faire l'amour pas le sexe (ML not SEX)

8K 546 96
                                    

Ae membaringkan tubuh bergetar Pete di kamar mereka, lelaki manis itu masih bergetar dengan keringat dingin di sekujur tubuhnya

"Baby" Ae memanggil Pete yang enggan di jawab lelaki manis itu, sejak kejadian di pasar malam tadi Pete benar benar ketakutan, Ae paham maka dari itu Ae langsung memanggil orang suruhanya untuk mengendarai mobil dan membereskan kekacauan yang ada serta mengurus polisi di sana, ia tidak punya waktu untuk semua itu, saat ini yang ada di otaknya hanya Pete yang hampir tertembak

Jika kau bertanya apa yang terjadi disana maka Pete tidak akan bisa menjawab, semua terlalu cepat saat besi panas itu justru mengenai cincin tapak budha Ae yang tepat berada di pingganya, sebuah keberuntungan yang sangat langka, setelah itu ia melihat Ae mengeluarkan pistol dan menembak tepat di kepala orang di belakangnya

"A-a-apa yang ba-barusan nyata?" Pete mencicit, dengan tubuh yang masih bergetar ia mencoba menatap 'calon suaminya'

"Bagaimana jika kita anggap yang barusan adalah sebuah game perang yang dimainkan anak anak hmmm" Ae mencoba menenangkan Pete di pelukannya ini

"Aku-aku tidak pernah main game perang" Pete lebih tenang, guncangan tubuhnya tidak seperti tadi, Ae mengerti. Ia hanya perlu membelokkan semua yang barusan terjadi, memanfaatkan pikiran polos Pete dan Ae mulai mengalihkan pembicaraan mereka

"Lalu game apa yang kau mainkan?" Ae mengusap pipi merah itu, menghapus keringat juga sisa air mata di sana

"talking tom" Pete menjawab

"Yang benar saja, kau memainkan permainan bodoh itu? Aww" Ae pura pura meringis saat Pete mencubit perutnya

"Itu permainan bagus tahu, lihat ini" Pete mengeluarkan ponselnya, mencari aplikasi bergambar kucing hitam dan menunjukannya pada Ae

"lihat ya" Pete bicara bangga, dan Ae hanya menatapnya penuh minat

"Aku suka kamu" Pete berucap dan diikuti oleh suara cicitan kucing dari ponselnya, membuat seolah olah kucing di ponsel itulah yang mengatakannya

"Aku cinta kamu" lanjut nya yang masih diikuti. Lalu kemudian ia tertawa, Ae bersyukur saat mendengar tawa Pete, lelaki manisnya itu sudah teralihkan fokusnya

"Ini, cobalah" Pete menyerahkan ponselnya pada Ae, lelaki tampan itu menatap Pete

"Cobalah bicara apa saja" Pete semakin mendesak saat Ae menatap ponselnya dengan pandangan jijik

"Ini menyenangkan, ayo cobaaaa~" Ae menyerah, ia mulai mengambil alih ponsel Pete dan mencoba bicara seperti Pete

"Hai" kucing itu mengikuti

"Aku Ae" masih mengikuti

"Aku tampan" terus mengikuti

"Yah semua orang tahu aku tampan dan sangat tampan" dan ponsel Pete mati.

Ae menatap heran pada Pete yang menutup wajahnya dengan pundak bergetar

"Ada apa dengan kucingmu?" Ae menggoyang goyangkan ponsel Pete dan saat itu tawa Pete pecah

"Ahahahahahahaha" ia bahkan menendang nendang udara dan memegang perutnya, Ae menatap lucas heran

'ada apa dengannya?'

"Kau bilang tampan dan ponselku mati?" Pete bertanya dengan sedikit genangan di pelupuknya

"Ya memang ini tampan" okey Pete makin tertawa saat ini

"Hei ayolah tidak ada yang lucu disini" Ae tersenyum bukan karna ia menemukan hal lucu namun karna tawa Pete yang begitu cantik, Pete sering tertawa dan itu adalah hal terindah ke dua di dunia setelah senyum Pete bagi Ae

(Season 1) The Noir Dans l'océan(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang