Derap langkah kaki itu menggema di antara semak semak belukar tinggi menjulang sejajar dengan tingginya, gelapnya malam dan tidak ada pencahayaan dimanapun tak membuatnya buta arah menuju satu tempat, sendiri tak ada teman hanya terus melangkah kedepan lelaki itu tiba di salah satu tempat yang harus kau buka pintu di bawah tanah untuk masuk kedalamnya
"Berita apa yang membuatmu sampai berani menginjakkan kakimu disini" tanya seorang pria dengan pakaian sederhanannya
"Dia-" jantungnya berpacu
"Dia datang! Dia menampakkan wajahnya" jawabnya dengan tergesa
"Dia? Apa kau yakin?" Tanya satu orang di belakangnya
"Aku yakin dengan sangat! Aku pernah bertemu dengannya sekali" jawabnya
"Itu kejadian 8 tahun yang lalu, apa kau yakin masih mengingat bagaimana wajahnya?" Tanya orang lain dengan senjata laras panjang di tangannya
"Yakin!! Aku yakin itu dia! Dia datang menemui Pete temanku di caffe itu" sosok itu kembali berjalan menuju seseorang yang sejak tadi nampak tenang di kursinya
"Kumohon, tuliskan namaku di guerre de sang kali ini untuk membalaskan dendamku padanya" sosok yang masih duduk itu terlihat berpikir lalu kemudian berujar
"Hubungi boss besar, guerre de sang akan segera kita rapatkan"
BLACK DEEP OCEAN
"apa kau tertarik dengannya?" Tanya Tar dengan wajah sedih, Pete terdiam di kursinya
"Aku baru bertemu dengannya 3 kali termasuk hari ini, bagaimana mungkin aku tertarik" jawab Pete meletakkan apronnya di meja, caffe sudah ditutup sejak 15 menit yang lalu
"Ck, tatapan matamu berbohong Pete, kau tau aku melihatmu bertatapan dengannya di dapur tadi pagi" pria dengan rambut lucu ini masih belum puas akan jawaban sahabatnya
"Dia tampan, menatapnya membuatku seakan terkunci dan jangan tanya aku alasannya karna aku sendiri tidak tahu" Pete berjalan menuju balik kasir untuk mengambil tasnya dan membawa kandang yang berisikan Mute disana
"Pete~ jangan selingkuh dari kakakku yaa~" Tar melenggut manja di lengan Pete
"Aku bahkan tidak memiliki hubungan apapun dengan kakakmu, bagaimana aku berselingkuh" Pete menggeser tubuhnya
"Kalau begitu cepat resmikan hubungan kalian" Pete menggeleng, entah sudah berapa ratus sahabatnya mengatakan hal itu, ia berpamitan untuk pulang.
Cuaca malam ini rasanya lebih dingi dari hari malam biasanya, ia melepas jaketnya dan menutupi kandang Mute agar kucing itu tidak kedinginan
"Nah ayo pulang" ucapnya, Pete terbiasa jalan kaki jika pulang dari caffe karna letak rumah susunnya tak terlalu jauh dan juga ada alasan lain ia lebih senang berjalan kaki
Langkahnya terhenti di depan sebuah toko peralatan natal yang sudah tutup, ia menatap pada tiga patung yang terdiri dari ayah ibu dan anak mengenakan pakaian hangat berbahan rajutan berwarna merah dengan hiasan pohon natal emas di beberapa sisinya
Nafasnya berhembus kembali seiring dengan senyum getir yang terlihat di bibirnya, ingatan lelaki manis ini kembali ke beberapa tahun silam dimana ia dan keluarganya mengenakan pakaian yang sama persis seperti yang dipakai di patung ini, saat itu ia dan keluarganya berlibur ke daratan eropa untuk menikmati salju di bulan desember, semua berjalan biasa dan sangat menyenangkan dimana ia dan keluarganya menikmati api unggun dan ayahnya selalu membuat lelucon sederhana yang mampu membuat suasana jauh lebih hangat, hingga dimalam terakhir mereka di eropa seorang pemuda datang menghampiri mereka yang baru saja keluar dari toko pernak pernik natal, lelaki dengan helm hitam itu membawa ayahnya ke sudut gang dan membunuh ayah nya dengan mencekik sang ayah menggunakan tali ibunya jelas histeris namun ditengah suasana tegang sang ibu membawa pete untuk bersembunyi di sebuah kotak besar yang mampu untuk menampung tubuh kecilnya
![](https://img.wattpad.com/cover/166570055-288-k381767.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Season 1) The Noir Dans l'océan(ENDING)
De TodoAe memiliki masa lalu dan hidup yang penuh dengan warna hitam, pembunuhan dan kekejaman lain merupakan makanan sehari hari baginya, tidak ada belas kasih dan rasa takut menjadikannya ketua kelompok paling berbahaya di negaranya bahkan negara tetangg...