pertemuan

25 6 0
                                    

Kringgg... kring... kring... suara nyaring itu menandakan LJK harus dikumpulkan. Kulangkahkan kakiku dengan berat menuju meja pengawas,dengan perasaan ragu kucoba yakinkan hasil kerjaanku meski fikiranku melayang tertuju padanya, yaa aku tetap mengingatnya hingga saat ini

Sehari sebelum ujian....
Sang mentari memancarkan sinarnya dengan sombong hingga membakar kulitku. Kulangkahkan kaki memasuki tempat Bimbel terkenal itu.

"Hai Carrr" sapa temanku
Kuanggukkan kepalaku sebagai jawaban.

"Cuek amat,galau yaaa hari terakhir les dan hari terakhir pula tuh ketemu sama Bima" celetuk dia dengan kekehan khasnya

"Jika Tuhan menghendaki ya bakal ketemulah posthink aja" jawabku

"Maybe" jawabnya singkat

"Buka smart solusion hal 18!!!" Kata guru bimbelku dengan tegas

Kulirik bangku sebelahku tlah terisi oleh-nya. Kutersenyun kecut menahan sakit dihati. Pikiranku tak fokus selalu berkelana memikirkan perasaanku yang miris ini.

"Kenapa aku jatuh cinta pada situasi yang tak tepat ini??"tanyaku dalam hati

                                    •••••••••••

Malam sepi menemani hariku yang sepi. Tiap malam aku memikirkan peraan yang kian tak tentu, apa aku berjuang saja? Namun semua akan sia-sia karna mengingat keputusannya merelakan perasaannya untukku berlalu dan dia memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke salah satu yayasan pondok pesantren diluar kota

Muhammad Bima Satria namanya
Nama itu yang selalu mengajak hatiku berperang,mencoba untuk mendamaikan gemuruh hati ini hingga waktu yang entah kapan dia lenyap dalam hati dan pikiranku.

Hari demi hari telah berlalu..hari ini hari dimana nilai ujian diumumkan. Lagi lagi hatiku tak menentu,tanya hampir memenuhi seluruh otakku,

"apa aku bisa ya masuk smp negri atau tidak" ucapku lirih sembari terus melangkahkan kaki.

Langkahku terhenti dan mataku terbelalak seketika tatapan mengarah pada selembar kertas yang terpampang didalam kotak kaca yang tertutup rapat. Jeeng...jengg dan hasilnya aku masuk smpn. "Alhamdulilah"teriakku keras

Dua hari setelah pengumuman hasil UN aku mendaftar di sekolah yang sudah ditentukan orang tua ku. Disitu aku bertemu dengan seorang yang membuat hatiku tertarik ulur selama bertahun-tahun
Muhammad Ardiansyah Abdillah namanya,
Seorang murid yang awalnya lugu,pendiam dan faham agama namun akhirnya dia menjadi seorang yang tenar dan berubah,tak seperti yang kukenal pertama kali.

  Vote and coment. Maaf kalau adab typo dsb

Alur HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang