8 회 -TheLast-

23 2 0
                                    

Menunggumu
Bersabar untukmu
Dan menangis untukmu

###

Hari ini minhyun mengantar minji pergi kerumah sakit untuk cek up kondisi minji.
Minji mengganti pakaiannya memakai pakaian pasien dan masuk keruang pemeriksaan bersama sungwoon. Sedangkan minhyun hanya menunggu di dalam ruangan sungwoon dengan penuh berharap semoga kondisi minji semakin membaik dan semakin bisa disembuhkan.

Setelah 30 menit berlalu akhirnya minji pun selesai menjalani pemeriksaannya. Dan segera menemui minhyun yang ada di dalam ruangan sungwoon. Sungwoon mendorong kursi roda yang dinaiki minji menuju ruangannya.
Minji dan sungwoon pun memasuki ruangan membuat minhyun sontak berdiri dengan wajah penasarannya.
Setelah itu minhyun duduk kembali diikuti oleh sungwoon. Merekapun membicarakan hasilnya.

"bagaimana hasilnya?" tanya minhyun pada sungwoon. Sungwoon menghembuskan nafasnya kasar.

"sudah kuduga kondisinya akan begini. Minji-ya tolong ikuti perintahku untuk menjalani kemo terapinya ya" ujar sungwoon menatap minji seakan memohon agar minji tidak menolaknya.

"memang keadaannya separah apa, sungwoon-ah?" tanya minhyun penasaran sambil menggoyangkan tangan sungwoon.

"kondisinya sangatlah buruk. Kankernya sudah menyebar ke organ tubuhnya yang lain. Dan itu akan sulit untuk disembuhkan" ujar sungwoon.

"bagaimana kalau operasi?" tanya minhyun.

"untuk saat ini operasi terlalu berbahaya. Karena kita harus mencegah kanker ini agar tidak menjalar lebih jauh lagi. Kemo terapi lah satu satunya jalan" ujar sungwoon membuat harapan minhyun musnah. Dia menatap adiknya yang dari tadi menunduk mendengarkan penjelasan sungwoon tanpa memberikan komentar apapun.

"minji-ya, kamu mau kan di kemo terapi?" tanya minhyun sambil memegang pundak adiknya.

"aku tidak mau" ujar minji menolak.

"ayolah minji. Kali ini saja turuti perintah dokter." ujar minhyun memohon.

"aku tidak mau oppa, aku tau kemo terapi itu sangat menyakitkan. Dan hasilnya akan sama saja kan, pada akhirnya aku akan mati. Jadi untuk apa membuang uang dengan mengikuti kemo terapi. Lebih baik uang itu disimpan saja untuk kuliah jinyoung" ujar minji menatap keduanya secara bergantian. "aku hanya tidak mau membuang waktu ku dengan berbagai pengobatan. Aku hanya ingin melakukan semuanya yang aku mau sebelum terlambat" lanjutnya sambil menundukkan kepalanya dan menangis.

"minji-ya" ujar minhyun langsung memeluk adiknya yang sedang menangis.

Minji menangis dipelukan minhyun sambil mencengkram kemeja minhyun. Minhyun yang melihat adiknya menangis dengan penuh emosi untuk pertama kalinya pun ikut menangis. Begitupun dengan sungwoon yang juga menitihkan air matanya setelah mendengar penjelasan minji. Dia sudah menganggap minji seperti adiknya sendiri karena itu dia tahu betul dengan perasaan minji sekarang.

*
*
*

Woojin duduk di sofa diruang tamu rumahnya sambil menonton tv. Sesekali dia menatap ponselnya menunggu seseorang mengiriminya pesan.
Saat ponselnya berdering bertanda ada pesan masuk woojin pun dengan cepat mengeceknya. Ternyata benar saja itu adalah pesan dari orang yang ia tunggu.

=
Hwang minji

Woojin-ah. Besok bersiaplah kita bertemu di caffe minhyun oppa. Jam 5 sore
=

=
To : hwang minji

Baiklah. Besok aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu. Sampai bertemu besok.
=

My Love W [Park Woojin Story] //END//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang