IOTL's Side Story: MINO-JINWOO [SONGKIM/MINWOO]

🔞My Aurora

WARNING TRIGGER:

NC-18
SMUT/ MATURE
BL/YAOI/GAY
*Buat yang gasuka jangan dipaksa ya. thankyou.

Flashback ON
Mino's POV

Matahari adalah hal yang paling dirindukan saat musim dingin seperti hujan disaat musim panas. Walaupun ini sudah awal maret, tapi salju masih saja turun , isu global warming memang nyata adanya. Aku terdiam frustasi di studioku sendiri melihat materi untuk albumku yang sepertinya terlalu banyak lagu tentang hal yang sexy, eksplisit, amarah dan kesedihan. Ntah kenapa akhir-akhir ini hidupku sangat buntu dan berat hingga menulis lagu bahagia pun aku tidak mampu.

Merasa bosan, aku membuka internet dan mencari berita-berita yang hangat akhir-akhir ini. Tak sengaja aku melihat berita tentang aurora borealis yang langsung mengingatkanku pada Jinu hyung. Selain penasaran dengan lebar negara chille, melihat aurora adalah impiannya yang kemudian menjadi impianku juga. Aku ingat saat itu dia menonton acara Na PD "Youth Over Flowers" dimana castnya pergi ke iceland melihat aurora. Tadinya aku tidak begitu tertarik, tapi saat mendengar penjelasannya tentang aurora membuatku ingin pergi ke sana juga.

Seminggu ini sebenarnya hari liburku dalam periode pengerjaan album comeback kami. Yoon selalu memberi jeda istirahat agar kami tidak jenuh, seharusnya juga aku bisa menghabiskan waktu dengan Jinu hyung. Tapi banyak hal yang harus kulakukan untuk persiapan albumku sendiri sehingga tidak ada waktu untuk bersantai.

Kulihat salju mulai turun lebih deras, dan ini sudah hampir malam. Aku tidak mau terjebak kedinginan tidur disini lagi, maka kuputuskan untuk pulang sebelum jalanan tertutup salju.

Aku sampai dirumah dengan keadaan kosong. Tidak ada Jinu hyung ataupun Simon hyung, yang ada hanya jhonny, rei dan bei yang sedang bermain di ruang tv. Aku cek ponselku dan membaca chat grup kami, nampaknya mereka pergi ke premiere film Dara noona. Karena lapar dan tak tau harus makan apa, akhirnya kuputuskan untuk membuat ramen.

Tit...tit... tit... ceklek. Pintu apartemen terdengar terbuka saat aku baru saja meletakkan panci ramenku di kompor.

"Wow Mino kau sudah pulang rupanya." Sapa Simon hyung yang baru masuk dan membawa kantong belanjaan.