Prolog

20.8K 649 1
                                    

"Once upon a time, there was a majestic king who lived with his noble brother in a colorful kingdom where music and art were celebrated. The king did not foresee having a children. But he lived in an enchanted land where all things were possible. In time, he was blessed with a beautiful babies for whom he wished only peace and happiness."
Alexandria tersenyum melihat wajah damai putri kecilnya yang tertidur. Ia menunduk dan mengecup kening putrinya, berlanjut ke kedua pipi tembamnya. Ia kembali tersenyum, dan beranjak untuk.melakukan hal yang sama pada putri keduanya

"I love you," bisiknya.

"Mereka akan hapal semua kata dari cerita itu jika kau membacakannya terus menerus." Alexandria berbalik dan mendapati seorang pria yang ternyata sudah memperhatikannya daritadi. Ia menghampiri pria itu, setelah sebelumnya menatap putri keduanya yang tidur di ranjang berbeda dengan kakak kembarnya. Alexandria membawa Sean keluar kamar anak - anak mereka yang baru berumur enam bulan, dan menutup pintu tersebut.

"Aku suka cerita itu," ujarnya seraya melingkarkan lengannya di sekeliling leher pria itu. Pria yang dihadapannya itu tersenyum menawan seraya melingkarkan tangannya di sekitar pinggang Alexandria.

"Kini kau tahu rasanya, bukan?" tanya pria itu.

Alexandria mengerutkan dahinya tidak mengerti.
"Menjadi seorang ibu, Al," ujar pria itu yang membuat Alexandria tersenyum. Akhirnya wanita itu mengangguk.

"Aku kasihan pada ibu kandungku, ia menghilangkan kesempatan untuk menjadi ibu," ujar Alexandria yang membuat pria itu tertawa kecil. Ia mengecup pipi wanita yang amat dicintainya.

"Dia juga melewatkan kesempatan untuk melihat seorang wanita sempurna sepertimu tumbuh dengan luar biasa hebatnya."

Alexandria tidak tahu harus tersenyum senang atau miris. "Salahnya sendiri sudah membuangku."

"Tapi tak apa. Jika dia tidak membuangku, kita tidak akan seperti ini. Kita tidak akan bertemu dan kau tidak akan membawakanku surga." Alexandria menatap pria itu dengan sedikit menggoda.

Pria tampan itu tersenyum semakin lebar. "Karena, hanya aku, yang bisa membawakanmu surga, benar bukan, Alexandria?"

***

Drag Me to Heaven [Terbit di Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang