Kakiku melangkah dikoridor sekolah menuju gerbang untuk pulang. Aku melewati kelasnya dan menengok sedikit ke dalam kelasnya,ternyata dia belum pulang.
Aku menepati janjiku untuk menemuinya sepulang sekolah. Aku menunggunya dengan sabar,sudah banyak anak yang berhamburan keluar dan membeli jajan didepan sekolah. Ku lihat ia sudah berdiri didepan sekolah,aku melangkah untuk menemuinya namun ada seorang sales kartu perdana menghampiriku membuat langkahku terhenti. Setelah aku berbincang dengan sales tersebut aku melohat sudah tidak ada dia ditempat tadi. Aku kesal dibuatnya,akhirnya aku memikih untuk pulang.Setiba dirumah....
Ku buka ruang pesanku dan ku kirim pesan padanya"Kamu kok gaada tadi ??"
" aku pulang. Banyak anak malu aku mau ngomongnya Hehehehehe" jawabnya.
Dengan wajah tanpa dosanya dia tertawa?? Keterlaluan pikirku. Aku sudah menunggu lama,bahkan sangat lama dia seenak jidatnya pulang dengan alasan malu banyak anak.
"Kalo gamau banyak anak ya jangan hidup dibumi , hidup aja di planet mars" pikirku kembali
"yaudah kamu mau ngomong apa?" Tanyaku penasaran.
"Aku maluu" jawabnya
Selalu saja dia malu,entah banyak anak atau tidak ada anak dia tetap malu. "Lebih baik hidup dilaur angkasa saja" pikirku"Ayolah..kamu mau bilang apa?"
"Hhmmm" katanya
Kantuk pun melandaku,tak kuperdulikan notif darinya aku memilih untuk tidur siang karna aku pasti akan kelelahan kalau tidak tidur siang.
Ku matikan segera data seluler dan memutar musik untuk pengantar tidurku.Suara alarm membangunkanku,aku melihat jam ternyata sudah jam 4 sore.
Tok tok tok
"Kamu ikut gak Dek ke mall" ajakan kakakku dari luar kamarku."Ikutlah!" Jawabku. Aku terlahir menjadi seorang anak yang gabisa lepas dari tempat yang namanya mall.
Dari kecil aku selalu rutin ikut ibuku kemall untuk berbelanja bulanan dari itu aku menjadi ketagihan dan sering pergi ke mall. Namun ketika aku sd kelas 2 keluargaku mengalami musibah,bisnis yang dijalankan ayahku mengalami penurunan yang mengakibatkan ibuku membantu ayahku dengan cara membuka depot makanan, dari situ ibuku selalu berhemat dan tentu saja jarang berbelanja lagi ke mall.Tiba saat smp aku sering pergi ke mall bersama teman - temanku sepulang sekolah tanpa sepengetahuan orang tua ku tentunya dengan berbagai alasan ku gunakan untuk mengelabui orang tuaku seperti kerja kelompok dll. Bisa bahaya kalau orang tua ku sampai tau aku pergi kesuatu tempat tanpa orang tua, karna dari kecil aku dilarang untuk pergi kemana - mana hanya boleh keluar rumah saat sekolah, didikan orang tuaku yang keras dan bersifat mengekang sedikit membuatku membangkang, tentu saja aku sudah bosan hidup dikekang, aku ingin hidup bebas seperti teman - temanku meskipun bebas namun mereka masih mempunyai aturan.
"Cepat mandi terus ganti baju dek!!" Seru kakakku dari luar
"Iyaaa" jawabku tak kalah kencang
Di mall...
Aku memasuki kawasan penuh godaan itu dengan kakakku. Ketika aku sibuk memilih - milih baju disebuah store yang terletak didalam mall itu, aku teringat pada hpku yang kumatikan data selulernyaKuhidupkan data seluler hpku banyak notif masuk, Ardi mendominasi ruang chatku.
Kubuka pesan - pesan darinya,tak terasa aku mengangkat ujung bibirku membentuk senyuman.Dan alangkah terkejutnya dia mengungkapkan isi hatinya kepadaku.
"Tapi kamu punya pacar" jawabku
"Aku bisa mutusin kok tpi kamu jadi pacarku" balas dia
Dia membuktikan bukti bahwa dia telah memutuskan kekasihnya berupa sreenshot chat, aku sedikit iba pada perempuan itu, tapi perasaanku membuatku buta
Aku menerima ajakan Ardi untuk menjalin hubungan yang dinamakan pacaran
Dari situ hatiku tertarik ulur,membuat alur maju mundur yang tak sulit dijelaskan.
Vote and coment
Sorry kalo ada typo dsbYuk follow instagramku @me.tini
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Hati
Teen FictionAwal yang indah dan akhir yang indah tentu diharapkan bagi orang yang sedang jatuh cinta. Tpi bagaimana jika tuhan memberikan alur yang rumit pada hati ini?? Kisah cinta nyata dalam kehidupan seorang gadis yang harus bersabar menghadapi perasaannya ...