Aku tidak mengerti kenapa harus kamu
Yang menjadi satu satunya
Aku telah bertemu banyak orang
Tapi tetap dirimu yang dipilih hatiku.###
Hujan turun dengan tiba tiba membuat minji kelabakan dan terus melindungi buku itu, tanpa pikir panjang minji berlari memasuki area sekolah.
Baru beberapa langkah minji memasuki area sekolah tiba tiba ia menghentikan langkahnya. Minji menatap lekat sosok yang tak jauh darinya itu.
Matanya nembulat sempurna saat tau siapa sosok tersebut, tangan minji melemas membuat buku yang ia pegang terjatuh begitu saja ditengah hujan. Dengan cepat minji membalikkan badannya dan berlari keluar dari sekolah.*
Minji terus berjalan dibawah guyuran hujan yang cukup deras, air mata minji terus mengalir bercampur dengan air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. Bayangan seseorang yang ia lihat tadi terus saja memenuhi pikiran minji. Minji terduduk dibawah hujan sambil menangis. Ia tadak tahu akan seperti ini sakitnya, sesak didadanya membuat minji menangis dengan cukup kencang diiringi suara hujan yang deras.
Tiba tiba seseorang datang memayungi minji. Minji yang merasa tidak lagi merasakan tetesan hujan pun bangkit dan melihat orang tersebut. Minji menatap orang tersebut yang tak lain adalah jihoon, lalu memeluknya dan kembali menangis dipelukan jihoon.
Jihoon terkejut melihat minji memeluknya sambil menangis dengan keras dan meremas bajunya erat. Jihoon saat ini ingin sekali bertanya pada minji. Kenapa dia menangis dan apa yang membuatnya menangis. Tapi jihoon rasa bukan saat yang tepat untuk bertanya."ayo kita kembali, semua orang mencarimu" ujar jihoon membuat minji melepas kan pelukkannya dan mengangguk.
Jihoon melepaskan jaketnya dan memakaikannya ketubuh minji yang sudah basah karena hujan. Lalu mereka berdua berjalan beriringan kembali menuju rumah sakit.
*
*
*Dirumah sakit, jinyoung, minhyun, dan daehwi sedang berada di ruang inap minji. Mereka terlihat sangat frustasi menunggu kabar minji dari siapapun itu. Jinyoung terus berjalan bolak balik tidak jelas sambil sesekali melirik ponselnya. Minhyun dan daehwi terlihat tenang tapi mereka sama cemasnya dengan jinyoung. Mereka berdua terus menatap hujan deras yang turun.
"apa sudah ada kabar dari minji?" tanya sungwoon yang tiba tiba datang.
Semuanya menggelengkan kepalanya Menandakan mereka belum mendapat kabar apapun tentang minji.
Tiba tiba pintu kamar terbuka membuat semua yang ada di kamar secara bersamaan menatap kedatangan orang tersebut. Mereka semua berdiri saat melihat minji dan jihoon yang memasuki kamar inap minji.
"minji-ya kau dari mana saja?" tanya minhyun khawatir.
"jihoon hyung apa yang terjadi, kenapa minji basah begini?" tanya daehwi menatap jihoon.
"nuna apa tidak bisa tenang sebentar saja. Kau membuat semua orang khawatir" ujar jinyoung kesal.
Minji hanya diam menunduk tanpa mau menjawab pertanyaan dari semua orang.
"jinyoung-ah sudahlah" ujar daehwi mencegah amarah jinyoung.
"minji-ya cepat ganti bajumu" pintah sungwoon, minji mengangguk tanpa suara lalu berjalan menuju toilet untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian.
"jihoon-ah sebenarnya apa yang terjadi?" tanya minhyun setelah kepergian minji.
"aku juga tidak tahu, setelah kalian menghubungiku aku langsung bergegas mencarinya dan menemukannya sedang menangis di dekat halte bus" jelas jihoon membuat semuanya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love W [Park Woojin Story] //END//
Kısa Hikaye"aku tidak mengerti mengapa harus kamu yang menjadi satu satunya dihati aku telah bertemu banyak orang tapi tetap kamu satu satunya yang ada dihati" mengenalnya dalam waktu singkat dan mencintainya diwaktu yang sudah terlambat... tidak bisa mengungk...