Umji POV
"Tolong turunkan saya disini saja pak."
"Baik nona, saya akan jemput anda lagi disini dua jam lagi."
"Terima kasih, Tuan Han."
Aku menutup pintu kursi penumpang mobilku lalu melambaikan tanganku pada supir pribadiku. Setelah itu, mobil pribadiku langsung pergi meninggalkan lobi rumah sakit dan aku pun langsung masuk ke dalam gedung itu.
Begitu masuk ke dalam rumah sakit, aku langsung pergi ke lift menuju lantai 6 tempat anak itu dirawat. Tadi setelah pulang sekolah, aku sempat bertemu dengan Jung Yerin— sunbae-ku sekaligus kakak dari anak itu. Jujur, aku baru saja mengetahui kalau anak itu masuk rumah sakit sejak sehari yang lalu.
Aku sempat kaget mengetahui alasannya dan turut prihatin atas nasibnya dan keluarganya saat ini. Bahkan aku sempat bernafas lega mengetahui ayahnya sedang diproses secara hukum sekarang. Melihat tampangku yang mulai menunjukkan kekhawatiran, Yerin langsung memberi nomor kamar rawat inap Eunha. Setelah berterima kasih ke orang itu, dia sempat menahanku sebentar dan mengatakan hal yang membuatku nyaris terkejut setengah mati,
"Adikku sedang bersama Choi Yuju sekarang, ia menjaganya dengan baik dan kau boleh menyapanya jika kau mau,"
Mendengar nama almarhum sahabat baikku disebut olehnya, aku langsung saja buru-buru pergi ke rumah sakit tempat Eunha dirawat. Aku tak peduli, aku benar-benar dilanda kebingungan saat itu.
Hah, apa maksudnya?
Y-Yuju...
Apa mungkin Yuju masih hidup?!
Bagaimana bisa ada Yuju disana?!
Pikirku saat itu.
Sesampainya di lantai 6, aku langsung pergi ke nurse station untuk menanyakan lokasi ruang rawat Eunha. Untungnya ada seorang perawat yang baik hati disana yang bersedia memberitahuku lokasi kamarnya, bahkan ia sampai mengantarkanku ke depan kamarnya.
Tapi dari vibe-nya aku merasa ada yang sedikit aneh dari perawat ini. Dan jujur... bukan AGAK aneh sih, tapi SANGAT aneh.
Begitu dia membuka pintu kamar rawat inap Eunha, orang itu langsung masuk sebentar dan aku mendengar mereka sedang melakukan percakapan kecil. Yah, walaupun agak aneh soalnya si perawat itu langsung menolehkan wajahnya ke arah luar ruangan dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aneh, ya.
Bukan seperti sedang terkejut akan melihat sesuatu yang menyeramkan,
Tapi lebih ke melihat...
Apa itu namanya,
Err..
Tunggu sebentar..
Skidipapap sawadikap kue apem wikwikwik digidaw digidaw awek awek asik asik joss?
Entahlah, aku pernah mendengar istilahnya di pelajaran biologi dan kelas keputrian saat SMP? Apa itu namanya? Entahlah, aku lupa.
Lebih baik tak usah aku pusingkan.
"Nona, silakan masuk," perawat itu lalu mempersilakan aku untuk memasuki ruangan setelah percakapan kecilnya bersama Eunha. Aku pun langsung memasuki ruangan dan menyapa Eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye [gxg| A GFriend Fanfiction]
Fanfiction"Selamat tinggal dunia, kau payah." -Choi Yuju Jung Eunha kedatangan arwah sahabatnya, Yuju di malam pada hari pemakamannya. Arwah Yuju yang tidak tenang meminta tolong kepada Eunha untuk mencari penyebab Yuju tidak bisa pergi ke surga. Dapatkah Eun...