-8

3.9K 413 1
                                    

Tepat seminggu setelah kepergian Choi Arin, Mark tidak pernah muncul lagi disekolah. Datang ke sekolah hanya membuatnya semakin merindukan Arin.

Mengapa Arin meninggalkannya.

'Mark jangan lupa buka kotak dari aku ya nanti hehehe.'

Mark ingat, Arin memberinya sebuah kotak. Sebenarnya ia ingin membukanya sejak lama tetapi ia selalu saja melupakannya.

Mark membuka kotak itu perlahan. Isinya hanya sebuah foto ia bersama Arin dan sebuah surat.

Mark membaca surat dari Arin. Ternyata selama ini Arin membutuhkannya tetapi ia kadang selalu menghilang jika Arin membutuhkannya.

Ia membantu Chaera dan sampai lupa jika Arin ternyata butuh dirinya.

'Maafin aku rin.'

Mark memeluk fotonya dengan Arin.

—-

"Keadaan Mark hyung gimana? Gue denger yang meninggal Arin, pacarnya Mark hyung." Ucap Jaemin

"Mark hyung bener-bener gak mau di ganggu kayaknya." Ucap Haechan

"Kasian Mark." Ucap Chaera

"Oh iya Jeno kemana?" Tanya Chaera

"Jeno katanya ada acara keluarga gitu di luar kota." Ucap Jaemin

"Oh, dia gak bilang sih tiba-tiba ngilang aja." Ucap Chaera

"Santai ra, mungkin Jeno gak sempet bilang." Ucap Jaemin

"Hahahaha iya kali."

Sepulang sekolah Chaera memutuskan untuk pergi ke rumah Mark. Jangan tanya kenapa Chaera tau rumah Mark. Karena Chaera pergi bersama Jaemin.

"Hyung..." Teriak Jaemin. Oh ya ampun sebenarnya sungguh tidak sopan tapi apa boleh buat sejak tadi Mark belum membukakan pintu yang menyebabkan Jaemin kesal dan akhirnya memilih untuk berteriak.

Syukur saja Mark cepat membukakan pintu kalau tidak mungkin saja Jaemin dan Chaera akan di protes.

"Masuk." Wajah Mark benar-benar pucat.

"Mark, kamu gapapa?" Tanya Chaera

"Enggak kok, kalian berdua aja? Jeno kemana?" Tanya Mark

"Jeno keluar kota." Ucap Jaemin

"Kamu udah makan?" Tanya Chaera

Mark menggelengkan kepalanya.

"Yaudah aku buatin makanan." Chaera pun pergi ke dapur, memasakkan sesuatu untuk Mark. Lelaki itu seperti kehilangan semangat hidupnya setelah kepergian pacarnya.

Setelah selesai memasak, Chaera pun segera menaruhnya di meja makan.

"Ayo makan."

Jaemin dan Mark pun langsung duduk di kursi dan melahap makanan yang dimasak oleh Chaera.

"Enak ra.." Ucap Mark

"Makanya makan yang banyak, muka kamu pucet banget kayak seminggu gak makan." Ucap Chaera sambil tertawa

"Gak nyangka masakan Chaera enak banget." Ucap Jaemin

"Makasih pujiannya dan cepet makan." Ucap Chaera

"Siap."

Chaera ingin pulang tetapi Jaemin malah ketiduran di sofa, dia harus pulang sama siapa sekarang. Kalau minta tolong Mark...

"Dia kan masih sakit." Gumam Chaera

"Ra.."

"E—ehh Mark."

"Aku anter pulang aja ya." Tawar Mark

"E—ehh jangan, kamu kan masih sakit."

"Gapapa kok ra, aku udah sehat kok."

"Yaudah deh."

Di dalam mobil mereka hanya diam, tetapi pandangan Chaera tertuju pada gelang yang ada di mobil Mark, sepertinya cukup familiar. Chaera ingin bertanya tapi ia mengurungkan niatnya.

"Makasih Mark udah nganterin." Ucap Chaera

"Sama-sama ra." Balas Mark

Setelah Mark pulang, Chaera pun segera masuk kerumahnya. Tetapi langkah Chaera terhenti saat melihat ada seseorang di hadapannya.

"Mama udah pulang?"

"Cece, kamu darimana?"

"Rumah temen ma, mama kapan pulang dari Kanada?" Tanya Chaera

"Tadi sore, itu mama bawain oleh-oleh ada di kamar kamu."

"Iya ma, Cece masuk ya."

"Iya, langsung istirahat ya."

Gone | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang