The Truth Untold

2K 180 9
                                    

Warning!




Typo.

"Lo yang ke lima" Sarkas pemuda yang ber name tag Jeon Jungkook.

"Trus lo bangga? Dasar bajingan. Lo kira cewek itu boneka?! Dan skarang lo jadiin gue salah satu dari mereka? Brengsek lo!" Eunha, Jung Eunha.

Plak

"Gue ingetin skali lagi, gue beda sama cewek cewek yang lo mainin selama ini" Gadis itu pun berlalu dan meninggalkan Jungkook yang mematung.

"DAN GUE BAKAL UBAH PEMIKIRAN LO ITU!" Sepertinya Jungkook sudah sangat emosi.

'Lo emang pantes di sakitin'

Jika kalian pikir cewek yang barusan membentak Jungkook itu adalah cewek yang kuat dan tak cengeng, Maka kalian salah.

Eunha, Jung Eunha sekarang sedang duduk sambil mengangis sesugukan di samping aula sekolahnya.

"Eunha?"

"Ka Jimin?"

"Lo ngapain mojok gitu?" Cowok bermarga Park itu memincingkan matanya.

"Lo nangis?" Tanya Jimin.

"Ga kok ka" Eunha bangkit dan membungkuk kearah kakak kelasnya itu dan pergi.

Eunha's Pov

Berengsek! Benar benar berengsek, aku membencinya. Jeon Jungkook sialan. Setelah merebut ciuman pertamaku dan membawaku terbang, dengan santainya mengatakan aku yang ke lima dan seketika ia menjatuhkanku.

Wajah tampannya itu benar benar menutup hati busuknya.

Bajingan, aku benar benar membencinya. Tapi,


















































































































































Aku benar benar mencintainya. Bodoh bukan?
Aku Eunha gadis jelek dan miskin mencintai pria tampan dan kaya.

.
.

"Una, lo kenapa?" Yuju, sahabatku tiba tiba menanyaiku dengan raut wajah khawatir. Aku benar benar membenci, jika orang orang tersayangku khawatir padaku. Itu membuatku seprti orang lemah.

Aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku.

"Tapi, tadi kak Jimin bilan-"

"Jadi lo lebih percaya pacar lo daripada gua?" Aku memotong perkataannya dengan pura pura ngambek.

Yuju tertawa dan memelukku.

"Lo tau Na? Gue emang lebih percaya pacar gue dari pada lo" Aku mendorongnya dan memanyunkan bibirku.

"Hahaha" Yuju lagi lagi mengejekku dengan tawanya itu.

Tapi, aku bersyukur ia tak lagi menanyakan keadaanku yang sedang tidak baik.

Kami pun tertawa bersama dan melanjutkan perbincangan kami.

'Karena kalo gue percaya sama lo, gue tau itu cuman boong'.

"Lo tau ga Ju? Si Seokmin sampe skarang masih naksir sama elo. Padahal kak Jimin udah ngingetin. Kemaren, masa dia nitip coklat ke gue buat lo" Kataku panjang lebar. Sebenarnya aku kadang minder karena memiliki sahabat yang sangat cantik seperti Yuju. Tapi, di satu sisi aku juga bersyukur karena mamiliki sahabat yang sangat baik sepertinya.

𝗛𝗮𝗽𝗽𝗶𝗹𝘆 𝗘𝘃𝗲𝗿 𝗔𝗳𝘁𝗲𝗿 || 𝗝𝗞 • 𝗘𝗛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang