BAGIAN 6

23 7 0
                                    

Ujian Nasional telah selesai. Kelas 7 dan 8 kembali masuk sekolah seperti biasa.
Karena UN telah selesai, hari ini kelas 9 bebas jam pelajaran. Namun beberapa hari ini aku sama sekali tidak melihat kak Reza. Ini aneh. Mengingat chat yang aku kirimkan 2 hari lalu juga sama sekali tidak dibaca oleh kak Reza. Kupikir dia tidak membalasnya karena sibuk atau mungkin tidak sempat membuka Hp.

Namun ketika aku tau bahwa beberapa hari ini Dia tidak masuk sekolah, aku menjadi bingung dan khawatir. Dan hari ini aku pun memutuskan untuk menemui Sindi di kelas 8E. Sindi pasti tau mengapa kak Reza menghilang.

"Hai Sin."

"Ada apa Ren?"

"Ehm aku mau nanya. Beberapa hari ini kak Reza tidak masuk? Kenapa?"

"Eh aku gatau Ren. Udah dulu aku harus masuk."

"Eh Sin tunggu dulu."

Sindi segera pergi ke kelasnya. Yah, aku gagal mengetahui kabar tentang kak Reza. Aku jadi cemas sendiri. Padahal aku berencana untuk menyatakan perasaanku padanya setelah Ujian selesai bukan?

Malam harinya, saat tingkat kecemasanku sudah diujung kepala, aku memutuskan untuk menelpon kak Reza. 2 kali tidak ada jawaban, 5 kali juga demikian, 10 kali tetap tidak ada jawaban. Kemanakah kak Reza?

Aku semakin cemas. Galau bukan kepalang. Esok pagi jika kak Reza tetap saja tidak berangkat, aku akan nekat pergi kerumahnya. Aku harus berani. Aku harus tau apa maksud dan alasan kak Reza menghilang.

15 menit aku melamun, tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu kamarku. Itu pasti Mama.

"Iya ma, bentar."
Aku segera membuka pintu kamar.

"Ini ada kiriman gatau dari siapa. Katanya buat kamu."
Mama memberikan sebuah kotak kecil berwarna ungu. Kotak itu cantik dengan pita diatasnya.

Kotak ini dari siapa? Aku segera membukanya. Didalam kotak ungu tersebut terdapat sebuah liontin indah berbentuk love, dan sebuah surat berwarna putih.

Aku langsung mengambil surat tersebut.

"Happy birthday pahlawan kecilku. Apakabar? Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Kau sedang apa hari ini? sibuk dengan tugas atau sibuk dengan pikiranmu?
Aku tau kau sedang mencemaskanku kan? hehe, aku sedang refreshing dengan keluargaku. Tenang saja, aku akan segera kembali.
Kau merindukanku bukan? Aku juga sangat merindukanmu. Oh iya, aku ingin sepulangku nanti, aku melihatmu memakai liontin itu. Kamu pasti akan terlihat sangat cantik."
By : Reza Pradana

Aku terkejut. Ini dari kak Reza? Kak Reza tau jika besok aku ulang tahun?
Aku tersipu malu. Semua kecemasanku selama ini hilang sudah. aku lega ternyata kak Reza baik-baik saja. Aku tidak henti hentinya melihat liontin yang sangat indah itu. Aku sangat menyukainya.

Setelah memakai liontin itu, aku buru-buru turun ke bawah menemui mama. mama terlihat sibuk dengan laptopnya.

"Hai Ma."

"hm?" Jawab mama tanpa menoleh ke arahku. Mama sibuk mengetik, entahlah apa itu.

"Ma liat kesini dong."

"Apasih sayang?"

Aku tidak menjawab. Aku terus memainkan liontin yang menggantung dileherku. Dan mama segera tau apa maksud dan tujuanku menemui mama.

"Wah cantik. Dari siapa? Kak Reza?" Mama terlihat sangat antusias.

Aku mengangguk mantap.

"Dari siapa lagi kalo bukan Kak Reza?" Aku tersenyum malu.

"Aduh si Reza itu ya bikin anak mama kaya orang gila aja. senyum senyum sendiri." Goda mama.

"Udah ah Rena mau belajar dulu biar pinter."
Aku menaiki anak tangga menuju kamar.

Setelah belajar, aku menyempatkan diri untuk membuka Hp. Aku juga menceritakan soal liontin itu kepada Lisa dan Irine. Mereka juga sangat antusias mendengarkannya.

Malam ini adalah malam penuh kejutan. Tak bisa kubiarkan, aku pun mengambil buku diary ku. Aku menuliskan semua kejadian indah hari ini.

Pukul 22.30 aku mulai merebahkan tubuhku ke ranjang. Hm, sebenarnya aku belum mengantuk. Namun, mama sudah mengomel tidak karuan. Aku tidur terlalu larut.

Maaf jika part ini terlalu singkat. Semoga kalian suka ya. Terimakasih😊

salam
Angin Serpih~

ResahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang