Setelah beberapa jam akhirnya ibuku datang untuk menemui ku diruang bk, begitu juga dgn orang yang ku pukul tadi.
Ibuku kemudian duduk ber sampingan dengan ibu dari anak yang ku pukul tadi.
Tatapan ibu disebelah ku sinis menatap ibuku, kurasa dia tidak Terima anaknya luka seperti itu."Bu, sebenarnya ada apa ini? " Tanya ibuku dengan bingung.
"Sebaiknya kita tanyakan saja kepada anak ibu masing-masing" Ucap ibu guru sambil mempersilahkan ku menjelaskan kejadian itu.
"Jadi gini bu..... (Blablabla) " Ucapku sambil menjelaskan kejadian yang sesungguhnya.
"Engga bu, dia boong. Padahal aku cuman nanya dia pindahan darimana, eh dia gamau jawab dan tiba-tiba mukul aku dengan keras" Sahut anak yang aku pukul itu.
"Bu klo punya anak itu diajarin dong, cara menghargai orang yang nanya. Klo gamau jawab jangan maen pukul aja kaya gini" Seru orang tua anak itu.
Ibuku hanya diam tak bersuara karena ia yakin anaknya tidak seperti yang dibicarakan anak itu. Anaknya ga mungkin berbuat seperti itu tanpa penyebab yang jelas.
"Apa bener Dila, yang kamu ucapkan tadi? " Tanya bu guru sedikit curiga atas cerita nya.
"Iya bu aku ga bohong" Jawab nya dengan yakin
"Okee maaf ya ibu slSherly, anak ibu harus dapat poin karena anak ibu main kekerasan saat pelajaran berlangsung" Ucap bu guru yang percaya dengan pengakuan anak yang bernama Dila itu.
"Iya bu gpp, saya Terima anak saya bertanggung jawab atas perilaku nya" Jawab ibuku dengan tabah.
Disinilah bermula konflik pertama ku yang baru masuk sekolah pertama sudah mendapatkan poin, aku malu karena temanku sudah mengetahui sikapku yang serba emosian dan keras.
Kini aku kembali ke ruang kelas ku untuk mengikuti pelajaran selanjutnya, ketika aku memasuki kelas semua orang memperhatikan ku seolah-olah aku merasa objek yang sedang diamati oleh semua orang sekarang.
Aku masuk dengan tenang dan kembali duduk, aku tidak peduli mereka membicarakan ku dibelakang ku. Kudengar ada yang menganggap ku emosional dan aneh. Tapi aku hanya membaca buku ku seolah tidak mendengar kan percakapan mereka semua.
Aku mulai lagi melihat sosok wanita yang tadi pagi berdiri dikamar mandi ku, aku heran apakah dia mengikuti ku?.
"Tenang sherly, aku akan selalu melindungi mu"suara bisikan halus yang kudengar.
Aku tahu itu bisikan sosok wanita yang memakai gaun Belanda itu, tetapi aku pura-pura tidak mendengar.
Suara bisikan itu terulang terus-menerus di telinga ku, aku pun mulai merasa tidak senang dengan bisikan itu. Dengan reflek aku berteriak dan membuat semua orang berpaling pandangannya yang mereka tuju sebelumnya, Kini mereka semua mengamati ku.
"Arghhh... " Teriak ku sambil menutup telinga ku.
Mereka semua kemudian mengamati ku dan menganggap aku adalah orang yang aneh. Yang sedang depresi atas kejadian yang menimpanya tadi.
"Ihh apaansi. Anak baru itu aneh banget, baru aja masuk udah buat masalah aja" Ucap seseorang yang membuat ku sedikit kesal tetapi aku harus menahan emosi ku.
Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa berkeliaran dengan tergopoh2 untuk menuju kantin.
Aku sendiri tidak tertarik untuk ke kantin karena aku sedang membawa bekal dari rumah yang ibuku sudah siapkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/167364902-288-k696980.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND GHOST [END]✅
Terror[DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA] Amazing cover by: @hysya17 I can see you-Sherly Sifatku keras, aku tidak peduli dia perempuan atau laki-laki, yang aku pedulikan adalah kebenaran. Orang lain beranggapan bahwa yang kulakukan hanya...