Aku berharap
Saat kita berdua terlahir kembali
Aku bisa mengatakan semuanya padamu
Maafkan aku
Aku mencintaimu
Selamat tinggal###
2016 12 15
Sampai sekarang aku tidak mendapat kabar darimu. Sebenarnya aku tidak berhakkan menunggumu seperti ini?? Memangnya siapa aku? Aku hanya seorang pengganggumu kan?.
Kenapa aku egois sekali. Aku bahkan memaksamu untuk berkencan denganku padahal sudah jelas kau menolaknya.
Awalnya aku pikir cintaku saja akan cukup untuk kita berdua tapi ternyata tidak.
Woojin-ah semakin hari tubuhku semakin melemah. Bahkan sekarang aku tidak sanggup untuk berjalan. Aku hanya bisa duduk diam di dalam kamar. Kurasa ini adalah tulisan terakhirku. Aku sudah lelah menjalani semua pengobatannya, lagipula aku kasihan dengan minhyun oppa yang selalu pulang larut malam bahkan sekarang dia sudah menjual caffenya hanya untuk membiayaiku. Aku tidak mau merepotkan siapapun lagi sekarang. Woojin-ah maafkan aku telah membuatmu sulit selama ini. Untuk sekarang aku tidak akan menepati janjiku untuk menunggumu.
Kuharap di keghidupan kita selanjutnya, kita akan bertemu dan saling mencintai. Terima kasih woojin-ah untuk semuanya. Sekara......Woojin sesikit heran kenapa kalimat ini belum terselesaikan. Apa terjadi sesuatu saat minji menulis halaman ini.
=
FlashbackMalam hari minji duduk menatap keluar jendela. Dilihatnya sebuah bangku yang pernah diduduki oleh woojin. Sesaat ia melihat sosok woojin yang sedang duduk disana sambil mendengarkan musik sambil memejamkan matanya. Minji tersenyum sambil meneteskan air matanya. Saat ini dia sangat merindukan woojin, sangat merindukannya.
"minji-ya kenapa kamu belum tidur?" tanya minhyun yang terbangun dari tidurnya dan mendekati minji.
"aku merindukannya oppa. Aku merindukan vitaminku" ujar minji menatap minhyun.
"kenapa kau menangis?" tanya minhyun sambil duduk disamping minji.
"oppa. Apa aku akan bertemu dengannya lagi?" tanya minji menatap minhyun.
"tentu saja. Karena itu jangan menangis lagi ya. Dan bertahanlah sedikit lagi" ujar minhyun sambil memeluk minji.
"maafkan aku oppa. Karena aku oppa harus menjual caffe yang sudah susah payah oppa dirikan" ujar minji sambil menangis.
"kamu tidak usah khawatirkan itu. Yang terpenting sekarang adalah kesembuhanmu" ujar minhyun mengelus rambut minji.
"maafkan aku oppa dan juga terima kasih. Karena selalu ada disampingku" ujar minji.
"oppa akan selalu mendukung dan menemanimu. Jadi jangan khawatir oke" ujar minhyun melepaskan pelukannya dan menatap minji.
"makasih oppa. Aku bahagia bisa punya oppa sepertimu. Oppa adalah malaikat yang dikirim eomma dan appa untuk menjagaku. Sekali lagi terima kasih oppa" ujar minji sambil tersenyum pada minhyun.
"sudah kenapa kamu mengatakan terimakasih sebanyak itu. Sekarang istirahatlah. Besok kamu akan menjalani radioterapi lagikan?" ujar minhyun minji mengangguk dan langsung berbaring. Lalu minhyun menyelimutinya dan mengecup pucuk rambut minji lalu kembali ke sofa untuk tidur.
*
Keesokan harinya saat minji bangun dia tidak mendapati minhyun di dalam kamarnya. Tapi disana ada jinyoung dan jihoon yang sedang bermain game bersama. Saat menyadari minji terbangun jinyoung dan jihoon pun langsung menghentikan kegiatannya.
"jinyoung-ah. Mana oppa?" tanya minji sambil mendudukan badannya.
"tadi pagi pagi sekali saat aku datang hyung pergi kerja. Katanya dia ada kerjaan mendadak dan tidak dapat menemani noona terapi. Dia juga minta maaf pada noona" jelas jinyoung membuat minji mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love W [Park Woojin Story] //END//
Conto"aku tidak mengerti mengapa harus kamu yang menjadi satu satunya dihati aku telah bertemu banyak orang tapi tetap kamu satu satunya yang ada dihati" mengenalnya dalam waktu singkat dan mencintainya diwaktu yang sudah terlambat... tidak bisa mengungk...