Fallin' in Love Again

817 66 55
                                    

Jinu sedang memperhatikan dirinya di depan kaca. Sudah hampir 1 tahun dia mempertahankan model rambut bobnya yang panjang. Awalnya dia sering mendengar para fans mengeluh karena rambutnya nampak seperti seorang ahjumma. Namun lama kelamaan mereka memujinya karena dia tampak seperti pangeran Inggris. Bukan tanpa alasan Jinu memanjangkan rambutnya. Kenyataan tahun depan dia akan mencukur habis rambutnya dan tidak bisa dia warnai adalah alasan dia mempertahankan rambutnya panjang dan berwarna coklat keemasan.

Asia tenggara adalah area yang Winner datangi selama 2 bulan ini disetiap Weekend. Suhu udara yang berbeda dengan Seoul nampak terasa saat mereka menginjakkan kaki mulai dari Malaysia. Awalnya Jinu merasa nyaman perform dengan rambut panjangnya, toh di Korea maupun Japan mereka tour saat musim panas juga. Namun ternyata saat di Asia Tenggara rasanya berbeda. Ntah kenapa terasa lebih panas hingga dia berkeringat lebih banyak. Terlebih lagi, saat di Thailand (calon yang semoga bisa jadi) ibu mertuanya berkata rambut Jinu terlalu panjang sehingga mirip dengannya. Ntah itu pujian atau sindiran, tapi nampaknya banyak orang yang sudah mulai bosan dengan rambutnya kecuali Mino yang selalu berkata dia paling tampan.

"Apa setelah ini aku potong saja ya..." gumam Jinu suatu sore sambil berkaca di kamar hotelnya saat di Manila.

Ting tong...suara bel kamar Jinu di tekan. Jinu lalu mendekati pintu dan mengintip dari lubang. Tampak Mino yang menekan pintu sambil membawa kameranya.

Ceklek...

"Ada apa?" Tanya Jinu setelah membuka pintunya.

"Hyung, aku menunggu disini sampai manager memanggil kita makan malam ya." Jawab Mino dengan muka ditekuk dan sedikit cemberut.

Jinu yang tidak tau Mino sedang kenapa akhirnya mempersilahkannya masuk.

"Kau kenapa Mino?" Tanya Jinu saat pintu sudah kembali tertutup dan dia duduk di pinggiran kasur sedangkan mino di kursi malas.

"Kamera ku sepertinya rusak hyung, dia tidak bisa fokus dan selalu blur. Padahal aku sudah membeli lampu flash ini agar hasilnya bagus." Rengek Mino sambil masih mengutak atik kameranya.

Mino memang sangat terobsesi dengan kamera walaupun Jinu tidak menemukan hal yang menarik dari situ. Saking obsesinya dia sudah mengumpulkan hampir 30an kamera beserta item pendukungnya yang terkadang lebih mahal dari kameranya itu sendiri.

"Aaah benarkah? Seperti apa memang hasilnya?" Ucap Jinu penasaran yang kemudian beranjak dari duduknya dan menghampiri Mino.

Mino lalu memperlihatkan foto-foto yang baru dia ambil dari sekitaran Manila Bay.

"Ooowwh...Kau baru berkeliling pantai Mino?" Kata Jinu sambil melihat-lihat foto sunset yang diambilnya walaupun memang sebagian blur dan tidak fokus. Walau Jinu tidak mengerti kamera, dia tetap tau seperti apa foto yang bagus dan yang tidak.

"Iya, tapi tenang saja aku pergi sendiri hyung. Tidak bersama Yoon." Balas Mino cepat mencoba mengamankan posisinya sebelum Jinu bertanya dia pergi dengan siapa.

Jinu hanya melirik sekilas dan kemudian tersenyum sebelum kembali melihat hasil jepretan Mino yang jumlahnya ratusan dalam waktu tidak ada 1 jam itu.

"Tapi ini tetap indah, sunsetnya cantik walau blur. Bukannya kau suka yang abstrak-abstrak seperti ini. Tidak jadi masalah sepertinya jika kau posting di IG sekalipun" Ujar Jinu sambil menyerahkan kameranya lagi dan mendekat berdiri di depan Mino.

"Tapi aku sangat kesal,pemandangan tempat ini begitu indah. Aku ingin banyak mengambil foto. Kameraku lain hanya pocket saja. Tidak akan istimewa seperti ini." Ujar Mino cemberut sambil mengutak-atik kameranya lagi.

Melihat hal tersebut Jinu lalu menangkup wajah Mino.

" Bersabarlah Mino, nanti pulang kau bisa menservicenya lagi bukan? Dan sekaramg masih ada kamera pocket/handphone mu. Lagi pula Taun depan pasti kita akan konser disini lagi, dan disaat itu kau bisa mengambil foto pemandangan indah ini lagi sesukamu. Ok?"  Ucap Jinu menatap dan mencoba menenangkan Mino yang langsung kembali tenang.

IOTL's Side Story: MINO-JINWOO [SONGKIM/MINWOO]Where stories live. Discover now