Menolak Sadar
Oleh: Nadiara Zara
Minggu, 11 November 2018
Alkisah sekumpulan hewan yang hidup rukun di hutan negeri Impian.
Mereka selalu bermain bersama dari pagi hingga petang, dan tak jarang sampai menjunjung malam.
Karena selalu bersama, mereka telah saling memahami dan saling menjaga satu sama lain.
Para hewan sudah tahu dengan kekurangan dan kelebihan temannya masing-masing.Namun, salah seekor hewan berubah seiring berjalannya waktu.
Hewan itu bernama Gagak.
Dulu dia selalu dipuja karena warna tubuhnya yang bak berlian hitam di antara tumpukan mutiara lautan.
Berbeda, namun istimewa.
Orang-orang menyukainya.
Orang-orang menyanjungnya.Hingga suatu ketika Gagak mulai berubah.
Ia mulai sering membangkang.
Egois.
Lupa diri.
Hingga tinggi hati.Teman-teman Gagak tak tahu apa yang membuat dirinya berubah.
Dan berusaha untuk menasehati.
Namun, Gagak menolak sadar.
Dia tetap kukuh pada pendiriannya dan terus mengikuti keinginannya ... yang ia anggap benar.
Padahal sebenarnya salah besar.Gagak menolak peduli dan seakan tuli,
Menutup telinganya pada semua kata-kata peduli dari teman-temannya yang tak enak hati.Karena tak tahan lagi dan merasa tak dihargai, teman-teman Gagak pun mulai pergi.
Gagak mulai dijauhi.
Semua inginnya dipenuhi, namun dalam hati mereka berkata "Dasar tak tahu diri!"
Untuk apa peduli jika yang diberi peduli justru menganggap dirimu iri dan dengki?Salahkah teman-teman Gagak jika mereka pergi?
Apakah sebab Gagak berubah seperti ini?
Lalu bagaimana kelanjutan kisah ini?
Maka tunggulah dengan segenap hati....__BERSAMBUNG__
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA & ZARA
No FicciónSajak Nara dan Persepsi Zara Aku membuat ini untuk menuliskan pandanganku terhadap dunia. Tentang kekesalan, keresahan, dan harapanku padanya. Aku hanya ingin menuliskan apa yang tidak bisa kukatakan. Jadi selamat membaca.... (∩_∩) Isi: Sajak, opini...