Hujan tak henti-hentinya mengguyur kota, dari pagi hari hingga kini sudah mulai gelap. Aku masih saja duduk di halte menunggu bus. Seharusnya tadi Aku menerima tawaran si Galang untuk pulang bareng. Dan ini sudah gelap, Aku ngerasa sedikit cemas karena jalan terlihat sangat sepi. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi Karin adikku. Karina putri dia adalah adikku, kita berbeda 3 tahun, saat ini usiaku 19 tahun dan adikku masih 16 tahun. Karin masih kelas 2 SMA, sedangkan aku saat ini berkerja dipabrik. Karin tak kunjung menjawan pesan yang ku kirim, aku sedikit sebal.Aku melihat ada seorang laki-laki dengan payung bunga-bunga datang ngehampiri gue.
"Butuh payung?"
"Ahh, terimaksih saya masi nunggu jemputan."
"Kerja di PT. Yay juga?"
"Iyaa,"
"Bagian apa?"
"Inspektor."
"Saya Iqbaal, Saya bagian preassy."
"Aku Kanaya, biasa di panggil Naya."
"Oh Nay ya? cantik."
"Terimkasih."
"Sama-sama."
Aku terdiam dan terus mencoba menelfon si Karin, etah bocah ini lagi ngapain kenapa engga anggat telfon. Gue masih di halte, ditemani Iqbaal iya dia tampan. Dan kurasa pasti dia Iqbaal yang dimaksud oleh anak-anak. Tampan sih, tapi isunya dia play boy.
"Udah malam, saya rasa udah enggak ada Bus lagi. Kamu juga enggak dijemput-jemput. Gimana kalo kamu, aku antarkan ke parkiran. Dan sekalian ku antar pulang?"
"Enggak usah repot-repot."
"Saya nawarin Kamu naik grab loh, saya ini driver grab.
"Ohh, baiklah ide yang bagus."
"Siap."
Aku sedikit malu karena terlalu Pede ngira kalo si Iqbaal mau ngatar sampai rumah secara cuma-cuma. Payungan berdua di bawah hujah, seharusnya ini romantis kalo sama pasangan, ah pasangan aku baru putus 1 bulan sama cowokku karena dia selingkuh dengan sahabatku sendiri. Ibarat nyanyi lagu adista "Dua cinta terbagi antara aku dan dia yang ternyata sahabatku sendiri" Ehh kok malahc urhat ya aku, nyesek tapi ya itu. Udah kembali ke hujan hari ini lagi, aku jadi sedikit deg-degan gitu sepayung sama orang ganteng. Dan sampailah di parkiran.
"Aku yang bonceng atau gue yang lo bonceng?"
"Yang tukang ojek siapa coba?"
"Oh iya gue lupa."
Aku dan Iqbaal sudah berada di jalanan ke arah meju rumahku. Aku kasih arah-arahan ke dia harus belok kemana saja untuk sampai rumahku.
"Betah kamu jadi inspek, kerjanya Maido doang?
"Apa maido?"
"Kalo kata orang jawa timur mah gitu, maido itu cuma suka nyalahin aja."
"Tugasku kan ngecek, wajarlah kalo aku teriak-teriak."
"Betah disini?"
"Lumayan, berhenti di depan ya itu rumahku.
Dan aku sudah sampai di depan rumah, aku turun dari motor Iqbaal.
"Berapa?"
"Buat orang cantik gratis."
"Beneran? lain kali lagi kalo gratis hahaha."
"Hahaha"
"aku masuk kerumah."
"Helmnya?"
"Oh iya lupa."
Aku masuk ke dalam rumah dan Iqbaal juga udah ninggalin rumahku. Aku masuk ke dalam rumah, entah kenapa aku senyum-senyum terus.
-TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/167358268-288-k78801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Senja dan Pelangi"
RomanceSinopsis: Kalian itu seperti senja dan pelangi yang hanya datang sesaat. Yang terlihat indah meski hanya sesaat, bedanya senja akan selalu datang sedangkan pelangi harus menunggu hujan. Namaku Kanaya putri, biasa dipanggil Naya tinggal di kota Surab...