Cuma mimpi

50 11 6
                                    

      Disela-sela kericuhan kelas XII IPA 5 pak Broto berjalan dikerumunan murid-muridnya yang tengah menyaksikan Velina yang tertidur dibahu Rayyan, mereka berdua tertidur saat dijam istirahat. Entahlah kronologinya seperti apa tetapi ini membuat cewek-cewek iri dan marah padanya.

"Adooo . . adoo . . ada apa ini?" Tanya pak Broto.

"Tuh pak liat pak," Ucap semua siswa serentak. "Tuh pak si Velina sama anak baru tidur mesra-mesraan. Bikin iri aja deh!" Lanjut seorang siswi yang bernama Siti.

Pak Broto menepuk jidat Siti, "Siti, Siti!"

Siti memajukan bibirnya kesal.

"Hey, kalian berdua, cepat bangun!" Ucap pak Broto dengan lantang dan memukul meja hingga membuat Velina dan Rayyan terkejut.

"Ayam bebek, ayam bebek!" Ucap Velina dan Rayyan bersamaan karena terkejut.

Pak Broto menempelkan kedua tangannya dipinggang sambil melotot, terlihat sangar di wajahnya. "Sedang apa kalian!" Tanya pak Broto sewot.

"Bapak gak liat tadi kita lagi tidur?" Jawab Velina santai yang diangguki setujuh oleh Rayyan.

Mereka berdua tampak berpikir setelah ucapan Velina yang dilontarkan pada pak Broto hingga akhirnya mereka tersadar dan . . .

"WHAT, KITA?!" Ucap Velina dan Rayyan serentak.

Velina dan Rayyan langsung bertatap muka bermimik wajah kesal dan berteriak saling menyebut nama satu sama lain.

Akhirnya pak Broto menghukum mereka karena pada dasarnya ada sebuah peraturan sekolah yang tidak boleh bermesraan di dalam sekolah, ya guru itu seolah-olah tidak tahu jika murid-muridnya banyak sekali yang selalu bermesraan disekolah, seharusnya jika memang menjadi salah satu peraturan mengapa mereka terus membiarkannya. Ya, terserah saja itu bukanlah suatu urusan bagi Author karena Author tidak bersalah.

Velina dan Rayyan terpaksa harus menerima hukuman dari wali kelasnya, mereka harus berlari keliling lapangan 10 putaran, merekapun diharuskan memakai kalung yang terbuat dari tali dan kardus yang bertuliskan "AKU ANAK BANDAL YANG HAUS AKAN HUKUMAN!" Ya, bagi Velina itu memang sudah biasa, sama seperti Rayyan ini juga sudah menjadi makanannya sehari-hari saat disekolah lamanya. Tunggu! Jika ini makanan sehari-hari Rayyan berarti Rayyan adalah bad boy yang bertemu dengan seorang bad girl 'kan? Pantas saja, sama-sama tidak ada yang benar.

"Jadi, yang tadi itu cuma mimpi? Yang Vita bilang mama lacur itu cuma mimpi?" Tanya Velina dalam hati.

"Oi cewek aneh!" Panggil Rayyan, Velina pun menengok, "Buruan lari, malah bengong." Lanjutnya.

"Gue punya nama!" Sahut Velina.

"Oya, gue lupa. By the way, nama lo siapa tadi?" Tanya Rayyan yang sedang berlari kecil yang diikuti oleh Velina.

"Velina Ariesta." Jawabnya.

Rayyan membulatkan mulutnya, "Gue Rayyan Dirgahara, kalo lo lupa ataupun kalo lo gak nanya, gue gak perduli." Ucapnya langsung berlari meninggalakan Velina yang masih di belakangnya.

Velina tampak berlari santai tak beranggapan, ia hanya melihat Rayyan yang mendahuluinya dengan tatapan aneh dan bertanya, apa yang tadi Rayyan ucapkan, karena ia tak mendengar sebab ia selalu setia memakai earphone yang menggantung ditelinganya.

Delapan putaran kini sudah dilalui oleh dua makhluk aneh ini. Keringat sudah bercucuran diseluruh tubuh Velina, ia tampak tak kuat menahan kakinya lagi, berbeda dengan Rayyan yang masih enjoy melangkah, 'kan kaki sambil memainkan bola basket yang sudah ia pinjam sebelum beraksi menjalani hukuman.

Bukan kunang-kunangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang