Sejak saat itu aku dan kau tak pernah bertemu kembali. Bahkan hanya untuk sedetik saja.
Tapi...mengapa tuhan mempertemukan kita lagi?
.
.
.Angin musim dingin berhembus melewati tubuh mungil gadis manis itu. Ia memang sudah terbiasa tapi tetap saja tubuh mungilnya menggigil walau hanya sedikit.
Seperti kebanyakan siswi SMA, ia juga pergi ke sekolah. Namun hari ini berbeda dari hari-hari biasanya. Hari ini ia memiliki firasat buruk.
Enggan mempedulikan firasatnya itu Sarada -nama gadis itu- memilih untuk pergi ke sekolah secepatnya. Ia tak ingin terlambat ke sekolah. Hal itu hanya akan membuat nama baiknya sebagai siswi teladan dan nomor 1 di sekolahnya akan tercoreng.
Ya, Sarada memang tak suka di nomor dua kan kalau urusan sekolah. Ia tak suka dirinya dikalahkan jika ini menyangkut urusan sekolah.
Wajar saja, dia adalah putri tunggal uchiha. Keluarga terpandang yang terkenal akan kejeniusan mereka.
-•-•-•-
Sebuah mobil pribadi berwarna hitam memasuki gerbang sekolah nan besar itu. Seorang gadis mungil berkaca mata muncul dari balik pintu mobil itu
Sarada, gadis berumur 16 tahun itu memang selalu diantar dengan mobil pribadi ke sekolah. Bukan karna pamer kekayaan, melainkan ini permintaan dari ayahnya yang terlalu oveprotektif.
"SAAAAARRRAAADDDAAA" teriakan itu menggema di lobby sekolah. Beberapa siswa dan siswi di sana menatap aneh ke arah gadis manis bertubuh gempal itu.
Tentu saja sarada tau siapa gadis itu. Chocho akimichi, sahabat terbaik sarada. Walaupun chocho sangat berisik sarada tetap menganggapnya sahabat. Chocho selalu ada di saat sarada sedang sedih maupun senang.
"Nee Sarada, apa kau tahu berita terbaru hari ini?" tanya chocho dengan semangat.
"Berita? Ah maaf aku tak sempat menonton tv tadi pagi" entah sarada benar-benar tak tahu atau dia sedang bergurau sekarang. Jawaban sarada melenceng dari yang dimaksudkan chocho.
"Heee bukan itu maksudku nona uchiha. Yang ku maksud adalah berita tentang murid pindahan itu." chocho menjelaskan dengan sabar pada sahabatnya itu.
"Hehe maaf aku kira berita di tv" jawab sarada dengan watadosnya.
"Hei aku dengar ada seorang siswa yang pindah ke sekolah kita. Katanya sih siswa itu seangkatan dengan kita. Tapi ada yang bilang bahwa dia akan menempati kelas 2-2, itu artinya dia 'tetangga' kita." ucapnya panjang lebar.
"lalu?" sarada balik bertanya masih dengan watadosnya itu.
"Haaaahh sarada aku berharap dia adalah laki-laki tampan kyaa.. Aku berharap dia akan menyukaiku dan menjadi pacarku." chocho mulai tenggelam dengan khayalannya lagi.
"Haduhh chocho kau ini, sudah ya aku ke kelas dulu. Jam istirahat nanti kita makan di taman ya?"
"Baiklah!"
-•-•-•-
Sarada berjalan menuju kelas chocho. Sesuai janji, mereka berdua akan makan di taman sekolah.
Cuaca boleh saja dingin, namun tak ada alasan untuk tidak duduk di kursi taman yang dingin sambil menikmati bekal bersama sahabat.
Tentu saja sebelum sampai di kelas chocho ia harus melewati kelas 2-2. 'Siapa murid pindahan itu?' tanyanya dalam hati.
Namun, ia tak menghiraukan rasa penasarannya. Ia terus berjala menuju kelas chocho.
Segerombol siswa kelas 2-2 keluar melalui pintu belakang kelas. Satu persatu dari mereka menyapa lalu melewati sarada.
Namun, hal tak terduga terjadi.
.
.
.
.
.
Bersambung..a/n : Haaahhh chapter 1 selesai. Akhirnya setelah bertahun-tahun gagal bikin cerita akhirnya author berhasil bikin cerita (baca : fanfic)
Author juga manusia yang tak luput dari kesalahan huhu T-T maka dari itu mohon maaf klo ada kesalahan penulisa dan kata-kata yang kurang tepat. Dan satu lagi maaf klo ceritanya gaje T-T. Auathor baru belajar jadi tolong koreksi ya..
Sampai jumpa di chapter berikutnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart (Borusara Fanfiction)
FanfictionSarada bertemu kembali dengan orang yang pernah membuatnya sakit hati. Akankah dia memaafkannya? Atau justru malah menjauh dan pergi meninggalkannya? Warning! : Slow update!! Selamat membaca . . . . . "Restart" Original Story By : Neichi Don't forge...