Chapter 12: Hwang SinB

280 24 8
                                    

SinB POV

"Seperti biasa, yang mendapat nilai ujian paling tinggi kali ini adalah Hwang SinB," ujar Guru Matematika yang sedang duduk di depan kelas memeriksa lembaran-lembaran kertas ulangan minggu lalu. Si tukang pembuat onar di kelas, siapa lagi kalau bukan Jung Hoseok langsung berdiri dan langsung bertepuk tangan, diikuti oleh anak-anak lain dan beberapa siulan tanda salut.

"Yak semuanya, tepuk tangan untuk Sang Ratu!" Teriaknya dengan suara cempreng khasnya yang begitu memekakan telinga. Suara tepuk tangan di kelas ini makin kencang berkat namja berwajah kuda itu. Si guru matematika itu juga sudah kewalahan membuat mereka diam. Akhirnya aku berinisiatif untuk menyuruh mereka diam. Ajaibnya, mereka langsung diam dan duduk di tempat duduk masing-masing tanpa embel-embel yang mengganggu lagi.

Beginikah kekuatan yang diperoleh dari gelar Sang Ratu yang kusandang?

Si guru matematika hanya bisa menggeleng-menggelengkan kepalanya dan menghela napasnya. "Kalian ini, hanya bisa ribut saja. Cobalah mencontoh perilaku teman kalian itu. Sudah super sibuk di organisasi, tetapi masih memperhatikan kualitas nilai rapornya." Aku percaya kata-kata orang itu mengarah kepadaku, karena semua orang seperti sedang melihat kearahku. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku, tetapi dibalik tundukkan kepala itu aku tersenyum penuh kemenangan.

Bagus!

Terus seperti itu, pujalah aku!

Akulah yang terbaik!

"Terutama kau, Jung Hoseok. Kau harus belajar lebih keras lagi, asal kau tahu nilaimu itu paling rendah di kelas!" Kata-kata guru matematika itu membuat sekelas kembali bertepuk tangan, hanya saja kali ini disertai sorakan menghujat. Sementara itu Hoseok hanya memutar bola matanya dan memasang ekspresi sarkas. "Aku? Paling rendah? Wah, hebat!" Umpatnya dengan nada senang yang dibuat-buat seakan menghina. Seisi kelas pun tertawa melihat tingkahnya itu.

Dasar berandalan tak punya masa depan.

Mau jadi apa anak itu nanti? Tukang ojek? Mafia?

Sok jago.

Setelah sekian lama berada di kelas, akhirnya bel berdering menandakan waku istirahat pertama sudah dimulai. "Baiklah, class dismissed. Kalian boleh istirahat," kata guru itu seraya berdiri dari tempat duduknya. Murid-murid kelasku langsung berhamburan pergi ke luar kelas. Mereka pergi entah kemana, tetapi sebagian besar pastinya memilih untuk pergi ke kantin.

Aku beranjak dari tempat dudukku dan memutuskan untuk pergi ke toilet, memperbaiki riasan wajahku. Sekolah ini melarang penggunaan make-up yang berlebihan, dan aku mematuhinya. Toh, sekolah hanya bilang jika mereka melarang penggunaan make-up secara berlebihan. Aku hanya menggunakan make-up agar wajahku tetap terlihat fresh, lagipula wajahku tidak akan menunjukkan perubahan yang signifikan bukan? Diriku ini sudah cantik dari lahir, dan semua pun berfikir seperti itu. Jadi, guru-guru tak akan ada yang percaya jika aku memakai make-up.

Sesampainya di toilet, aku langsung mengelap wajahku dengan tissue basah khusus make-up remover untuk menghapus riasan wajah yang sudah mulai pudar. Aku harus mulai merias wajahku dari awal, karena aku tidak suka memperbaiki dan lebih suka mengulang semuanya dari awal. Ah, aku ini memang terlalu perfeksionis.

Cantik, cantik.

Ayolah SinB, kau harus terlihat sempurna di depan semua orang.

Hwang SinB, kau sangat cantik.

Goodbye [gxg| A GFriend Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang