-benar masuk kelas di jam pelajaran kedua. Ia terlalu takut untuk memboloskan diri sampai pulang sekolah. Apalagi jika Varo ayahnya sampai tau. Bisa-bisa uang jajan Keyla di potong. Dan Keyla tidak bisa hidup tanpa uang jajannya.

"Key."Senggol Raina.

"Yaa?"Keyla masih sibuk mencatat soal dari papan tulis.

"Sorry."

Keyla menghentikan aksinya, menatap Raina dengan tatapan aneh."Sorry buat apa Raina??"

"Tadi, gw kasih tau lu lagi dimana ke Aksa. Sumpah, gw beneran takut Key. Gw ga berani sama dia. Makanya gw terpaksa ngasih tau keberadaan lu."Jelas Raina panjang lebar. Keyla hanya terkekeh geli. Justru karena Aksa lah, moodnya kembali baik seperti sekarang.

Keyla juga tidak habis pikir, semudah itu ia bisa memaafkan kesalahan Aksa. Semudah itu Aksa membuat mood nya jatuh, dan semudah itu juga Aksa membuat moodnya naik kembali ke atas. Aksa begitu ajaib bagi Keyla.

"Gapapa kok Raina, justru seharusnya Keyla bilang makasih."Raina menampilkan tampang cengonya. Padahal ekpektasinya sebelum ini adalah Keyla yang ngotot dibelikan coklat agar mau menerima maaf darinya.

"I-i-iyadehh."

~~Physics~~

Keyla dihukum hormat menghadap tiang bendera karena memberikan teman satu kelasnya jawaban ulangan kimia.  Murid Golden High School yang berlalu lalang memperhatikan bidadari keluaran sekolah mereka yang tengah berpanas-panasan. Banyak dari mereka yang menyodorkan Keyla minuman, tetapi ditolak oleh Keyla dengan jawaban..

Kata Pak Harnof, kalo gerak hukumannya makin lama.

Beberapa orang menertawakan Keyla karena terlalu patuh. Jaman sekarang ini, sangat jarang menemukan spesies yang seperti Keyla.

Keyla merasakan benda dingin di pipi kanannya, ternyata itu adalah sebuah botol air mineral yang dibawakan oleh Aksa.

"Minum."

"Gaboleh, kata Pak Harnof, kalo gerak-"

"Ga ada Pak Harnof."Salip Aksa

"Iya Keyla tau. Tapi-"

"Minum atau gw kaduin lu cabut jam pertama."Ancam Aksa. Keyla meneguk salivanya. Diantara semua pilihan, kedua-duanya sama saja bunuh diri menurut Keyla.

"Iya iyaa."Keyla merampas botol mineral dari tangan Aksa dan menghabiskannya.

Huaa, seger banget Bundaaa

"Ga cape?"

Keyla tersenyum, menggeleng cepat. "Engga kok. Oh iya, Aksa beneran bolos sampe pulang?"

Aksa tidak menggubris pertanyaan Keyla karena terlalu fokus memperhatikan lekuk wajah gadis di hadapannya. Kelopak mata bulat, bulu mata lentik, pipi yang sedikit berisi, dan senyum yang selalu manis membuat Aksa betah menatapnya lama-lama.

"Aksa.."

"Hm?"Aksa kembali dari dunia lamunannya. Mendapati Keyla yang yang menatapnya kesal.

"Jawab Keyla dong!"Protes Keyla gemas.

"Ini udah jawab."Balas Aksa enteng.

Keyla memutar bola matanya malas, kembali melanjutkan hukumannya.

Drrt.. Drrt..

"Halo?"
"..."
"Apa?! Ok ok gw kesana"Aksa melenggang pergi meninggalkan lapangan dengan  terburu-buru.

Physics-thzamzdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang